PERBANDINGAN KONSELING MENGGUNAKAN APLIKASI KLOP DAN ABPK DALAM PEMILIHAN METODE KONTRASEPSI JANGKA PANJANG PADA WUS DI PUSKESMAS KERANG
Keywords:
Konseling, KLOP KB, ABPK, Metode kontrasepsiAbstract
Akseptor KB hendaknya memiliki pengetahuan dan mendapatkan informasi yang menyeluruh dan akurat mengenai efektifitas, kelebihan dan kekurangan berbagai macam alat kontrasepsi. Tujuan dari penelitian ini untuk memilih metode kontrasepsi jangka panjang dengan membandingkan aplikasi KLOP dan ABPK. Metode dalam penelitian ini adalah quantitative quasi experiment dengan Pretest Posttest Nonequivalent Control Group Design, yang melibatkan dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Penelitian dilakukan di Puskesmas Kerang selama 4 minggu. Hasil uji statistics di dapatkan nilai Asymp. Sig. (2-tailed) adalah 0.012 < α 5% (0.05) yang berarti terdapat perbedaan signifikan antara 2 kelompok penelitian dalam pemilihan metode kontrasepsi jangka panjang. Jumlah responden yang sebelumnya menggunakan alat kontrasepsi non MKJP kemudian memutuskan untuk menggunakan MKJP lebih banyak setelah diberikan konseling KB menggunakan ABPK dibanding Aplikasi KLOP KB. Terdapat perbedaan yang signifikan antara konseling menggunakan Aplikasi KLOP dan ABPK dalam pemilihan metode kontrasepsi jangka panjang pada WUS di Puskesmas Kerang. Metode ABPK dinilai lebih mudah digunakan dibandingkan metode KLOP.
References
Aryati, S., Sukamdi, S., & Widyastuti, D. (2019). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Metode Kontrasepsi (Kasus di Kecamatan Seberang Ulu I Kota Palembang). Majalah Geografi Indonesia, 33(1), 79. Diakses dari https://doi.org/10.22146/mgi.35474 pada tanggal 20 Desember 2022
Farahdilla, M. (2016). Pengaruh Pengetahuan Dan Sikap Ibu Terhadap Penggunaan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (Mkjp) Di Perumnas Mandala Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang Tahun 2016 (Vol. 2, Issue 1). Universitas Sumatera Utara.
Hanafi, F. (2019). Pemilihan Metode Kontrasepsi Oleh Ibu Akseptor Kb. Jurnal Kedokteran, 4(2), 55. Diakses dari https://doi.org/10.36679/kedokteran.v4i2.105 pada tanggal 20 Desember 2022
Hossain, M., Khan, M., Ababneh, F., & Shaw, J. (2018). Identifying factors influencing contraceptive use in Bangladesh: Evidence from BDHS 2014 data. BMC Public Health, 18(1), 1–14. Diakses dari https://doi.org/10.1186/s12889-018-5098-1 pada tanggal 20 Desember 2022
In, D., In, M., Region, T. H. E., Uptd, W., Sekar, P., Komering, O., & District, U. L. U. (2020). Menstruasi Pada Ibu Di Wilayah Kerja Uptd Puskesmas Sekar Jaya Kabupaten Ogan Komering Ulu The Relationship Of The Use Of 3-Month Injection Kb With Menstrual Disorders In Mother In The Region Work Uptd Puskesmas Sekar Jaya Apria Wilinda Sumantri Akademi K. 3, 258–262.
LP2M. 2022. Pengambilan Sampel Berurutan-Definisi, Contoh, dan Keuntungan. Diakses dari https://lp2m.uma.ac.id/2022/01/22/pengambilan-sampel-berurutan-definisi-contoh-dan-keuntungan/#:~:text=Pengambilan%20Sampel%20Berurutan%20(Consecutive%20Sampling,mudah%2C%20hanya%20dengan%20sedikit%20variasi pada 23 Januari 2023
Kemenkes RI. 2018. Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (p. 198). Diaskes dari http://labdata.litbang.kemkes.go.id/laporan/RKD/2018/_RKD2018 FINAL. pdf pada tanggal 23 Januari 2022
National Population and Family Planning Board (BKKBN), Statistics (BPS), M., & (Kemenkes), and I. (2018). Indonesia District Health Survey 2017. 588. Diakses dari https://dhsprogram.com/pubs/pdf/FR342/FR342.pdf pada tanggal 23 Januari 2022
Nurjanah, S., Pratiwi, E. N., & Murharyati, A. (2021). Konseling Kb Pasca Persalinan Berdasarkan Information Motivation Behavioral Skills (IMB) Model. JSSM. 2(2), 6–12. Diakses dari https://online-journal.unja.ac.id/JSSM/article/view/13610 pada 23 Januari 2022
Rahayu, E. N., Budiningsih, C. A., & Kushartati, B. M. W. (2021). Komunikasi Informasi Edukasi Keluarga Berencana Berbantuan Multimedia untuk Pemilihan Alat Kontrasepsi. Jurnal Ilmu Kebidanan, Volume 9 Nomor 1 T, 9, 21–32.
Saraswati, D. D., Atika, A., & Purwanti, D. (2021). Efektivitas Konseling Kontrasepsi Dengan Alat Bantu Pengambilan Keputusan (ABPK) Terhadap Pengetahuan Mengenai Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP). Indonesian Midwifery and Health Sciences Journal, 3(3), 235. Diakses dari https://doi.org/10.20473/imhsj.v3i3.2019.235-242 pada 23 Januari 2022
Septianingrum, Y. dkk. (2018). Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Tingginya Akseptor KB Suntik 3 Bulan ( Factors Affecting the High Rates of 3. Jurnal Ners Dan Kebidanan, 5(1), 15–19. Diakses dari https://doi.org/10.26699/jnk.v5i1.ART.p015 pada 23 Januari 2022
Tibaijuka, L., Odongo, R., Welikhe, E., Mukisa, W., Kugonza, L., Busingye, I., Nabukalu, P., Ngonzi, J., Asiimwe, S. B., & Bajunirwe, F. (2017). Factors influencing use of long-acting versus short-acting contraceptive methods among reproductive-age women in a resource-limited setting. BMC Women’s Health, 17(1), 1–13. Diakses dari https://doi.org/10.1186/s12905-017-0382-2 pada tanggal 29 Januari 2022
Vikas Gupta, Suraj Chawla, P. K. G. (2020). Injectable Depot Medroxy Progesterone Acetate: A Safe Contraceptive Choice in Public Health System of India International Journal of Preventive Medicine. Diakses dari https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7804881/ pada tanggal 10 Januari 2022
Zakaria, R. (2020). Perbedaan Efektivitas Penggunaan Who Wheel Criteria Dan Alat Bantu Pengambilan Keputusan Dalam Pemilihan kontrasepsi. Jambura Health and Sport Journal, 2(2), 78–86. Diakses dari https://doi.org/10.37311/jhsj.v2i2.7101 pada tanggal 20 Januari 2022.