Kajian Pemanfaatan Aset Ruang Tunggu Ka Feeder di Stasiun Bandung dalam Rangka Peningkatan Pendapatan Non-Farebox

Authors

  • Endras Setyo Darmawan Politeknik Perkeretaapian Indonesia Madiun
  • Lutfi Fadhilah Firdaus Politeknik Perkeretaapian Indonesia Madiun
  • Ahmad Ependi Politeknik Perkeretaapian Indonesia Madiun

DOI:

https://doi.org/10.59188/covalue.v15i4.4734

Keywords:

komersialisasi aset, ruang tunggu, kereta api feeder, weighted product, penentuan jenis usaha

Abstract

PT KAI memiliki pendapatan utama dalam bentuk jasa transportasi, baik angkutan penumpang maupun angkutan barang. Namun, selain pendapatan yang bersumber dari angkutan. KAI juga meraup keuntungan dari sewa aset yang dikelola oleh Unit Komersial Non Angkutan. Unit ini dibentuk untuk meningkatkan nilai pendapatan Perusahaan dengan mengoptimalkan pemanfaatan seluruh aset non angkutan Perusahaan. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengidentifikasi rencana pemanfaatan ruang tunggu KA Feeder di Stasiun Bandung, menganalisis penentuan jenis usaha yang diprioritaskan di ruang tunggu KA Feeder. Dalam perhitungan pada penelitian ini menggunakan metode Weighted Product, yaitu metode pengambilan keputusan dengan menggunakan nilai atribut yang selanjutnya nilai atribut perlu dipangkatkan terlebih dahulu dengan bobot atribut yang berkaitan. Dalam metode WP ini ada beberapa tahapan yaitu dengan menentukan kriteria, normalisasi bobot, menentukan alternatif, melakukan perhitungan vektor S dan melakukan perhitungan vektor V, lalu yang terakhir melakukan perankingan. Perhitungan pengambilan keputusan menggunakan software Microsoft Excel. Berdasarkan hasil analisis pengambilan keputusan untuk pemilihan jenis usaha yang diprioritaskan dengan metode WP, jenis usaha yang paling diprioritaskan yaitu retail makanan ringan dengan nilai preferensi sebesar 0,282200682. Diurutan kedua terdapat convenient store dengan nilai preferensi sebesar 0,2718982. Diurutan ketiga terdapat coffee shop dengan nilai preferensi sebesar 0,233632169. Lalu diurutan terakhir yaitu keempat, terdapat retail kering dengan nilai preferensi sebesar 0,212268913. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa komersialisasi aset non-angkutan, khususnya di Stasiun Bandung, dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap pendapatan non-farebox KAI, dengan prioritas pada usaha retail makanan ringan. Penelitian ini memberikan rekomendasi penting bagi PT KAI dalam merancang strategi pemanfaatan aset untuk mendiversifikasi pendapatan.

Downloads

Published

2024-09-25