KESETARAAN LAYANAN KEUANGAN BAGI MASYARAKAT MISKIN SEBUAH IKHTIAR MENINGKATKAN PREFERENSI WIRAUSAHA (UMKM): PENGUATAN PERAN INTERMEDIASI SOSIAL PERBANKAN
Main Article Content
Abstract
Regarding poverty alleviation, both nationally and globally, it has always been a priority issue for a country in its development planning. The derivative of this program, within the scope of Indonesia, is in the form of a focus on increasing the interest and capacity of MSMEs. The rational argument is that MSMEs in Indonesia are able to absorb 97% of the workforce. MSMEs are expected to be a catalyst for improving the quality of the welfare of the poor, which is supported by the synergy of the government and other stakeholders through community empowerment programs. Banks as one of the stakeholders have not made significant efforts towards poverty alleviation programs. Discrimination against economic groups is still strong in the distribution of banking financial service products. This study presents an offer of a social banking intermediation model in the form of (1) Social Entrepreneurship, (2) Distribution of social responsibility funds (CSR) to establish a business incubator, and (3) Establishment of a special institution for human resource development.
Article Details
References
Antonio, Syafii. 2011. Bank Syariah: Dari Teori ke Praktik. Jakarta: Tazkia Cendikia
Antonio, S dan Nugraha. 2012. Peran Intermediasi Sosial Perbankan Syariah: Inisiasi Pelayanan Keuangan Bagi Masyarakat Miskin. Jurnal Keuangan dan Perbankan Vol. 16 No. 2
Badriyah, N. 2009. Peran Intermediasi Perbankan Terhadap Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (UMKM). Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol. 7 No. 2. Universitas Brawijaya Malang
Brillianti dan Kautsar. 2020. Apakah Literasi Keuangan Memengaruhi Kesejahteraan Rumah Tangga di Indonesia?. Jurnal Kajian Ekonomi dan Keuangan Vol. 4 No. 2. DOI: 10.31685/kek.V4i2.541
Bismala, Adriany, Siregar. 2019. Model Pendampingan Inkubator Bisnis terhadap Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Di Kota Medan. Proseding Seminar Nasional Kewirausahaan 1 (1). DOI: 10.30596/snk.v1i1.3574
Hamid, S.A. 2006. Paradigma Pemberdayaan Ekonomi Rakyat: Keterpaduan Sekotr Formal dan Informal. Jurnal Unisia No. 59/XXXIX/I/2006. DOI:
20885/unisia.vol29.iss59.art11
Idris, I. 2012. Panduan Model Pengembangan Inkubator Bisnis. Jakarta: Kementerian Koperasi dan UKM
Kominfo Banjar 2020. https://banjarkota.go.id/berita- banjar/penyaluran-bantuan-csr-bjb- tahap-kedua-tahun-2020/. Diakses 23 Agustus 2021
Maftuchan dkk. 2016. Transformasi Kesejahteraan: Pemenuhan Hak Ekonomi dan Kesehatan Semesta. Jakarta: LP3ES
Munkongsujarit, S. 2016. Business Incubation Model for Startup Company and SME in Developing Economy : A Case of Thailand. In PICMET ’16: Technology Management for Social Innovation Business (pp. 74–81)
Otoritas Jasa Keuangan. 2019. Road Map Pengembangan Perbankan Indonesia 2020-2025. Jakarta: OJK
Pratikno dkk. 2019. Intelektual Jalan Ketiga: Mempertimbangkan Pemikiran Cornelis Lay tentang Demokrasi, Desentralisasi, Nasionalisme, dan Reformasi Keamanan. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia
Rizki dan Fakhrudin. 2015. Intermediasi Perbankan Syariah Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia. Jurnal Ekonomi dan Kebijakan Publik Indonesia. Volume 2 Nomor 1
Santoso, Djonet. 2018. Penduduk Miskin Transient: Masalah Kemiskinan yang Terabaikan. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor
Suwandi. 2007. Pengembangan Model Inkubator Bisnis Perguruan Tinggi. Jurnal Penelitian Humaniora, Vol. 12, No. 2. UNY
Thalo, Nawa. 2005. Mengapa Intermediasi Perbankan Berjalan Lambat?. Jakarta: The Indonesian Institute
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
Tahun 1998 Perbankan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1998 Nomor 182
Wibowo dan Nulhaqim. 2015. Kewirausahaan Sosial: Merevolusi Pola Pikir Menginisiasi Mitra Pembangunan. Sumedang: Unpad Press
Yusuf, M. 2008. Bank Kaum Miskin. Cetakan Kedelapan. Depok: Marjin Kiri