HUBUNGAN SANITASI LINGKUNGAN RUMAH TINGGAL DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH

Main Article Content

Winta Oktavia Berutu
Susilawati Susilawati

Abstract

Penyakit demam berdarah dengue merupakan salah satu masalah kesehatan yang paling umum terjadi di masyarakat yang menyebabkan berbagai masalah kesehatan. Penyakit ini disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes Aegypti yang menularkan virus dengue. World Health Organizaton (WHO) menyebutkan jumlah kasus demam berdarah yang dilaporkan meningkat lebih dari 8 kali lipat selama 4 tahun terakhir, dari 505.000 kasus meningkat menjadi 4,2 juta pada tahun 2019. Nilai korelasi yang positif yang bermakna dengan tingkat keeratan hubungan tergolong sedang dimana peningkatan kelembaban udara diikuti oleh peningkatan kasus DBD begitu juga sebaliknya penurunan tingkat kelembaban udara diikuti dengan menurunnya kasus DBD.

Article Details

How to Cite
Berutu, W. O. ., & Susilawati, S. (2022). HUBUNGAN SANITASI LINGKUNGAN RUMAH TINGGAL DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH. Humantech : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Indonesia, 1(8), 1077–1082. https://doi.org/10.32670/ht.v1i8.1927
Section
Articles

References

World Health Organitazion (WHO). 2016. Dengue And Severe Dengue. http://www.who.int/research diakses pada 28 maret 2016. 2. Pusat Data dan Surveilans Epidemiologi Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2010. Buletin Jendela Epidemiologi Demam Berdarah Dengue Volume 2. Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik Indonesi. http://www.depkes.go.id diakses pada 29 juni 2016. 3. Departemen Kesehatan RI. 2014. Profil Kesehatan Indonesia. http://www.depkes.go.id diakses pada 29 juni 2016. 4. Ariati J, Musadad DA. 2012. Kejadian demam berdarah dengue (DBD) dan faktor iklim di Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau. Jurnal Ekologi Kesehatan;11(4 Des):279-86. 5. Lakitan B. 2002. Dasar-dasar klimatologi. Raja Grafindo Persada : Jakarta

Dini AMV, Fitriany N, Wulandari RA. 2010. Faktor Iklim dan Angka Insiden Demam Berdarah Dengue di Kabupaten Serang. Makara Kesehatan;14(1):31-8. 7. Watts DM, Burke DS, Harrison BA, Whitmire RE, Nisalak A. 1986. Effect of temperature on the vector efficiency of Aedes aegypti for dengue 2 virus. DTIC Document 8. Sari P. 2012. Hubungan Kepadatan Jentik Aedes sp dan Praktik PSN dengan Kejadian DBD di Sekolah Dasar di Kota Semarang, Skripsi, https://core.ac.uk/download/pdf/11736618.pdf, diakses pada 14 September 2016. 9. Cahyati WH. 2006. Dinamika Aedes Aegypti sebagai Vektor Penyakit, Kemas,Volume II, No 1, 40-50. 10. Mangguang MD. 2012. Analisis Epidemologi Penyakit Demam Berdarah Dengue melalui Pendekatan Spasial Temporal dan Hubungannya degan Faktor Iklim di Kota Padang Tahun 2008-2010, http://dinus.ac.id/wbsc/assets/dokumen/prosiding/FIKI_Masrizal_Dt_Mangguang.pdf, diakses pada 14 September 2015. 11. Zubaidah T. 2012. Climate change impact on dengue haemorrhagic fever in Banjarbaru South Kalimantan between 2005-2010, Jurnal Epidemiologi dan Penyakit Bersumber Binatang, Vol. 4, No. 2, 59-65. 12. Ali, Khaidar. 2016. Study of Factors Caused Dengue Haemorrhagic Fever Case Study: Pasuruan, Jawa Timur-Indonesia. Journal of Medical and Bioengineering. Vol 5 (2). 13. Budiyanto, Anif. 2012. Perbedaan Warna Kontainer Berkaitan dengan Keberadaan Jentik Aedes aegypti di Sekolah Dasar. Jurnal Biotek Medisiana Indonesia. Vol 1 (2). 14. Chandra, Budiman. 2007. Pengantar Kesehatan Lingkungan. Jakarta: EGC. 15. Dardjito , Saudin Yuniarno, Condro Wibowo, Agung Saprasetya dan Hidayah Dwiyanti. 2008. Beberapa Faktor Risiko yang Berpengaruh terhadap Kejadian Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Banyumas. Media Litbang Kesehatan. Vol 18 (3). 16. Dinkes Kota Surabaya. 2014a. Laporan Tahunan Dinas Kesehatan Kota Surabaya Tahun 2013. Surabaya: Dinas Kesehatan Kota Surabaya. 17. Dinkes Kota Surabaya. 2015. Profil Kesehatan Kota Surabaya Tahun 2014. Surabaya: Dinas Kesehatan Kota Surabaya.

Istiqomah, Meivin. 2016. Faktor Risiko Demam Berdarah Dengue (DBD) pada Anak Usia Kurang Dari 15 Tahun (Studi di Kelurahan Putat Jaya Kota Surabaya). Skripsi. Surabaya: FKM Unair.

Kemenkes RI. 2011. MODUL PENGENDALIAN DEMAM BERDARAH DENGUE. Jakarta: Ditjen PP & PL Kementerian Kesehatan RI. 20.Kemenkes RI. 2014. Situasi Demam Berdarah Dengue di Indonesia. Jakarta: Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI.

Kemenkes RI. 2015. Profil Kesehatan Indonesia 2014. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI. 22. Sofia, Suhartono dan Nur Endah Wahyuningsih. 2014. Hubungan Kondisi Lingkungan Rumah dan Perilaku Keluarga dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Aceh Besar. Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia. Vol 13 (1).