HUBUNGAN DUKUNGAN ORANG TUA DENGAN PERNIKAHAN DINI SAAT MASA PANDEMI COVID 19 DI KELURAHAN SUNGAI KELEDANG KEC.SAMARINDA SEBERANG
Keywords:
Dukungan Orang Tua, Pernikahan Dini, Remaja, Covid 19Abstract
Menurut World Health Organization (WHO) tahun 2013, sebanyak 14,2 juta anak perempuan setiap tahunnya akan menikah pada usia muda. Berdasarkan Hasil Studi pendahuluan yang dilakukan di Kecamatan Samarinda Seberang pada sampel sebanyak 50 remaja yang menikah pada usia dibawah 20 tahun berdasarkan uraian diatasmaka perlu dilakukanpenelitiantentang hubungan dukungan orang tua dengan pernikahan dini saat masa pandemi covid 19 pada remaja yang menikah dibawah usia 20 tahun. Desain penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilakukan di kelurahan sungai keledang kec.samarinda seberang.populasi dalam penelitian ini sebanyak 50 orang dan sampel yang digunakan sebanyak 40 orang.pengumpulan data di lakukan dengan kemudian di olah dengan menggunakan analisa univariat dan bivariat dengan uji statistik Sommers'D. Berdasarkan hasil uji statistik Sommers'D dengan nilai sig a 0,05 diperoleh nilai P-value 0,000<0,05 artinya terdapat hubungan antara dukungan orang tua dengan pernikahan dini. Kesimpulan dalam penelitian ini terdapat hubungan antara dukungan orang tua dengan pernikahan dini di elurahan sungai keledang kec.samarinda seberang. Disarankan kepada remaja dan orang tua agar dapat mempertimbangkan umur dan kematanagan usia sebelum melaksanakan pernikahan serta memberikan motivasi kegiata yang bermanfaat untuk pengembangan remaja sejak disekolah dasar maupun pada orang tua didik.
References
Alhamda, S., 2015. Buku ajar sosiologi kesehatan. Yogyakarta : Depublish
Arikunto, Suharsimi., 2013. Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. Jakarta: Rineka Cipta
Badan Pusat Statistika., 2016. Progress on pause: an analysis of child marriage data in Indonesia.doi:10.1007/978-0-387-78131-Badan Pusat Statistik dan UNICEF., 2016.Kemajuan yang tertunda: analisisdata perkawinan usia anak di Indonesia. Jakarta: BPS, pp 1-100.
Badan Pusat Statistika., 2018. Suvei sosial ekonomi nasional 2017.
Biresaw, Getachew., 2014. Implications of early marriage in ethiopia. The Ahfad Journal, 31(1), p. 79-85.
Budijanto, D., 2015. Populasi, sample dan besar sample. Pusdatin, Kemenkes RI [online]. Diperoleh dari :http://www.risbinkes.litbang.depkes.go.id/2015/wpcontent/uploads/2013/02/SAMPLING-DAN-BESAR-SAMPEL.pdf [9 Oktober 2018]
Direktorat Remaja dan Perlindungan Hak-Hak Reproduksi., 2010. Penyiapan kehidupan berkeluarga bagi remaja.(M. Masri Muadz) Jakarta: BadaKoordinasi Keluarga Berencan Nasional. Hlm 47-52 dan 64-72 Dinas Kesehatan Provinsi., 2017. Profil Kesehatan Provinsi Jawa Timur Tahun2016.
Efendi, F., dan Makhfudli., 2009. Keperawatan kesehatan dan komunitas: teori dan praktik alam keperawatan. Jakarta: Salemba Medika
Efevbera, Y., Bhabha, J., ... Fink, G., 2017. Girl child marriage as a risk factor for early childhood development and stunting. doi:10.1016/j.socscimed.2017.05.027
Fadlyana, E. and Larasaty, S., 2016. Pernikahan usia dini dan permasalahannya. Sari Pediatri, 11(2), p. 136.
Fibriana, A., dan Azinar, M., 2016. Model kelas ibu hamil untuk pemetaan risiko kehamilan dan pencegahan komplikasi persalinan. ABDIMAS,20(1), p. 11-18.