Dokumentasi arsitektur dalam upaya pelesatrian rumah administratur perkebunan PTPN II
Main Article Content
Abstract
Belanda memilih usaha perkebunan sebagai upaya meningkatkan perekonomian mereka di Indonesia. Pada akhir abad ke-19, mulailah usaha perkebunan mulai berkembang dan menyebar hingga ke Sumatera Utara. Pada masa itu suatu wilayah perkebunan Deli Maatschapij dipimpin oleh seorang Administrateur perkebunan atau juga disebut Administartur/Manajer. Administratur perkebunan Deli Maatschapij memiliki rumah untuk menjalankan aktivitasnya sebagai pimpinan perusahaan. Selain usianya yang sudah melebihi 50 tahun sebagai warisan sejarah, rumah ini juga telah memenuhi kriteria cagar budaya untuk didokumentasikan. Penelitian ini bertujuan untuk melestarikan warisan sejarah dari segi arsitektur bangunan Rumah Administratur Perkebunan PTPN-II dengan cara mendokumentasikan secara digital yang meliputi data ukuran yang terukur dengan menggunakan salah satu pedoman standar ICOMOS. Dalam pengumpulan dan menganalisis data pada penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian ini menggunakan deskriptif survei dengan mengikuti panduan HABS. Rumah Administratur Perkebunan PTPN II merupakan bangunan hasil dari peninggalan perusahaan perkebunan terbesar di Sumatera pada akhir abad ke-19. Rumah tersebut memiliki gaya khas Kolonial Belanda dengan kombinasi rumah panggung sebagai bentuk adaptasi terhadap lingkungan.
Article Details
References
Adianti, I., Adishakti, L. T., & Rahmi, D. H. (2021). Literatur Review: Teknologi Dalam Dokumentasi Bangunan Pusaka. SADE: Jurnal Arsitektur, Planologi Dan Teknik Sipil, 1(2), 51–58. https://doi.org/https://doi.org/10.29303/sade.v1i2.13
Akbar, A. (2018). Perkebunan Tembakau dan Kapitalisasi Ekonomi Sumatera Timur 1863-1930. Jurnal Tamaddun, 6(2), 61–98. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.24235/tamaddun.v6i2.3522
Anwar, S. (2022). Deli dan Sumatera Timur dalam Pusaran Politik Kawasan Kolonial Belanda. MUKADIMAH: Jurnal Pendidikan, Sejarah, Dan Ilmu-Ilmu Sosial, 6(2), 466–474. https://doi.org/https://doi.org/10.30743/mkd.v6i2.6075
Fithri, C. A., Sari, I. Y., & Karsono, B. (2019). Dokumentasi Gedung Pendopo Aceh Timur (Gedung Eks De Woning Van De Controleur). Prosiding Temu Ilmiah IPLBI, 65–71.
Ghani, M. A. (2021). Jejak Planters di Tanah Deli Dinamika Perkebunan di Sumatra Timur 1863–1996. PT Penerbit IPB Press.
Imadudin, I. (2014). Dampak Kapitalisme Perkebunan terhadap Perubahan Kebudayaan Masyarakat di Kawasan Subang 1920-1930. Patanjala: Journal of Historical and Cultural Research, 6(1), 65–80.
Iqbal, M., Fahrizal, E., & Selmi, H. (2019). Dokumentasi Rumah Aceh sebagai Upaya Pelestarian Arsitektur Tradisional Aceh (Studi Kasus: Rumah T. Tjhik Muhammad Said). Jurnal Lingkungan Binaan Indonesia, 8(2), 53–60. https://doi.org/https://doi.org/10.32315/jlbi.8.2.116
Kirom, S. (2020). Memutus Kuasa Postkolonial di Indonesia dalam Perspektif Filsafat Sejarah Kritis. KAMBOTI: Jurnal Sosial Dan Humaniora, 1(1), 13–20.
Lubis, H. S. S., & Zahara, R. (2017). Identifikasi Bangunan-Bangunan Bersejarah di Desa Tandem Kecamatan Hamparan Perak. Puteri Hijau: Jurnal Pendidikan Sejarah, 2(2), 1–16. https://doi.org/https://doi.org/10.24114/ph.v2i2.9087
Nababan, H. F. (2019). Sejarah Sosial Masyarakat Perkebunan di Deli (1870-1945). Guepedia.
Rubiantoro, E. A. (2018). Kajian Konservasi Bangunan Cagar Budaya pada Koridor Jl. Kepodang Kota Semarang. Jurnal Riptek, 12(1), 89–96.
Satriana Rosary, N., Tribinuka, T., Nuffida, N. E., Hariadi, M. D., Noerwasito, V. T., Muchlis, N., & Sulistijowati, M. (2017). Studi Kasus Bangunan Cagar Budaya: Dokumentasi Gedung “Eks Museum Mpu Tantular” Jalan Taman Mayangkara no. 6, Surabaya. Prosiding Seminar Heritage IPLBI, 521–524.
Sinaga, D. M. (2018). Aktivitas Perdagangan Deli Maatschappij di Sumatera Timur Tahun 1870-1930. Avatara.
Syahminan, M., & Katimin, K. (2018). Konflik, otoritas dan kebijakan di Sumatera Utara. Perdana Publishing.
Zain, Z. (2014). Strategi Perlindungan Terhadap Arsitektur Tradisional Untuk Menjadi Bagian Pelestarian Cagar Budaya Dunia. NALARs, 13(1). https://doi.org/https://doi.org/10.24853/nalars.13.1.%25p