Hubungan Economic Value Added dan Intellectual Capital terhadap Return Saham Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia Tahun 2021-2023
DOI:
https://doi.org/10.59188/covalue.v15i5.4797Keywords:
EVA, IC, Return SahamAbstract
Saham merupakan instrument investasi yang dapat menghasilkan profit dari dua saluran yaitu capital gain dan dividend. Terdapat beragam variabel untuk meramalkan return saham dan yang menjadi trending saat ini adalah menggunakan nilai EVA dan Intellectual Capital. Namun merujuk dari penelitian sebelumnya masih terdapat perbedaan hasil terkait dengan pengaruh EVA dan IC terhadap return saham. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh EVA dan IC terhadap return saham karena pasar saham masih merupakan misteri sampai saat ini. Banyak ilmu yang mengatakan bahwa dapat memprediksi return saham dalam pasar saham, namun tidak satupun yang dengan pasti dapat mengukur return saham. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitaif dan menggunakan perusahaan manufaktur yang terdaftar dalam BEI 2021-2023 sebagai populasi, karena sektor manufaktur memiliki peranan penting dalam menentukan pergerakan IHSG di Indoensia. Serta menggunakan metode regresi linear berganda dengan adanya uji statistik deskriptif, uji asumsi klasik, dan uji hipotesis. Hasil penelitian ini mendapatkan bahwa variabel EVA tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap return saham karena EVA pada umumnya digunakan untuk mengukur kinerja jangka panjang sedangkan return saham dipengaruhi oleh persepsi psikologis pasar yang sifatnya jangka pendek. Variabel IC memiliki pengaruh yang signifikan terhadap return saham karena IC diperlukan oleh perusahaan untuk dapat beradaptasi terhadap persaingan melalui inovasi-inovasi yang ada.