SENJATA BIOLOGIS DALAM PERSPEKTIF AKSIOLOGI
DOI:
https://doi.org/10.32670/ht.v1i9.1963Keywords:
Senjata biologis, AksiologiAbstract
Pesatnya perkembangan bioteknologi harus berkontribusi pada kesejahteraan manusia, dengan mengedepankan norma etika dan kemaslahatan semua mahluk hidup. Tetapi tidak seperti hal nya dengan pengaplikasia senjata biologis sebagai senjata penghancur massal. Artikel ini membahas bagaimana sejarah senjata biologis sampai era terbaru lahirnya indikasi Corona Virus salah satu senjata kimia. Dalam kajian filsafat, penggunaan senjata biologis dapat dilihat dari sudut pandang aksial, yaitu dengan menunjukkan teori kegunaan ilmu yang diperoleh dan kaidah-kaidah dari apa yang telah kita peroleh. Sikap memikirkan kebaikan pada semua aspek harus dipilih ketika mengaplikasikan suatu sains. Aksiologi mencover ide tentang subjek nilai, seperti nilai etika, agama, dan nilai estetika. Aksiologi menjawab banyak permasalahan yang berhubungan dengan fungsi sains, keterkaitan antara fungsi dan norma moral, penentuan objek menurut aturan moral, dan kaitan antara metode ilmiah dan teknik dan prosedur norma moral. Oleh sebab itu nilai moral dan kemanusiaan harus diperhatikan dalam mengaplikasikan rekayasa genetika dalam pembuatan senjata pemusnah massal.
References
Aziz, E. A. (2008). Horison Baru Teori Kesantunan Berbahasa: Membingkai yang Terserak, Menggugat yang semu, Menuju Universalisme yang Hakiki. Pidato Pengukuhan Guru Besar Linguistik (tidak diterbitkan) Universitas Pendidikan Indonesia.
Bappeda Gayo Lues. Sejarah Ringkas dan Gambaran Umum Gayo Lues. Diakses pada 17 Maret, 2021. Tersedia di http://bappeda.gayolueskab.go.id/images/dokumen/Profil
Chaer, A., Agustina. (2010). Sosiolinguistik: Perkenalan Awal. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Firohmatillah, A. R., & Arisena, A. (2020). Pengaruh Stress Kerja dan Kepuasan Kerja terhadap Turnover Intention Pada Koperasi X di Jawa Barat Menggunakan Pendekatan Partial Least Square (PLS). Jurnal Co Management, 3(2), 508–517.
Firohmatillah, A. R., & Arisena, A. (2021). Potensi Penyerapan Tenaga Kerja di Koperasi Jawa Barat Tahun 2020 Menggunakan Structural Equation Model. Coopetition: Jurnal Ilmiah Manajemen, 12(2), 131–142.
Irfani, R. F., & Gunadi, T. (2021). Bauran Eceran Dalam Meningkatkan Partisipasi Anggota: Studi Pada Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia Kota Bandung. Koaliansi: Cooperative Journal, 1(1), 1–16.
Junus, M. M. (2006). Memahami Aceh Sebuah Perspektif Budaya dalam Aceh. Jakarta: IKJ Press.
Leech, G. (1993). Prinsip-Prinsip Pragmatik. Oka, M. D. D. 2011. Jakarta: Universitas Indonesia.
Majelis Adat Aceh. (2016). Edet Mungerje. Gayo Lues: Majelis Adat Aceh Kabupaten Gayo Lues
Melalatoa, J. M. (2001). Didong Pentas Kreativitas Gayo. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia
Miles, M. B., Huberman. A. H. (1994). Qualitative Data Analisis. London: Sage Publications.
Nababan, P. W. J. (1993). Sosiolinguistik Suatu Pengantar. Jakarta: P.T Gramedia Pustaka Utama.
Nawawi, H. (1991). Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gajah Mada
Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta
Spradley, J. P. (1972). Metode Etnografi. Marzali, A. 2007. Yogyakarta: Tiara Wacana
Tantawi, I. (2021). Resam Perkawinan Masyarakat Gayo. Sleman: Budi Utama
Tantawi, I., Benyamin, S. (2011). Pilar-Pilar Kebudayaan Gayo Lues. Medan: USU Press
Wijana, D. P. (1996). Dasar-Dasar Pragmatik. Yogyakarta: Budi
Wiradnyana, K., Taufiqurrahman, S. (2011). Gayo Merangkai Identitas. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia