Analisis Faktor–faktor yang mempengaruhi Financial Distress (Studi pada Perusahaan Properties and Real Estate Sub Sector Real Estate Management and Development yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahu 2020–2023)
DOI:
https://doi.org/10.59188/covalue.v15i4.4708Keywords:
financial distress, perusahaan properties, and real estate, bursa efekAbstract
Dalam beberapa dekade terakhir, Financial distress telah menjadi isu sentral dalam studi keuangan perusahaan, terutama di sektor properti dan real estat. Financial distress mengacu pada kondisi di mana perusahaan mengalami kesulitan dalam memenuhi kewajiban keuangannya, yang dapat menyebabkan kebangkrutan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris faktor–faktor yang mempengaruhi Financial distress pada Perusahaan Properties and Real Estate Sub Sector Real Estate Management and Development. Penelitian ini diuji dengan tiga variable independen yaitu Leverage (Debt to Equity Ratio), Likuiditas (Current Ratio), dan Cash Flow (Operating Cash Flow) dengan menggunakan Teknik purposive sampling penulis memilih 55 perusahaan sebagai sampel. Penelitian ini menggunakan analisis data panel yang diperoleh dari laporan keuangan dan laporan tahunan selama 4 tahun. Penelitian ini menggunakan data sekunder dengan bantuan aplikasi Eviews 12. Hasil penelitian menemukan bahwa Variabel Leverage (Debt to Equity Ratio) dan Likuiditas (Current ratio) mempunyai pengaruh signifikan terhadap Financial distress. Sedangkan Cash Flow (Operating Cash Flow) tidak berpengaruh signifikan terhadap Financial distress. Hasil Koefisien Determinasi menunjukkan nilai Adjusted R-squared sebesar 0,67% artinya bahwa variable independen dapat menjelaskan variable dependen sebesar 67% sedangkan sisanya 33% dijelaskan oleh variable lain yang tidak terdapat dalam model. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa manajemen leverage dan likuiditas memiliki peran yang lebih dominan dalam mencegah Financial distress pada perusahaan properti dan real estat. Oleh karena itu, pengelolaan yang hati-hati terhadap dua faktor tersebut sangat penting untuk mengurangi risiko keuangan perusahaan.