Analisis Financial Distress: Implikasi pada Perusahaan Siklik dan Non-siklik di Indonesia
DOI:
https://doi.org/10.59188/covalue.v14i11.4331Keywords:
Sektor Siklik, Sektor Non-Siklik, Financial Distress, Fundamental PerusahaanAbstract
Pandemi COVID-19 memberikan dampak yang signifikan terhadap perekonomian global, termasuk Indonesia. Pandemi ini telah berdampak pada berbagai sektor di Indonesia, dengan sektor-sektor yang memiliki siklus yang lebih sensitif terhadap fluktuasi ekonomi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji dampak financial distress terhadap EPS perusahaan siklik dan nonsiklik di Indonesia, menganalisis dampak ROA terhadap EPS perusahaan siklik dan nonsiklik di Indonesia, menguji dampak DER terhadap EPS perusahaan siklik dan nonsiklik di Indonesia, mengkaji apakah financial distress memoderasi hubungan antara ROA dan EPS pada perusahaan siklik dan nonsiklik di Indonesia, mengkaji apakah financial distress memoderasi hubungan antara DER dan EPS pada perusahaan siklik dan nonsiklik di Indonesia. Metode penelitian menggunakan desain kuantitatif dengan analisis regresi sebagai teknik statistik untuk memodelkan hubungan antara variabel dependen (misalnya, EPS) dan variabel independen (misalnya, Financial Distress, ROA, DER). Berdasarkan analisis yang dilakukan, disimpulkan bahwa pada perusahaan siklik, Financial Distress, ROA, dan DER tidak memiliki efek yang konsisten terhadap EPS. ROA dan DER memiliki potensial untuk mengurangi efek negatif Financial Distress terhadap EPS, tetapi tidak signifikan. Pada perusahaan non siklik, Financial Distress dan DER tidak memiliki hubungan linear dengan EPS, sedangkan ROA model 2 menunjukkan hubungan positif yang signifikan antara ROA dan EPS, namun penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menggeneralisasikan kesimpulan ini. Model lain menunjukkan hubungan positif, namun tidak signifikan secara statistik. Tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa Financial Distress memoderasi hubungan antara ROA dan EPS, atau antara DER dan EPS.