TORTOR SEBAGAI MEDIA PARTISIPASI GENERASI MUDA UNTUK MELESTARIKAN BUDAYA

Main Article Content

Juliana Marbun
Wolter Parlindungan Silalahi

Abstract

Fieldtrip merupakan salah satu teknik belajar mahasiswa dalam menunjang atau mendalami pelajaran dari segi teori yang telah dipelajari sebelumnya. Fieldtrip merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan mahasiswa untuk membantu peningkatan kemampuan sumber daya dari masyarakat dan generasi mudanya. Tortor merupakan salah satu budaya suku batak yang sudah dikenal sejak zaman dulu. Masyarakat zaman sekarang mendayagunakan tortor sebagai salah satu atraksi sebuah objek wisata dengan tujuan menarik minat wisatawan. Saat melaksanakan fieldtrip, para dosen dan mahasiswa diberikan tarian penyambutan oleh para generasi muda di Hutabalian. Melalui talkshow bersama pengelola rumah belajar, kepala desa dan Dosen IAKN Tarutung yang ikut serta saat kegiatan berlangsung diketahui bahwa peran generasi muda dalam menampilkan tortor sudah termasuk sebagai langkah untuk melestarikan budaya. Ketua generasi muda di Rumah Belajar, Winda Sagala mengungkapkan bahwa kesulitan yang dihadapi ketika akan berlatih adalah kurangnya manajemen waktu diantara anggota lainnya. Diharapkan dengan adanya kegiatan fieldtrip ini dapat memberikan tambahan wawasan bagi semua orang terutama generasi muda.

Article Details

How to Cite
Marbun, J., & Silalahi, W. P. (2023). TORTOR SEBAGAI MEDIA PARTISIPASI GENERASI MUDA UNTUK MELESTARIKAN BUDAYA. Humantech : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Indonesia, 2(8), 1736–1744. Retrieved from https://journal.ikopin.ac.id/index.php/humantech/article/view/3265
Section
Articles

References

Ananda. Tari Tor Tor: Sejarah, Gerakan, Jenis, Keunikan, Hingga Musik Pengiring. Gramedia blog. https://www.gramedia.com/literasi/tari-tor-tor/

Derung, TN, Sestriani, R., Marbun, MPB, & Febrianto, D. (2022). Makna Tari Tor-tor dalam Perayaan Ekaristi di Paroki St. Gregorius Agung Jambi. Dalam Theos: Jurnal Pendidikan dan Teologi , 2 (9), 300-306.

Hizkia, AS (2021). Analisis Estetika Seni Tari Tor Tor: Karya Tari Tor Tor. Jurnal Tambuleng , 2 (1).

Hutape, W. R. (2014. Peranan Musik Tradisional Gondang Sabangunan Dalam Tor-Tor Sipitu Sawan Pada Sanggar Budaya Lusido Kecamatan Ajibata Kabupaten Samosir, digital repository, 1-5)

Hutapea, DN (2015). Kajian Fungsi Dan Eksistensi Musik Iringan Tor-Tor Sombah Simalungun Di Desa Saribudolok Kecamatan Silimakuta Kabupaten Simalungun (Disertasi Doktor, UNIMED).

Insani, AA (2022). Penanaman Jiwa Nasionalisme Guna Menghadapi Kerusakan Tatanan Bahasa Dan Budaya Lokal Di Era Globalisasi. Jurnal Global Citizen: Jurnal Ilmiah Kajian Pendidikan Kewarganegaraan , 11 (2), 1-8.

Nafisah, Sarah. Tari Tortor: Sejarah, Jenis, Fungsi, dan Gerakannya. Bobo.id. September 12,2021. Diakses pada 17 Mei 2023 dari https://bobo.grid.id/read/082886004/tari-tortor-sejarah-jenis-fungsi-dan-

Nainggolan, MS (2017). Makna Tari Tortor Sebagai Identitas Orang Batak Di Kota Balikpapan. EJournal Ilmu Komunikasi , 5 (1), 156-169.

Sa Fitri, S. (2019). Fungsi Tortor Mangalo-Alo Tondong Pada Acara Paroh Parumaen Dalam Pernikahan Masyarakat Simalungun Di Desa Serbananti Kecamatan Sipispis Kabupaten Serdang Berdagai (Disertasi Doktor, Universitas Negeri Medan).

Simatupang, RM (2019). Bimbingan praktis margondang & manortor adat budaya batak . Penerbit Indosari.

Sinaga, SD (2012). Tortor Dalam Pesta Horja Pada Kehidupan Masyarakat Batak Toba: Suatu Kajian Struktur Dan Makna (Disertasi Doktor, Universitas Sumatera Utara).

Sipahutar, Nl Tinjauan Tentang Kearifan Lokal Sebagai Pendukung Pengembangan Pariwisata Di Kecamatan Sianjur Mulamula.

Similar Articles

You may also start an advanced similarity search for this article.