TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN PAYUDARA DI PRAKTIK MANDIRI BIDAN SUPIYAH PULO KADANG BANTUL YOGYAKARTA
Keywords:
Pengetahuan, Perawatan Payudara, Ibu NifasAbstract
ASI Eksklusif belum sepenuhnya diberikan kepada bayi karena ada beberapa kendala dalam pemberian ASI. Salah satu kendala pemberian ASI Eksklusif yaitu rendahnya tingkat pengetahuan ibu dalam merawat payudara. Tujuan Penelitian ini yaitu untuk mengetahui tingkatan pengetahuan ibu nifas dalam perawatan payudara. Metode dalam penelitian ini menggunakan teknik pengambilan responden dengan cara Accidental Sampling dengan populasi sebanyak 41 ibu nifas di PMB Supiyah dan melakukan perhitungan pengambilan sampel dengan rumus slovin 5% sehingga didapatkan 37 ibu nifas. Instrumen yang digunakan yaitu kuisioner tertutup dengan teknik pengolahan data menggunakan analisis unvariat. Hasil dari penelitian yang dilakukan tingkat pengetahuan baik sebesar 26 responden (70,3%) cukup sebanyak 10 responden (27%) dan tingkat pengetahuan rendah yaitu 1 responden (2,7%). Kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan, terdapat tiga tingkatan pengetahuan ibu nifas tentang perawatn payudara di PMB Supiyah yaitu baik, cukup dan kurang.
References
Anggraini. (2012). Asuhan Kebidanan Masa Nifas. Pustaka Rihama.
Arikunto. (2019). Prosedur Penelitian. Rineka Cipta.
Binus. (2017). Teknik Sampling.
E Yuliana. (2017). Analisis Pengetahuan Siswa Tentang Makanan yang Sehat dan Bergizi Terhadap Pemilihan Jajanan di Sekolah.
Kementrian Kesehatan RI. (2019). Profil kesehatan Indonesia.
N Rindarieni. (2018). Pembengkakan Payudara Saat Menyusui Hambat Pemberian ASI. Republika Yogyakarta.
S. Notoadmojo. (2017). Metode Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta.
S Sulastri. (2014). Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Perawatan Payudara Di Puskesmas Kecamatan Koja Jakarta Utara Periode April-Mei 2014. Jurnal Ilmiah Kebidanan Akadei Kebidanan RSPAD Gatot Soebroto.
Walikota Yogyakarta. (2020). Peraturan Walikota Yogyakarta.
WHO. (2017). State Of Health Inequlity : Indonesia. World Health Organization.