Pengaruh Arus Kas, Perbedaan Laba Akuntansi dan Laba
Fiskal Terhadap Persistensi Laba
Nurul Fadhila 15
Berdasarkan hasil perhitungan regresi linier sederhana diperoleh nilai koefisien
regresi untuk variabel Perbedaan Laba Akuntansi dan Laba Fiskal (X2) sebesar
13945327220,245, dengan nilai konstanta sebesar 7636491873,072. Hasil regresi tersebut
menunjukkan bahwa variabel Perbedaan Laba Akuntansi dan Laba Fiskal (X2) secara
linier mempunyai pengaruh positif terhadap Persistensi Laba sebesar 13945327220,245,
yang artinya semakin meningkat Perbedaan Laba Akuntansi dan Laba Fiskal (X2), maka
Persistensi Laba (Y) akan semakin meningkat juga.
Hasil Koefisien Determinasi
Berdasarkan hasil uji koefisien determinasi, diketahui bahwa nilai R Square
sebesar 0,281. Hal ini berarti bahwa Persistensi Laba dipengaruhi oleh Perbedaan Laba
Akuntansi dan Laba Fiskal sebesar 28,1% dan sisanya 71,9% dipengaruhi faktor lainnya.
c) Pengaruh Arus Kas (X1) dan Perbedaan Laba Akuntansi dan Laba Fiskal (X2)
terhadap Persistensi Laba (Y)
Hasil Uji F
Nilai Fhitung sebesar 10,810 dan sig sebesar 0,053. Dengan menggunakan df
(degree of freedom) yaitu df1 = 2 dan df2 = 2, diperoleh Ftabel sebesar 9,55. Hal ini
menunjukkan bahwa nilai Fhitung 10,810 > Ftabel 9,55, sedangkan hasil signifikansi
diperoleh nilai sebesar 0,053 < 0,10. Sehingga hipotesis yang menyatakan “terdapat
pengaruh positif yang signifikan antara Arus Kas dan Perbedaan Laba Akuntansi dan
Laba Fiskal terhadap Persistensi Laba” dapat diterima.
Hasil Koefisien Determinasi
Diketahui bahwa nilai R Square sebesar 0,447. Hal ini berarti bahwa 44,7%
Persistensi Laba dipengaruhi oleh variabel Arus Kas dan Perbedaan Laba Akuntansi dan
Laba Fiskal, sedangkan sisanya 55,3% dipengaruhi oleh variabel lainnya yang tidak
diteliti dalam penelitian ini.
Pembahasan Hasil Analisis Data
Pengaruh Arus Kas Terhadap Persistensi Laba
Berdasarkan analisis statistik di atas dalam penelitian ini bahwa H1 diterima dan
dapat disimpulkan bahwa variabel arus kas operasi diperoleh nilai thitung sebesar 3,128
dan signifikasi sebesar 0,041. Jika di bandingkan dengan nilai ttabel diperoleh sebesar
2,353, maka thitung > ttabel dan sig < 0,10. Maka hal ini menunjukkan bahwa H1
diterima, yang artinya bahwa arus kas berpengaruh positif dan signifikan terhadap
persistensi laba pada perusahaan informasi teknologi tempat penguji meneliti. Arus kas
dapat mempengaruhi persistensi laba karena terdapat indikator dari komponen-komponen
yang ada di dalam arus kas operasi itu sendiri seperti, penyusutan aset tetap, piutang,
persediaan, pajak dibayar dimuka, aset, biaya yang masih harus di bayar, hutang, dan
kewajiban imbalan pasca kerja. Laporan arus kas (cash flow) menjadi indikator untuk
menilai kegiatan operasional pada masa lalu untuk merencanakan aktivitas investasi dan
pembiayaan di masa depan. Selain itu laporan arus kas menggambarkan tentang
penggunaan uang (kas) yang terdiri dari 3 bagian aktivitas yaitu investasi, operasi dan
pendanaan. Sehingga sangat perlu bagi sebuah perusahaan untuk mengerti mendalam
tentang hal ini. Jika dilihat secara luas tujuan dan fungsi laporan ini, adalah memberikan
semua informasi tentang penerimaan dan pengeluaran yang sesuai dengan Prinsip Standar
Akuntansi Keuangan (PSAK) 2, yang dimana ada tambahan mengenai aktivitas
pendanaan menjadi alat pembayaran yang dimiliki perusahaan yang siap dipakai untuk
investasi dan kegiatan operasional perusahaan kapanpun dibutuhkan, baik yang tersimpan
di dalam perusahaan dan di bank yang selalu siap digunakan. Oleh sebab itu laporan arus
kas menjadi salah satu faktor penting agar kedepannya sebuah perusahaan dapat memiliki
laba yang persisten. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi
arus kas operasi suatu perusahaan maka akan meningkatkan persistensi laba perusahaan