Pengaruh Ukuran Perusahaan, Leverage, Likuiditas, dan Pandemi Covid-19 terhadap Profitabilitas Perusahaan Pariwisata
DOI:
https://doi.org/10.59188/covalue.v15i4.4706Keywords:
ukuran perusahaan, leverage, likuiditas, pandemi Covid-19, profitabilitasAbstract
Sektor pariwisata Indonesia sangat terdampak oleh pandemi Covid-19, yang menyebabkan penurunan profitabilitas perusahaan. Selain pandemi, faktor internal seperti ukuran perusahaan, leverage, dan likuiditas juga berperan penting dalam menentukan kinerja keuangan. Penelitian ini bertujuan mengkaji pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap profitabilitas perusahaan pariwisata di BEI. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ukuran perusahaan leverage, likuditas, dan pandemic Covid-19 terhadap profitabilitas perusahaan terdaftar di BEI. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan pariwisata sebanyak 110 sampel yang terdiri dari 23 perusahaan. Penelitian ini menggunakan metode regresi linear berganda dengan melakukan uji asusmsi klasik meliputi uji normalitas, hetereskedastisitas, mulitikolineraritas, dan uji autokorelasi terlebih dahulu. Hasil penelitian menunjukkan ukuran perusahaan yang diproksikan oleh ROA berpengaruh positif terhadap profitabilitas perusahaan pariwisata, sedangkan leverage berpengaruh negatif terhadap profitabilitas perusahaan pariwisata, likuiditas tidak berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan pariwisata dan pandemi Covid-19 berpengaruh negatif terhadap profitabilitas perusahaan pariwisata.Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa ukuran perusahaan berkontribusi positif terhadap peningkatan profitabilitas, sedangkan leverage yang tinggi cenderung menurunkan profitabilitas karena tingginya biaya hutang. Likuiditas yang diukur dengan current ratio tidak memberikan dampak signifikan terhadap profitabilitas, sementara pandemi Covid-19 terbukti memiliki dampak negatif yang signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan pariwisata. Temuan ini menunjukkan pentingnya manajemen keuangan yang hati-hati dan adaptif terhadap kondisi krisis seperti pandemi untuk menjaga stabilitas profitabilitas perusahaan.