Kontribusi pajak daerah terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Lembata
Main Article Content
Abstract
In the Regional Expenditure Revenue Budget (APBD), it is stated that regional tax is one of the sources of revenue that plays an important role, in addition to other sources of regional revenue such as levies, the results of the management of separated regional wealth, and other legitimate local revenue. This study aims to determine how much the regional tax contributed to the original revenue of the district of Lembata for the years 2016–2020. The object of research is the 9 types of regional taxes managed by Bapenda, which is secondary data with quantitative and descriptive research methods. The formulation of the problem in this study is to see how much contribution is given by the 9 types of regional taxes managed by Bapenda to the original revenue of the district of Lembata for four years. The conclusion is that the type of local tax that contributes the most is non-metallic minerals and rocks tax, while the type of tax that contributes the least to the district is entertainment tax. For the regional tax contribution managed by Bapenda, there is only an average of 1% of the original regional income contained in the ABPD of Lembata district.
Article Details
References
Alista, H. N. (2014). Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi realisasi jumlah penerimaan pajak hotel. Jurnal Ilmiah Mahasiswa FEB, 3(1), 1–18.
Asriati, A. (2017). Efektivitas dan kontribusi Pajak Daerah terhadap Pendapatan Asli Daerah Propinsi Sulawesi Selatan. Jurnal Ekonomi Balance, 13(2), 43–53.
Daerah, P. (2010). PERDA No. 6 Tahun 2010 Ketentuan Umum Pajak Daerah (KUPD).
Firnanti, I. N. (2017). Upaya meningkatkan Pendapatan Asli Daerah melalui optimalisasi Pemungutan Pajak Hiburan (Studi Pada Badan Keuangan Daerah Kota Batu). Universitas Brawijaya.
Indonesia, R. (2004). Undang –Undang No 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.
Indonesia, R. (2009). Undang – Undang Republik Indonesia Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.
Indonesia, R. (2014). Undang-undang (UU) Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.
Jannah, H. E. L. E. N., Suyadi, I., & Utami, H. N. (2016). Kontribusi Pajak Daerah Terhadap Pendapatan Asli Daerah. Jurnal Perpajakan (JEJAK), 10(1).
Kamagi, C. G. (2016). Analisis kontribusi pajak Daerah terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Kabupaten Minahasa Utara Dan Kabupaten Minahasa Tenggara (Periode 2011-2015). Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi, 16(4).
Kamaroellah, R. A. (2015). Konstribusi Pajak Daerah Terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Kabupaten Pamekasan. IQTISHADIA Jurnal Ekonomi & Perbankan Syariah, 2(1), 117–130.
Lisnawati, L. (2018). Pengaruh potensi pajak Daerah terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan kapasitas fiskal di Kabupaten/Kota Di Jawa Barat. Jurnal Akuntansi Bisnis Dan Ekonomi, 4(2), 1249–1262.
Nooraini, A., & Yahya, A. S. (2018). Analisis efektivitas dan kontribusi pajak Daerah sebagai sumber pendapatan Asli Daerah Kota Batu (Studi Pada Dinas Pendapatan Daerah Kota Batu Provinsi Jawa Timur). JE & KP (Jurnal Ekonomi Dan Keuangan Publik), 89–104.
Parwoto, P., & Luthfansa, M. A. F. (2019). Analisis rasio: Kontribusi pajak Daerah terhadap pendapatan Asli Daerah Kabupaten Bantul. Jati: Jurnal Akuntansi Terapan Indonesia, 2(1), 35–40.
Permendagri. (n.d.). Peraturan Kementerian Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 13 Tahun 2006. 2006.
Wahyuni, T., Meutia, I., & Rahmawati, M. (2021). Analisis kontribusi dan efektivitas pajak daerah dan retribusi Daerah terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Palembang (Studi Kasus Pada Pemerintah Daerah Kota Palembang Tahun Anggaran 2015-2020). Sriwijaya University.