ANALISIS TOXIC LEADERSHIP DALAM KONTEKS PEMIMPIN AGAMA: KAJIAN DARI MATIUS 23:2-7

Authors

  • Preciliana Harianja IAKN Tarutung
  • Ibelala Gea IAKN Tarutung

Keywords:

Kursi Musa, Yesus, Ahli Taurat, Orang-orang Farisi, Pemimpin Toxic

Abstract

Matius 23:2-7 merupakan bagian dari kritik sosio-religius Yesus terhadap ‘kemunafikan‘ ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi yang menggunakan status dan posisi mereka untuk menindas, mencelakakan, serta tidak melakukan buah-buah pengajaran mereka sendiri. Matius menggambarkan Yesus sebagai pemenuhan hukum dengan menafsirkannya sesuai dengan maksud dan tujuan yang sebenarnya. Secara khusus, Yesus menegaskan bahwa setiap detail hukum Musa harus dipertimbangkan dalam terang dua perintah terbesar, yakni kasih kepada Allah dan kasih kepada sesama. Melalui penelitian kualitatif dengan metode analisis isi (content analysis), teks ini berusaha menganalisis bentuk toxic leadership pada nats tersebut. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa para pemuka agama memiliki setidaknya tiga karakter toxic, yakni integritas palsu, eksploitasi hukum dan narsisistik.

References

Allo, K. T. (2022). Sikap Yesus Terhadap Ahli Taurat dan Orang Farisi dalam Injil Matius 23 dan Implementasinya bagi orang Kristen. KAMASEAN: Jurnal Teologi Kristen. https://doi.org/10.31219/osf.io/cf69m

Avis, P. (2020). Authority and leadership in the Church (especially diocese and cathedral). Theology, 123(2), 113–123. doi:10.1177/0040571x19894856

Barber, Michael Patrick. (2013). “Jesus as the Davidic Temple Builder and Peter’s Priestly Role in Matthew 16:16-19.” Journal of Biblical Literature 132, no. 4: 935–953.

Duffield, I. K. (2020). Difficult texts: Matthew 23. Theology. https://doi.org/10.1177/0040571x19883533

Esler, Philip F. (2015). “Intergroup Conflict and Matthew 23: Towards Responsible Historical Interpretation of a Challenging Text.” Biblical Theology Bulletin 45, no. 1: 38–59.

Irawati, E. (2021). Keteladanan Kepemimpinan Yesus Serta Implikasi Terhadap Kepemimpinan Gereja Pada Masa Kini. Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora, 10(1), 169-184.

Knowles, Michael P. (2014). “Serpents, Scribes, and Pharisees.” Journal of Biblical Literature 133, no. 1: 165–178.

Lumintang, S. I., & Lumintang, D. A. (2016). Theologia Penelitian & Penelitian Theologis: Science-Ascience serta Metodologinya (1st ed.). JAKARTA: Geneva Insani Indonesia.

Ramly, R. M., Sulaiman, M., Mutalib, M. M. A., & Othman, K. (2018). Persepsi Pemimpin Agama Kristian Terhadap Konsep Dan Amalan Toleransi Beragama Di Malaysia. AL-ABQARI: Journal of Islamic Social Sciences and Humanities.

Saragih, E. S. (2021). Hipokrit Pemuka Agama (Matius 23:1-12). Integritas, 3(2), 107–119. https://doi.org/10.47628/ijt.v3i2.68

Setzer, C. (2021). Resurrection of the body in early Judaism and early Christianity: doctrine, community, and self-definition. Brill.

Sihombing, W. F. (2022). Siapa dan Apa Misi Yesus: Suatu Interpretasi Teologi Misi dari Percakapan Yesus dan Nikodemus (Yohanes 3: 1-21). Tepian: Jurnal Misiologi dan Komunikasi Kristen, 2(1), 1-15.

Stuckert, Jonathan D. (2018). “Forgive Our Presumption: A Difficult Reading of Matthew 23:1-3.” Perichoresis 16, no. 3: 3–15.

Suyadi, M. (2021). Successful Servant Through Character. PBMR ANDI.

Viljoen, Francois P. (2018). “The Matthean Jesus’ Surprising Instruction to Obey the Teachers of the Law and Pharisees.” HTS Teologiese Studies / Theological Studies 74, no. 1: 18–20

Downloads

Published

2023-07-25

How to Cite

Harianja, P., & Gea, I. (2023). ANALISIS TOXIC LEADERSHIP DALAM KONTEKS PEMIMPIN AGAMA: KAJIAN DARI MATIUS 23:2-7. Humantech : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Indonesia, 2(9), 1980–1986. Retrieved from https://journal.ikopin.ac.id/index.php/humantech/article/view/3346