TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT TERHADAP PEMBELIAN OBAT KERAS TANPA RESEP DOKTER DI APOTEK R&F DELI SERDANG

Main Article Content

Chandra Siahaan

Abstract

Banyaknya masyarakat yang melakukan swamedikasi dikarenakan adanya informasi mengenai iklan obat bebas dan obat bebas terbatas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan masyarakat tentang pembelian obat keras tanpa resep dokter di Apotek R&F Deli Serdang. Penelitian yang digunakan adalah metode penelitian survey yang bersifat analitik dengan pendekatan cross sectional. Dalam penelitian ini diarahkan untuk menguraikan tingkat pengetahuan masyarakat terhadap tindakan pembelian obat tanpa resep dokter di Apotek R&F. Dalam hal pengetahuan masyarakat diketahui masyarakat yang membeli obat keras di Apotek tersebut memiliki pengetahuan Baik yaitu sebanyak 76 responden (84,44 persen). Diharapkan kepada pihak terkait untuk memberikan penyuluhan tentang golongan-golongan obat yang boleh digunakan untuk swamedikasi dan bahaya penggunaan obat tanpa resep dokter.

Article Details

How to Cite
Siahaan, C. (2023). TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT TERHADAP PEMBELIAN OBAT KERAS TANPA RESEP DOKTER DI APOTEK R&F DELI SERDANG. Humantech : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Indonesia, 2(11), 2423–2428. Retrieved from https://journal.ikopin.ac.id/index.php/humantech/article/view/3782
Section
Articles

References

Depkes RI. Pedoman penggunaan Obat Bebas dan Obat Bebas Terbatas. : Jakarta: Direktorat Bina Farmasi komunitas dan Klinik Dirjen Bina kefarmasian dan alat kesehatan RI; 2007

Depkes RI. Peraturan Menteri Kesehatan No : 919/ Menkes/per/x/1993Tentang Obat Wajib Apotik No1. Jakarta: Departemen Kesehatan RI; 1993

Depkes RI. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia, No. 73/MENKES/SK/XII/2016, Tentang Standard Pelayanan Kefarmasian di Apotek. Jakarta: Departemen Kesehatan RI; 2016

Depkes RI. Peraturan Pemerintah RI No. 51 tahun 2009, Tentang Pekerjaan Kefarmasian. Jakarta: Departemen Kesehatan RI; 2009

Depkes RI. Undang-Undang No.36 tahun 2009, Tentang kesehatan. Jakarta: Departemen kesehatan RI; 2009

Fernandez, B. A. M. (2014). Studi Penggunaan Antibiotik Tanpa Resep Di Kabupaten Manggarai dan Manggarai Barat–NTT. Calyptra, 2(2), 1-17.

Izzatin, N., (2015). ‘Persepsi Pasien Terhadap Pelayanan Swamedikasi oleh Apoteker dibeberapa Apotik Wilayah Surabaya Selatan’, Jurnal Ilmiah Mahasiswa, Universitas Surabaya, Fakultas Farmasi, Surabaya.

Kusuma, D. P. I. (2019). Hubungan faktor sosiodemografi dengan tingkat pengetahuan swamedikasi pada masyarakat di desa sinduharjo kabupaten sleman.

Melviani, M., & Rohama, R. (2022). Faktor-Faktor yang Berhubungan dalam Pengelolaan Obat atau Obat Tradisional untuk Pengobatan Sendiri di Masa Pandemi: Affecting Factors in the Management of Drug or Traditional Medicines for Self-Medication in Pandemic Times. Jurnal Surya Medika (JSM), 7(2), 199-204.

Notoatmojo, S. (2016). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta

Riset Kesehatan dasar. (2013). Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Badan penilitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI

Rokhman, M. R., Widiastuti, M., Satibi, R. F. F., Fatmawati, R. F., Munawaroh, N., & Pramesti, Y. A. (2017). Penyerahan obat keras tanpa resep di apotek. Jurnal Manajemen dan Pelayanan Farmasi, 7(3), 115-124.

Supardi, S. dan Surahman. (2014). Metodologi Penelitian Untuk Mahasiswa Farmasi. Jakarta: CV. Trans Info Media