Penentu pendapatan asli daerah Kabupaten Lembata
Main Article Content
Abstract
Regional Original Income is one of the additions to the value of regional assets obtained from receipts of Regional Levies, Regional Taxes, Separated Regional Assets Management Results, and Other Legitimate Regional Original Income. Regional Regulation No. 6 of 2020 states that the Lembata Regency Regional Revenue Agency functions as an executor in the field of Regional Revenue. The purpose of this research is to look at the level of contributions from local taxes, regional levies, the results of separated regional wealth management, and other legitimate local revenue which greatly affects the size of the Lembata Regency Regional Revenue for the 2016 to 2020 fiscal year period. Research design The research used is descriptive research with secondary data originating from the Regional Budget (APBD) of Lembata Regency. The method used is descriptive quantitative analysis. The first position is occupied by other legitimate local revenue for the years 2016 to 2019, but for 2020 it is no longer overtaken by regional levies, while the third and fourth positions are occupied by regional taxes and regional wealth management. which is separated by regional levies and other local revenue is the largest source of regional income, while the third and fourth positions are occupied by regional taxes and the results of separated wealth management.
Article Details
References
Abdullah, D. (2016). Hubungan pemerintah pusat dengan pemerintah daerah. Jurnal Hukum Positum, 1(1), 83–93.
Andriani, R. N. R., & Wahid, N. N. (2018). Pengaruh pendapatan asli daerah dan dana perimbangan terhadap kemandirian keuangan daerah (Studi kasus pada pemerintah Kota Tasikmalaya tahun 2006–2015). Jurnal Akuntansi, 13(1), 30–39.
Anggoro, D. D. (2017). Pajak daerah dan retribusi daerah. Universitas Brawijaya Press.
Asriati, A. (2017). Efektivitas dan kontribusi pajak daerah terhadap pendapatan asli daerah Propinsi Sulawesi Selatan. Jurnal Ekonomi Balance, 13(2), 43–53.
Dahlena, M., & Harahap, J. P. R. (2020). Analisis anggaran pendapatan dan belanja daerah kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Utara. COSTING: Journal of Economic, Business and Accounting, 3(2), 456–464.
Darmanto, A. (2016). Optimalisasi sumber pendapatan asli daerah dalam pelaksanaan otonomi daerah di Kabupaten Kutai Timur. Jurnal Administrasi Bisnis, Universitas Mulawarman, 4(1), 15–25.
Indonesia. (2004). Undang –Undang No 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. Sekretariat Negara.
Indonesia. (2014). Undang- Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. Sekretariat Negara.
Maryono, M., Badjuri, A., & Jaeni, J. (2020). Kontribusi pajak daerah terhadap pendapatan asli daerah kabupaten dan kota di Provinsi Jawa Tengah. Prosiding Seminar Nasional & Call for Paper STIE AAS, 402–408.
Mushafi, M. (2021). Fungsi pengawasan dewan perwakilan rakyat daerah terhadap pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dalam kajian hukum. Legal Studies Journal, 1(1), 37–53.
Parwoto, P., & Luthfansa, M. A. F. (2019). Analisis rasio : Kontribusi pajak daerah terhadap pendapatan asli daerah Kabupaten Bantul. Jati: Jurnal Akuntansi Terapan Indonesia, 2(1), 35–40.
Rawung, N. (2016). Analisis pendapatan asli daerah dan pencatatannya pada dinas pendapatan Kota Manado. Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi, 4(1), 496–502.
Said, A. R. A. (2015). Pembagian kewenangan pemerintah pusat-pemerintah daerah dalam otonomi seluas-luasnya menurut UUD 1945. Fiat Justisia: Jurnal Ilmu Hukum, 9(4), 577–602.
Sriningsih, D. (2013). Pengaruh Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK), Pendapatan Asli Daerah (PAD), dan pertumbuhan penduduk terhadap pertumbuhan ekonomi di Karesidenan Surakarta tahun 2003-2011. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Trisnasari, R., & Sunaningsih, S. N. (2022). Analisis kontribusi pajak dan retribusi daerah terhadap pendapatan asli daerah. Gorontalo Accounting Journal, 5(1), 18–28.