Co-Value: Jurnal Ekonomi, Koperasi & Kewirausahaan
Volume 14, Nomor 10 Maret 2024
p-ISSN: 2086-3306 e-ISSN: 2809-8862
1
PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE
OF USE TERHADAP KEPERCAYAAN NASABAH DAN
IMPLIKASINYA TERHADAP LOYALITAS NASABAH
Aries Stephanie Irawan, Jerry Heikal
Universitas Bakrie, Indonesia
Email: a.stephanie.irawan@gmail.com, jerry.heikal@bakrie.ac.id
Abstrak
Bank Mandiri merupakan bank terbesar di Indonesia, yang kini menduduki peringkat
nomor tiga bank BUKU 4. Pada akhir 2021, Bank Mandiri memiliki total aset sebesar Rp
1.637 triliun. Saham yang dikuasai pemerintah di bank Mandiri adalah sebesar 52 %. Bank
Mandiri merupakan hasil merger dari empat bank milik pemerintah yang terjadi pada tahun
1999, keempat Bank tersebut meliputi Bank Bumi Daya, Bank Dagang Negara, Bank
Ekspor Impor Indonesia, dan Bank Pembangunan Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk
menguji pengaruh Perceived Usefulness dan Perceived Ease of Use terhadap kepercayaan
Nasabah dan implikasinya terhadap loyalitas nasabah pengguna mobile banking di industri
perbankan. Data responden kuesioner diperoleh dari nasabah Bank Mandiri pengguna
aplikasi livin’ Bank Mandiri, nasabah Bank Jago pengguna aplikasi Jago, nasabah Bank
BTPN pengguna aplikasi Jenius, nasabah Bank CIMB Niaga pengguna aplikasi Octo
Mobile, nasabah Bank DBSI pengguna aplikasi Digibank dan pengguna aplikasi mobile
banking lain. Penyebaran kuesioner secara online menggunakan “Qualtric” terhadap 192
responden. Hipotesis terhadap 5 hipotesis menggunakan analisis SEM PLS dengan
SmartPLS 3. Pengujian terdiri dari Outer Model yaitu Uji Convergent Validity, Uji
Discriminant Validity, Uji Average Variance Extracted (AVE), Uji Composite Realibility,
Uji Cronbach Alpha dan Inner Model yaitu Bootstrapping. Hasil Pengujian menunjukan
bahwa H1: Perceived Usefulness berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap
Loyalitas Nasabah. H2: Perceived Ease of Use berpengaruh positif dan signifikan terhadap
Loyalitas Nasabah. H3: Perceived Usefulness berpengaruh positif dan signifikan terhadap
Kepercayaan Nasabah. H4: Perceived Ease of Use berpengaruh positif dan signifikan
terhadap Kepercayaan Nasabah. H5: Kepercayaan Nasabah berpengaruh positif dan
signifikan terhadap Loyalitas Nasabah. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan
masukan kepada perbankan untuk meningkatkan loyalitas Nasabah dan dapat memberikan
manfaat yang baik bagi penelitian selanjutnya.
Kata kunci: technology acceptance model, perceived usefulness, perceived ease of use,
kepercayaan pelanggan, loyalitas pelanggan.
Abstract
Bank Mandiri is the largest bank in Indonesia, which is currently ranked number three as
a BUKU 4 bank. At the end of 2021, Bank Mandiri had total assets of IDR 1,637 trillion.
The shares controlled by the government in Bank Mandiri are 52%. Bank Mandiri is the
result of a merger of four government-owned banks which occurred in 1999, the four banks
include Bank Bumi Daya, Bank Dagang Negara, Bank Export Import Indonesia, and Bank
Pembangunan Indonesia. This research aims to examine the impact of Perceived
Usefulness and Perceived Ease of Use on customer trust and its implications for customer
loyalty among users of mobile banking in the banking industry. The questionnaire data
were collected from customers of Bank Mandiri using the Livin' Bank Mandiri app, Bank
Jago using the Jago app, Bank BTPN using the Jenius app, Bank CIMB Niaga using the
Octo Mobile app, Bank DBSI using the Digibank app, and users of other mobile banking
applications. The questionnaire was distributed online using "Qualtric" to 192
respondents. Hypotheses for the five propositions were tested using Structural Equation
Pengaruh Perceived Usefulness dan Perceived Ease Of Use
terhadap Kepercayaan Nasabah dan Implikasinya terhadap
Loyalitas Nasabah
e-ISSN: 2809-8862
p-ISSN: 2086-3306
Aries Stephanie Irawan, Jerry Heikal
Modeling (SEM) PLS with SmartPLS 3. The testing included the Outer Model, which
consists of Convergent Validity Test, Discriminant Validity Test, Average Variance
Extracted (AVE) Test, Composite Reliability Test, Cronbach Alpha Test, and the Inner
Model, which includes Bootstrapping. The test results indicate that H1: Perceived
Usefulness has a positive but not significant impact on Customer Loyalty. H2: Perceived
Ease of Use has a positive and significant impact on Customer Loyalty. H3: Perceived
Usefulness has a positive and significant impact on Customer Trust. H4: Perceived Ease
of Use has a positive and significant impact on Customer Trust. H5: Customer Trust has a
positive and significant impact on Customer Loyalty. This research is expected to provide
insights for the banking industry to enhance customer loyalty and offer valuable
contributions for future research.
Keywords: Technology Acceptance Model, Perceived Usefulness, Perceived Ease of Use,
Customer Trust, Customer Loyalty.
PENDAHULUAN
Pertumbuhan teknologi yang sangat cepat telah memotivasi berbagai sektor
industri untuk melakukan adaptasi dan mengintegrasikan teknologi dalam operasional
mereka sehari-hari. Salah satu sektor yang mengalami transformasi paling signifikan
adalah industri perbankan. Dalam upaya memenuhi kebutuhan Nasabah yang semakin
beragam dan mengikuti tren perubahan, layanan perbankan juga telah mengalami evolusi
yang cukup signifikan, yang dikenal sebagai layanan Digital Banking.
Digital Banking membawa perubahan pada cara Bank melayani kebutuhan
transaksi keuangan Nasabah. Dengan adanya layanan Digital Banking, Nasabah tidak perlu
datang ke kantor cabang untuk melakukan transaksi perbankan. Secara umum, digital
banking mengacu pada penyediaan layanan perbankan melalui kanal digital atau online,
salah satu layanan perbankan digital menurut data dari situs resmi OJK adalah Mobile
Banking yang merupakan layanan perbankan yang memungkinkan Nasabah untuk
mengakses dan mengelola rekening bank mereka melalui perangkat seluler, seperti
smartphone atau tablet. Dengan mobile banking, Nasabah dapat melakukan berbagai
transaksi perbankan secara online.
Belakangan ini tren dalam penggunaan Mobile banking semakin hari semakin
meningkat, hal ini terjadi seiring dengan tsemakin ingginya kesadaran masyarakat akan
kemudahan dan kenyamanan saat melakukan aktivitas keuangan dengan teknologi digital.
Hal ini diperkuat dengan statistik yang menyatakan bahwa jumlah kantor cabang di
Indonesia semakin berkurang dari tahun ke tahun. Dikutip dari dataindonesia, BPS
mencatat jumlah kantor fisik bank di Indonesia adalah sebanyak 25.377-unit hingga akhir
tahun 2022. Jumlah tersebut berkurang 6.989-unit dari tahun sebelumnya yang berjumlah
sebanyak 32.366 unit.
Vol. 14, No. 10, Maret, 20244
https://journal.ikopin.ac.id
Gambar 1 Jumlah Kantor Bank Umum di Indonesia
Semakin menurun nya jumlah kantor cabang, yang berbanding terbalik dengan
meningkatnya jumlah transaksi yang dilakukan melalui kanal digital. Dicatat oleh Bank
Indonesia (BI), bahwa per Oktober 2022 nilai transaksi digital banking naik 38,38% yoy
menjadi Rp5.184,1 triliun. Sementara itu, nilai transaksi uang elektronik pada periode yang
sama tumbuh 20,19% (yoy) menjadi Rp35,1 triliun.
Kondisi ini semakin memperjelas bahwa fokus perbankan pada saat ini telah
berubah, dimana fokus perbankan telah mengikuti kebiasaan baru Nasabah yang beralih
serba digital dengan mengadopsi teknologi digital. Oleh karena itu, pertumbuhan transaksi
digital menjadi salah satu faktor yang melatarbelakangi transformasi digital perbankan dan
hal ini menjadikan suatu keharusan bagi bank untuk bertransformasi menuju era perbankan
digital, bila tak ingin ditinggalkan Nasabahnya. Berdasarkan Entrust, dalam laporan The
Great Payments Disruption yang dirilis pada tahun 2022, 75% para Nasabah bank di
Indonesia mempertimbangkan untuk melakukan aktivitas transaksi perbankan mereka
tanpa harus pergi ke bank, dengan 71% di antaranya memilih aplikasi perbankan di
smartphone untuk menunjang aktivitas transaksi perbankannya. Bahkan beberapa waktu
belakangan ini, Nasabah di Indonesia lebih merasa nyaman untuk bertransaksi dengan
menggunakan metode pembayaran secara digital, misalnya saja dengan menggunakan e-
wallet atau Qris, dibandingkan dengan menggunakan kartu debit atau kartu kredit. Hal ini
juga akan mendukung ekonomi digital Indonesia yang diprediksi akan tumbuh delapan kali
lipat pada tahun 2030, seperti yang kerap diberitakan.
Bagi dunia perbankan, kekuatan utama dari transformasi digital terletak pada
seberapa canggih, lengkap, aman, dan menarik fitur dari mobile banking atau aplikasi
perbankan digital yang dimiliki. Selain ituaspek lainnya yang turut berperan, seperti
kesiapan sumber daya manusia (SDM) atau karyawan bank itu sendiri di era digital dan
kesiapan modal untuk membangun teknologi juga menjadi faktor kunci keberhasilan bank
agar dapat unggul di tengah persaingan ini. Layanan bank digital memiliki manfaat yang
dirasakan oleh institusi bank, antara lain Meningkatkan ketangkasan operasional,
Memperluas pangsa pasar, Memanfaatkan ekosistem digital dan sebagai bentuk dari
penerapan transformasi digital. Apabila Digital Banking mampu memenuhi kebutuhan
Nasabah dan memberikan layanan yang Nasabah harapkan dan inginkan maka dengan
sendirinya Nasabah akan loyal pada bank karena telah merasakan value dari digitalisasi
perbankan. Pada penelitian ini dilakukan penelitian terhadap nasabah pengguna layanan
Pengaruh Perceived Usefulness dan Perceived Ease Of Use
terhadap Kepercayaan Nasabah dan Implikasinya terhadap
Loyalitas Nasabah
e-ISSN: 2809-8862
p-ISSN: 2086-3306
Aries Stephanie Irawan, Jerry Heikal
Aplikasi Perbankan Livin dari bank Mandiri, Jago dari Bank Jago, Jenius dari Bank BTPN,
Octo Mobile dari Bank CIMB Niaga, Digibank dari Bank DBS.
Bank Mandiri merupakan bank terbesar di Indonesia, yang kini menduduki
peringkat nomor tiga bank BUKU 4. Pada akhir 2021, Bank Mandiri memiliki total aset
sebesar Rp 1.637 triliun. Saham yang dikuasai pemerintah di bank Mandiri adalah sebesar
52 %. Bank Mandiri merupakan hasil merger dari empat bank milik pemerintah yang terjadi
pada tahun 1999, keempat Bank tersebut meliputi Bank Bumi Daya, Bank Dagang Negara,
Bank Ekspor Impor Indonesia, dan Bank Pembangunan Indonesia. Pada awalnya, fokus
bisnis Bank Mandiri adalah pada kredit korporasi serta ekspor impor. Namun kini, bank
berkode emiten BMRI ini bisnisnya meluas hingga KPR, KUR, dan sebagainya.
Bank terbesar di Indonesia, menduduki peringkat nomor tiga bank BUKU 4 Bank
Mandiri, memiliki aset total sebesar Rp 1.637 triliun pada akhir 2021. Sebagai hasil dari
merger empat bank milik pemerintah pada tahun 1999, Bank Bumi Daya, Bank Dagang
Negara, Bank Ekspor Impor Indonesia, dan Bank Pembangunan Indonesia, Bank Mandiri
memiliki kepemilikan saham pemerintah sebesar 52%. Pada awalnya, Bank Mandiri
berkonsentrasi pada kredit korporasi dan ekspor impor. Namun, bank berkode emiten
BMRI kini beroperasi hingga KPR, KUR, dan lainnya.
Livin’ by Mandiri merupakan aplikasi perbankan yang diluncurkan oleh Bank
Mandiri pada 2 October 2021. Dengan menggunakan Aplikasi Perbankan Livin’ dari Bank
mandiri Mandiri nasabah dapat menikmati berbagai macam layanan perbankan dari satu
aplikasi yang menyediakan berbagai fitur di aplikasi tersebut. Mulai dari pembukaan
rekening tabungan, transak/33// si transfer dana sampai dengan 300 juta rupiah dan
berbagai fitur lainnya yang sangat beraneka ragam, seperti melakukan pembayaran ke
biller, investasi, top up e-wallet, termasuk juga transfer vala, semua dapat dilakukan dalam
satu aplikasi yang sama. Selain itu Livin’ by Mandiri juga dapat mendukung kebutuhan
gaya hidup nasabah dengan beragam fitur yang inovatif. Seperti fitur pembayaran QRIS di
jutaan merchant, dan Nasabah dapat memilih sumber dana seperti tabungan atau kartu
kredit. Sejak pertama kali diluncurkan pada Oktober 2021 Livin’ dari Bank Mandiri telah
diunduh lebih dari 32 juta kali dengan jumlah pengguna aktif mencapai 21 juta pengguna.
PT Bank Jago Tbk (ARTO) sebelumnya adalah PT Bank Artos Indonesia Tbk,
yang didirikan di Bandung pada tahun 1992. Pada tahun 2020, mereka mengubah namanya.
Perusahaan ini membuat aplikasi keuangan dan layanan perbankan digital. Salah satu
produk digitalnya, aplikasi "Jago," bertujuan untuk membuat pengelolaan keuangan lebih
mudah, kolaboratif, dan inovatif. Unit bisnis syariah juga dimiliki oleh Bank Jago. Untuk
memenuhi kebutuhan pangsa pasar ritel, usaha kecil menengah, dan massal, ia bermaksud
menjadi bank berbasis teknologi yang terintegrasi dalam berbagai ekosistem digital. Aset
bank PT Bank Jago Tbk. (ARTO) meningkat 21% yoy menjadi Rp19,12 triliun pada akhir
September 2023. Pertumbuhan aset ini didorong peningkatan penyaluran kredit Rp10,9
triliun, yang naik 33% yoy. Dan pada saat ini Bank Jago tercatat sebagai bank BUKU 3.
Jago adalah aplikasi digital yang diluncurkan oleh PT Bank Jago Tbk pada 15 April
2021, merupakan sebuah aplikasi layanan keuangan digital, seperti transfer, pembayaran
tagihan, dan top upe-wallet. Dikutip dari halaman website resmi bank Jago jumlah
pengguna aplikasi Jago adalah 7.4 juta pada akhir kuartal III-2023
Setelah merger dengan PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) dan
PT. Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (SMBCI), Bank BTPN masuk dalam daftar Bank
BUKU 4 pada tahun 2020. Modal inti Bank BTPN meningkat pesat setelah penggabungan
kedua bank ini, menjadi Rp33 triliun pada tahun 2022. Bank BTPN berkonsentrasi pada
pasar massa, yang terdiri dari pensiunan, usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM),
komunitas produktif yang makmur, konsumen, dan korporasi. Fokus bisnis tersebut
didukung oleh unit bisnis di dalam Bank BTPN, seperti BTPN Sinaya, yang berfokus pada
Vol. 14, No. 10, Maret, 20244
https://journal.ikopin.ac.id
pendanaan, BTPN Purna Bakti, yang berfokus pada pelayanan kepada nasabah pensiunan,
Bisnis Mikro BTPN, yang berfokus pada pelayanan kepada usaha mikro, dan BTPN Mitra
Bisnis, yang berfokus pada pelayanan kepada usaha kecil dan menengah. Selain itu, ada
Jenius, platform perbankan digital yang ditujukan untuk pasar konsumen.
Jenius adalah sebuah aplikasi perbankan digital untuk membantu nasabah Bank
BTPN dalam melakukan aktivitas finansial seperti menabung, melakukan transaksi
perbankan, mengatur keuangan. Semua dapat dilakukan dari satu apliksi dengan
menggunakan smartphone Nasabah, baik yang pengguna smartphone berbasis ios maupun
Android. Aplikasi Jenius pertama kali diluncurkan oleh Bank BTPN pada 11 Agustus 2016,
setelah menjalani masa pengembangan selama 18 bulan dengan total nilai investasi Rp500
miliar. Dalam operasionalnya, Jenius terkoneksi dengan ekosistem perbankan nasional,
Gerbang Pembayaran Nasional (GPN) dan sistem pembayaran internasional melalui kartu
debit Visa. Dikutip dari infobank memasuki tahun ketujuh, Jenius milik mencatatkan
pertumbuhan pengguna sebesar 19 persen atau 4,8 juta hingga akhir Juni 2023.
PT. Bank CIMB Niaga Tbk, atau CIMB Niaga sekarang, didirikan pada 26
September 1955. Saat ini, CIMB Niaga adalah bank swasta kedua terbesar di Indonesia dan
bank nasional keempat terbesar ketika melihat aset. Selain itu, dia telah diakui atas
prestasinya dalam pelayanan nasabah dan pengembangan manajemen. CIMB Group adalah
pemilik mayoritas saham Bank CIMB Niaga saat ini, setelah menjadi perusahaan terbuka
di Bursa Efek Indonesia sejak tahun 1989. Saat krisis di akhir tahun 1990 an terjadi,
pemerintah Republik Indonesia memiliki mayoritas saham CIMB Niaga. Pada bulan
November 2002, Commerce Asset-Holding Berhad (CAHB), sekarang dikenal sebagai
CIMB Group Holding Berhad (CIMB Gorup Holdings), membeli sebagian besar saham
Bank Niaga dari Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN). Dalam rangka
reorganisasi internal, pada Agustus 2007, seluruh kepemilikan saham ditransfer ke CIMB
Group. Ini dilakukan untuk menggabungkan kegiatan semua anak perusahaan CIMB Group
dengan platform universal banking. Bergabungnya CIMB Niaga dengan Lippo Bank
mengubah aset, pendanaan, kredit, dan jaringan cabang bank. Dengan membukukan modal
inti sebesar Rp 42,48 triliun pada semester pertama 2023 dan tercatat sebagai BUKU 4,
Bank CIMB Niaga saat ini menduduki urutan ketujuh.
OCTO Mobile adalah sebuah aplikasi perbankan digital yang diluncurkan oleh PT
Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) dengan berbagai penawaran fitur untuk kenyamanan
serta kemudahan bertransaksi, seperti pembukaan rekening tanpa harus pergi ke kantor
cabang, pembukaan investasi dengan beragam pilihan produk yang menarik, setor dan tarik
tunai tanpa kartu serta berbagai promo transaksi QR di merchant atau eCommerce. OCTO
Mobile diluncurkan pada 2012 dan diperbarui pada 2017. Dikutip dari infobank per 30
September 2022, OCTO Mobile telah memiliki 2,8 juta pengguna aktif.
Bank DBS Indonesia, juga dikenal sebagai DBSI, didirikan pada tahun 1989. PT
Bank DBS Indonesia, bagian dari DBS Grup yang berbasis di Singapura, memiliki sejarah
yang cukup panjang di Asia. Memiliki 32 cabang, 2 kantor kas, dan lebih dari 2.900
karyawan aktif di 13 kota besar di Indonesia. Bank DBSI selalu berkomitmen untuk
membantu koperasi dan UKM serta konsumen dengan layanan perbankan yang lengkap.
Saat ini, DBSI termasuk dalam kategori BUKU 3 dengan aset yang berkisar antara Rp 50
hingga 100 triliun.
Aplikasi Digibank adalah layanan perbankan elektronik yang disediakan oleh Bank
yang memungkinkan Pengguna untuk dapat menggunakan layanan perbankan melalui
telepon selular. Aplikasi ini diluncurkan oleh Bank DBS pada 29 Agustus 2017. Dengan
menggunakan aplikasi Digibank Nasabah dapat bertransaksi sehari-hari secara seamless
dalam satu aplikasi seperti menabung, berinvestasi, transfer gratis, mengajukan kartu
kredit, membayar tagihan dan cicilan, hingga berkontribusi positif pada aspek
Pengaruh Perceived Usefulness dan Perceived Ease Of Use
terhadap Kepercayaan Nasabah dan Implikasinya terhadap
Loyalitas Nasabah
e-ISSN: 2809-8862
p-ISSN: 2086-3306
Aries Stephanie Irawan, Jerry Heikal
berkelanjutan (environmental, social, and governance/ESG). Dikutip dari infobank
Layanan perbankan elektronik, digibank by DBS milik PT Bank DBS Indonesia telah
menjangkau lebih dari 800.000 nasabah hingga tahun 2023.
Mengidentifikasi keinginan dan harapan pelanggan membuat manajemen bank
harus membuat strategi yang tepat untuk meningkatkan loyalitas pelanggan dengan
mengadopsi teknologi digital sehingga dapat mengurangi peningkatan biaya operasional
yang lebih tinggi, Meskipun adanya biaya dalam pengembangan teknologi jika pelanggan
tidak dapat menerima sepenuhnya manfaat dari inovasi digital tersebut. Maka penelitian
ini dibutuhkan untuk mengetahui apakah Technology acceptance model dapat berpengaruh
terhadap loyalitas pelanggan.
Loyalitas Nasabah dipengaruhi oleh banyak faktor, beberapa hal yang
mempengaruhi adalah kepuasan dan kepercayaan Nasabah. Kepuasan, Kepercayaan dan
Loyalitas Nasabah merupakan hal yang saling terkait. Mengidentifikasi keinginan Nasabah
membuat Bank harus menentukan strategi teknologi digital yang tepat untuk meningkatkan
loyalitas Nasabah dan diharapkan Nasabah dapat menerima sepenuhnya manfaat dari
inovasi digital tersebut.
Salah satu teori yang membahas tentang penggunaan sistem informasi yang
dianggap berpengaruh dan umumnya dapat digunakan untuk menjelaskan tentang
penerimaan individual terhadap penggunaan sistem teknologi adalah Technology
Acceptance Model (TAM), yang dapat digunakan untuk menganalisa sikap penerimaan
pengguna terhadap hadirnya teknologi.
Penelitian yang dilakukan oleh (Ria Marlina, 2023) dimana tujuan dari penelitian
tersebut adalah untuk mengetahui pengaruh dari Technology Acceptance Model (TAM)
terhadap aplikasi digital livin’ dari Bank Mandiri terhadap kepercayaan dan dampaknya
terhadap loyalitas pelanggan. Data responden kuesioner diperoleh dari nasabah Bank
Mandiri yang sudah menggunakan layanan digital banking livin’ Bank Mandiri kemudian
dilakukan penyebaran kuesioner secara online melalui platfom Qualtric kepada 150
responden. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa kepercayaan pelanggan berpengaruh
positif dan signifikan terhadap loyalitas pelanggan sehingga hipotesis ini diterima. Artinya
adanya kepercayaan pelanggan berpengaruh positif terhadap loyalitas pelanggan.
Penelitian yang dilakukan oleh (Risma Maunzah) dimana tujuan dari penelitian
tersebut adalah untuk mengetahui pengaruh dari Technology Acceptance Model (TAM)
terhadap transaksi cashless pada Bank Syariah Indonesia terhadap loyalitas Nasabah bank
tersebut, dengan variabel moderating sebagai pengukur kepuasan pengguna. Sampling data
yang digunakan pada penelitian tersebut adalah sebanyak 100 responden pengguna layanan
cardless pada Bank Syariah Indonesia. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini
dengan menggunakan kuesioner dengan analisis data menggunakan softwere SPSS versi
22.0. Hasil analisa yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis Uji Interaksi atau
biasa disebut Moderated Regression Analisis / MRA. Dan hasil dari penelitian init telah
membuktikan bahwa intensitas pengguna, manfaat aplikasi dan kepuasan pengguna sangat
berpengaruh terhadap loyalitas nasabah Bank Syariah Indonesia dalam menggunakan
transaksi cardless tersebut, sedangkan kemudahan pengguna tidak berpengaruh terhadap
loyalitas nasabah dalam menggunakan transaksi cardless tersebut, kemudian kemudahan
pengguna dan manfaat dari aplikasi, sangat berpengaruh terhadap loyalitas nasabah Bank
Syariah Indonesia dalam penggunaan transaksi cardless. Nasabah dengan kepuasan
pengguna sebagai variabel moderating sedangkan intensi pengguna tidak berpengaruh
terhadap loyalitas nasabah dalam menggunakan transaksi cardless dengan kepuasan
pengguna sebagai variabel moderating.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh
(Sanaji, 2022) yang menujukan bahwa Perceived Ease of Use berpengaruh positif dan
Vol. 14, No. 10, Maret, 20244
https://journal.ikopin.ac.id
signifikan terhadap kepercayaan Pelanggan. Hal ini dapat terjadi karena kemudahan yang
dirasakan oleh mitra pada saat menggunakan aplikasi warung pintar dapat memengaruhi
kepercayaan mitra tersebut terhadap PT. Warung Pintar Distribusi. Semakin mudah
pengunaan aplikasi Warung Pintar, maka tingkat kepercayaan mitra terhadap PT. Warung
Pintar Distribusi akan meningkat. Aplikasi Warung Pintar sangat mudah dipelajari, sangat
mudah bagi pengguna Aplikasi Warung Pintar untuk menemukan produk dalam aplikasi
tersebut, karena produk-produk yang disajikan telah terbagi menjadi beberapa kategori
produk, dan mudah bagi para pengguna aplikasi untuk menyesuaikan diri dalam pengunaan
aplikasi warung pintar. Hal tersebut dapat meningkatkan kepercayaan mitra terhadap
aplikasi warung pintar. Apabila dilihat dari respon responden yang telah mengisi kuesioner
dalam penelitian ini, Demografi responden pada penelitian ini sebagian besar adalah
Wanita yang merupakan wirausaha dan berusia lebih dari 36 tahun, menurut responden,
kemudahan dalam penggunaan aplikasi cukup penting, terlebih jka dilihat dari responden
pengguna aplikasi yang bukan generasi Z dengan rentang usia 10-27 tahun. Generasi
tersebut cukup cepat beradaptasi dengan kemajuan teknologi di era digital saat ini.
Fenomena yang terjadi pada saat ini adalah masyarakat membutuhkan aplikasi
perbankan digital yang dapat memudahkan Nasabah untuk melakukan berbagai aktivitas
perbankan tanpa adanya batasan ruang dan waktu, selain itu Nasabah juga mengharapkan
keamanan, kebermanfaatan, kemudahan dan kenyamanan saat menggunakan layanan
aplikasi digital perbankan.
METODE PENELITIAN
Metodologi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan
pendekatan Kuantitatif Deskriptif, dimana metode deskriptif adalah sebuah metode
penelitian kuantitatif dengan menggunakan rumusan masalah yang memandu peneliti
untuk mempelajari atau mengambarkan situasi sosial yang menjadi objek penelitian
secara menyeluruh dan mendalam. Metode penelitian kuantitatif deskriptif bertujuan
untuk mengambarkan secara sistematis fakta atau karakteristik populasi tertentu atau
bidang tertentu secara faktual dan cermat. Menurut Sugiyono (2017), Sugiyono
berpendapat bahwa pendekatan kuantitatif merupakan metode penelitian yang
berdasarkan pada filsafat positivisme yang digunakan untuk meneliti pada populasi atau
sampel tertentu, serta pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian yang
dianalisis secara statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
Dikutip dari buku Metodologi Penelitian Kuantitatif Pendidikan Jasmani (2018)
karya Untung Nugroho, dalam buku tersebut dijelaskan bahwa penelitian kuantitatif
adalah jenis penelitian yang sistematis, terencana, dan terstruktur. Metode kuantitatif ini
juga disebut juga metode ilmiah. Sebab metode tersebut telah memenuhi kaidah ilmiah,
yakni konkret, obyektif, terukur, rasional, dan sistematis.
Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa pengaruh Perceived Usefulness dan
Perceived Ease of Use terhadap kepercayaan dan implikasinya terhadap loyalitas
pelanggan pengguna mobile banking di industri perbankan. Untuk menguji masalah
penelitian, data yang diperlukan oleh peneliti diperoleh melalui survei online dengan
menggunakan kuesioner. Selanjutnya dilakukan analisis dan uraian terhadap seluruh
permasalahan yang ada dalam penelitian melalui analisis data, perhitungan statistik dan
interpretasi data.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pengaruh Perceived Usefulness dan Perceived Ease Of Use
terhadap Kepercayaan Nasabah dan Implikasinya terhadap
Loyalitas Nasabah
e-ISSN: 2809-8862
p-ISSN: 2086-3306
Aries Stephanie Irawan, Jerry Heikal
Karateristik Responden
Responden dalam penelitian ini adalah nasabah pengguna layanan Aplikasi
Perbankan Digital Livin dari bank Mandiri, Jago dari Bank Jago, Jenius dari Bank BTPN,
Octo Mobile dari Bank CIMB Niaga, Digibank dari Bank DBS dan beberapa dari
responden merupakan pengguna aplikasi Perbankan lainnya. Pada tabel 1 berikut terlampir
gambaran umum tentang Jenis kelamin, Domisili, Usia, Pendidikan terakhir, Pekerjaan,
Penghasilan dan Aplikasi Perbankan Digital yang digunakan.
Tabel 1 Deskriptif Responden
Jenis kelamin
Jumlah
Persentase
Pria
122
64%
Wanita
70
36%
Total
192
100%
Domisili
Jumlah
Persentase
Jabodetabek
160
83%
Luar Jabodetabek
32
17%
Total
192
100%
Usia
Jumlah
Persentase
< 20 tahun
0
0%
21 - 30 tahun
66
34%
31 - 40 tahun
75
39%
41 - 50 tahun
48
25%
> 50 tahun
3
2%
Total
192
100%
Pendidikan Terakhir
Jumlah
Persentase
SD/SMP/SMA/Sederajat
3
2%
D3/Diploma
7
4%
S1/Sarjana
142
73%
S2/Magister
40
21%
S3/Doktor
0
0%
Total
192
100%
Pekerjaan
Jumlah
Persentase
Pelajar/Mahasiswa
6
3%
Tidak Bekerja
11
6%
Wiraswasta
12
6%
Karyawan
149
78%
Profesional
14
7%
Total
192
100%
Penghasilan
Jumlah
Persentase
Vol. 14, No. 10, Maret, 20244
https://journal.ikopin.ac.id
Rp 0 - Rp 5.000.000
25
13%
Rp 5.000.000 - 15.000.000
83
43%
Rp 15.000.000 - 25.000.000
41
21%
Rp 25.000.000 - 35.000.000
23
12%
> Rp 35.000.000
20
11%
Total
192
100%
Aplikasi Perbankan Digital yang
digunakan
Jumlah
Persentase
Livindari Bank Mandiri
57
30%
Jago dari Bank Jago
17
9%
Jenius dari Bank BTPN
61
32%
Octo Mobile dari Bank CIMB
Niaga
14
7%
Digibank dari Bank DBS
6
3%
Lainnya
37
19%
Total
192
100%
Berdasarkan tabel 1 di atas. Jumlah Responden dalam penelitian ini adalah 192
responden, Dimana responden dengan jenis kelamin Pria sebanyak 122 orang atau sebesar
64% dan Wanita sebanyak 70 orang atau sebesar 36%. Domisili responden area
Jabodetabek adalah 160 responden atau sebesar 83 persen sedangkan untuk area luar
Jabodetabek adalah 32 responden atau sebesar 17 persen. Berdasarkan hasil survey, tidak
ada usia responden dibawah 20 tahun, untuk usia 20-30 tahun sebanyak 66 responden atau
sebesar 34 persen, 31-40 tahun sebanyak 75 responden atau sebesar 39 persen sehingga
mendominasi pada hasil survey ini, usia 41-50 tahun sebanyak 48 responden atau sebesar
25 persen, dan usia diatas 50 tahun sebanyak 3 responden atau sebesar 2 persen. Dari segi
pendidikan responden, untuk tingkat pendidikan SD/SMP/SMA/ Sederajat sebanyak 3
responden atau sebesar 2 persen, D3/Diploma sebanyak 7 responden atau sebesar 4 persen,
S1/Sarjana menjadi mayoritas yaitu sebanyak 142 responden atau sebesar 73 persen,
S2/Magister sebanyak 40 responden atau sebesar 21 persen dan tidak ada responden dengan
tingkat pendidikan S3/Doktor. Dari sisi pekerjaan, didapatkan Pelajar/Mahasiswa sebanyak
6 responden atau sebesar 3 persen, responden yang tidak bekerja sebanyak 11 responden
atau sebesar 6 persen, responden dengan pekerjaan wiraswasta sebesar 12 responden atau
sebesar 6 persen, sedangkan yang menjadi mayoritas dalam survei ini adalah responden
dengan pekerjaan sebagai karyawan sebanyak 149 responden atau sebesar 78 persen,
sedangkan jenis pekerjaan profesional sebanyak 14 responden atau sebesar 7 persen.
Responden dengan rentang penghasilan sebesar Rp 0-5.000.000 sebanyak 25 responden
atau sebesar 13 persen, kemudian rentang penghasilan Rp 5.000.000-15.000.0000
sebanyak 83 responden atau sebesar 43 persen, rentang penghasilan Rp 15.000.000-
25.000.000 sebanyak 41 responden atau sebesar 21 persen, rentang penghasilan Rp
25.000.000-35.000.000 sebanyak 23 responden atau sebesar 12 persen, sedangkan
responden dengan rentang penghasilan diatas Rp 35.000.000 sebanyak 20 responden atau
sebanyak 11 persen.
Pada penyebaran kuesioner juga disertakan pertanyaan Aplikasi Perbankan apa
yang digunakan oleh responden. Dan didapatkan responden pengguna aplikasi perbankan
Livin dari Bank Mandiri sebanyak 57 responden atau sebanyak 30 persen, pengguna
aplikasi perbankan Jago dari Bank Jago sebanyak 17 responden atau sebesar 9 persen,
pengguna aplikasi perbankan Jenius dari Bank BTPN sebanyak 61 responden atau sebesar
Pengaruh Perceived Usefulness dan Perceived Ease Of Use
terhadap Kepercayaan Nasabah dan Implikasinya terhadap
Loyalitas Nasabah
e-ISSN: 2809-8862
p-ISSN: 2086-3306
Aries Stephanie Irawan, Jerry Heikal
32 persen, pengguna aplikasi Octo Mobile dari Bank CIMB Niaga sebanyak 14 responden
atau sebesar 7 persen, pengguna aplikasi Digibank dari Bank DBS sebanyak 6 responden
atau sebesar 3%, sedangkan sisanya sebanyak 37 responden memilih lainnya, dengan
respon bahwa responden adalah pengguna Sebank dari Bank Sebank Indonesia, Blu dari
Bank BCA, Permata mobile dari Bank Permata, Aladin dari Bank Aladin Syariah, BNI
mobile dari Bank BNI, JakOne dari Bank DKI, OCBC mobile dari Bank OCBC NISP, BSI
mobile dari Bank BSI, BRI mobile dari Bank BRI, Panin mobile dari Bank Panin, Aplikasi
Neo dari Bank Neo Commerce, aplikasi Mantap dari Bank Mandiri Taspen dan Mas mobile
dari Bank Mas.
Deskriptif Statistik
Statistik deskriptif pada penelitian ini adalah respon dari 192 responden terhadap
pernyataan dari 4 variabel, 5 dimensi dan 12 indikator, yang dikelompokan berdasarkan
nilai minimum, maksimum, rata-rata (mean) dan standar deviasi yang berkaitan dengan
data sebagai jawaban atas pernyataan yang terdapat dalam instrument penelitian. Dari data
sebaran kuesioner yang diperoleh dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2 Deskriptif Statistik
No
Variabel
Indikator
N
Min
Max
Mean
Median
Std.
Deviation
1
Perceived
Usefulness
(X1)
PV1
192
0.00
5.00
4.54
5.00
0.715
2
PV2
192
0.00
5.00
4.59
5.00
0.679
3
PV3
192
0.00
5.00
4.55
5.00
0.668
4
PN1
192
0.00
5.00
4.55
5.00
0.704
5
PN2
192
0.00
5.00
4.49
5.00
0.731
6
Ease of Use
(X2)
TE1
192
0.00
5.00
4.08
4.15
0.899
7
TE2
192
0.00
5.00
4.22
4.41
0.876
8
TE3
192
0.00
5.00
4.49
5.00
0.898
9
TE4
192
0.00
5.00
3.99
4.14
1.015
10
TE5
192
0.00
5.00
4.19
4.37
0.895
11
Kepercayaan
Nasabah (Y1)
PS1
192
0.00
5.00
4.31
4.53
0.864
12
Loyalitas
Nasabah (Y2)
AP1
192
0.00
5.00
4.1
4.40
0.977
Pengukuran Model
Structural Equation Model (SEM) merupakan sebuah metode analisis multivarian
untuk menunjukan hubungan simultan antara suatu indikator dan variable. Variabel laten
mengacu pada variabel yang tidak diukur atau diamati, melainkan harus diukur dengan
menggunakan indikator- indikator yang terdiri dari variabel endogen dan eksogen. Sebelum
memulai analisi data yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini, evaluasi model
luar (Measurement Outer) harus dilakukan. Pertama, kuesioner penelitian sebagai alat
ukur. Tujuannnya untuk mengidentifikasi signifikan dan konsistensi kuesioner untuk
digunakan sebagai indikator penelitian. Analisi validasi konstruksi digunakan untuk
menentukan seberapa akurat hasil yang diperoleh dari penggunaan serangkaian penyataan
dengan teori yang dirancang, sedangkan analisis keandalan digunakan untuk memastikn
bahwa pengukuran yang dibuat konsisten antara waktu dan perbedaan pernyataan (Sekaran,
2016).
Vol. 14, No. 10, Maret, 20244
https://journal.ikopin.ac.id
Pengujian Outer Model
Analisa outer model merupakan model pengukuran yang menspesifikasi hubungan
antar variabel laten dengan indikator atau manifestnya. Pada penelitian ini uji yang
dilakukan pada outer model yang dilakukan antara lain:
1. Convergent Validity, merupakan nilai Loading Factor pada varian laten dengan
indikatornya. Nilai dari Convergent Validity dapat dikatakan valid apabila melebihi
dari angka > 0,7 atau masih dapat diterima dengan batas di 0,6 sebagai batasan minimal
dari nilai loading faktor.
2. Discriminant Validity, merupakan nilai Cross Loading faktor yang berguna untuk
mengetahui apakah konstruk memiliki diskriman yang memadai yaitu dengan
membandingkan nilai loading pada konstruk yang dituju harus lebih besar
dibandingkan dengan nilai loading dengan kontruk yang lain.
3. Average Variance Extracted (AVE), nilai yang diharapkan melebihi dari angka > 0,5.
4. Composite Realibility, data dengan Composite Realiability > 0,7 dikatakan memiliki
reliabilitas yang tinggi.
5. Cronbach Alpha, uji realibilitas diperkuat dengan Cronbach alpha. Sehingga nilai
diharapkan dapat melebihi dari angka > 0,6 untuk semua kontruk.
Uji Convergent Validity
Uji Convergent Validity bertujuan untuk mengetahui validitas dari setiap hubungan
antara indikator dengan variable latennya yang diukur berdasarkan refleksi dari indikator
yang dinilai berdasarkan korelasi antar skor item atau komponen yang diestimasi dengan
program SEM PLS. Berikut ini merupakan hasil kalkulasi model SEM PLS, dilihat dari
nilai loading faktor indikator-indikator pada setiap variable:
Gambar 2 Model Nilai Antar Konstruk Model Penelitian menggunakan Smart PLS
Gambar 2 merupakan nilai loading faktor variabel dan indikator masing-masing
konstruk yang digunakan untuk pengujian.
a. Variabel Perceived Usefullness (X1)
Hasil dari pengujian validasi ditunjukan pada tabel 2 dan gambar 3 dibawah ini:
Pengaruh Perceived Usefulness dan Perceived Ease Of Use
terhadap Kepercayaan Nasabah dan Implikasinya terhadap
Loyalitas Nasabah
e-ISSN: 2809-8862
p-ISSN: 2086-3306
Aries Stephanie Irawan, Jerry Heikal
Gambar 3 Nilai Loading Faktor dari Variabel Perceived Usefulness (X1)
Tabel 3 Nilai Loading Faktor dari Variabel Perceived Usefulness (X1)
Variabel
Indikator
Outer Loading
Value
Syarat
Keterangan
Perceived
Usefulness (X1)
PN1
0.902
> 0.6
Valid
PN2
0.903
> 0.6
Valid
PV1
0.934
> 0.6
Valid
PV2
0.946
> 0.6
Valid
PV3
0.946
> 0.6
Valid
Berdasarkan hasil dari pengolahan data dengan SEM-PLS, seperti yang terlihat
pada Gambar 2 dan Tabel 3 diatas, menunjukkan bahwa seluruh indikator pada variabel
Perceived Usefulness dalam penelitian ini memiliki nilai loading yang lebih besar dari 0,6.
Hal ini menunjukan bahwa semua indikator variabel memiliki tingat validitas yang tinggi,
sehingga dapat dikatakan valid dan memenuhi Convergent Validity.
b. Variabel Ease of Use (X2)
Hasil dari pengujian validasi ditunjukan pada gambar 3 dan tabel 4 dibawah ini:
Gambar 4 Nilai Loading Faktor dari Variabel Ease of Use (X2)
Tabel 4 Nilai Loading Faktor dari Variabel Ease of Use (X2)
Variabel
Indikator
Outer Loading
Value
Syarat
Keterangan
Perceived Ease of
Use (X2)
TE1
0.795
> 0.6
Valid
TE2
0.850
> 0.6
Valid
TE3
0.760
> 0.6
Valid
TE4
0.851
> 0.6
Valid
TE5
0.895
> 0.6
Valid
Vol. 14, No. 10, Maret, 20244
https://journal.ikopin.ac.id
Berdasarkan hasil dari pengolahan data dengan SEM-PLS, seperti yang terlihat
pada Gambar 4 dan Tabel 4 diatas, menunjukkan bahwa seluruh indikator pada variabel
Perceived Ease of Use dalam penelitian ini memiliki nilai loading yang lebih besar dari
0,6. Hal ini menunjukan bahwa semua indikator variabel memiliki tingat validitas yang
tinggi, sehingga dapat dikatakan valid dan memenuhi Convergent Validity.
c. Variabel Kepercayaan Nasabah (Y1)
Hasil dari pengujian validasi ditunjukan pada gambar 4 dan tabel 5 dibawah ini:
Gambar 5 Nilai Loading Faktor dari Variabel Kepercayaan Nasabah (Y1)
Tabel 5 Nilai Loading Faktor dari Variabel Kepercayaan Nasabah (Y1)
Variabel
Indikator
Outer Loading
Value
Syarat
Keterangan
Kepercayaan
Nasabah (Y1)
PS1
1.000
> 0.6
Valid
Berdasarkan hasil dari pengolahan data dengan SEM-PLS, yang terlihat pada
Gambar 4 dan Tabel 5 diatas, menunjukkan bahwa seluruh indikator pada variabel
Kepercayaan Nasabah dalam penelitian ini memiliki nilai loading yang lebih besar dari 0,6.
Hal ini menunjukan bahwa semua indikator variabel memiliki tingat validitas yang tinggi,
sehingga dapat dikatakan valid dan memenuhi Convergent Validity.
d. Variabel Loyalitas Nasabah (Y2)
Hasil dari pengujian validasi ditunjukan pada gambar 5 dan tabel 6 dibawah ini:
Gambar 6. Nilai Loading Faktor Loyalitas Nasabah (Y2)
Tabel 6 Nilai Loading Faktor dari Loyalitas Nasabah (Y2)
Variabel
Indikator
Outer Loading
Value
Syarat
Keterangan
Pengaruh Perceived Usefulness dan Perceived Ease Of Use
terhadap Kepercayaan Nasabah dan Implikasinya terhadap
Loyalitas Nasabah
e-ISSN: 2809-8862
p-ISSN: 2086-3306
Aries Stephanie Irawan, Jerry Heikal
Loyalitas
Nasabah (Y2)
AP2
1.000
> 0.6
Valid
Berdasarkan hasil dari pengolahan data dengan SEM-PLS yang terlihat pada
Gambar 6 dan Tabel 6 diatas, menunjukkan bahwa seluruh indikator pada variabel
Kepercayaan Nasabah dalam penelitian ini memiliki nilai loading yang lebih besar yaitu
0,6. Hal ini menunjukan bahwa semua indikator variabel memiliki tingat validitas yang
tinggi, sehingga dapat dikatakan valid dan memenuhi Convergent Validity.
4.4.2 Uji Discriminant Validity
Uji Discriminant Validity digunakan untuk memastikan bahwa setiap konsep dari
masing-masing konstruk atau variabel laten berbeda dengan variabel lainnya. Hasil dari
pengujian validasi ditunjukan pada tabel-tabel validitas diskriminan dibawah ini.
a. Analisa Discriminant Validity Indikator Variable Perceived Usefulness (X1)
Hasil Analisa Discriminant Validity Indikator Variabel Perceived Usefulness
ditunjukan pada tabel 7 dibawah ini:
Tabel 7 Nilai Discriminant Validity Variabel Perceived Usefulness (X1)
Kepercayaan
Nasabah (Y1)
Loyalitas
Nasabah (Y2)
Perceived Ease of
Use (X2)
Perceived
Usefulness (X1)
PN1
0.621
0.517
0.601
0.902
PN2
0.606
0.534
0.636
0.903
PV1
0.594
0.547
0.672
0.934
PV2
0.621
0.534
0.654
0.946
PV3
0.616
0.540
0.690
0.946
Dari hasil estimasi Cross Loading pada tabel 7, menunjukan bahwa nilai loading
dari masing-masing indikator terhadap konstruknya (X1) lebih besar dari pada nilai Cross
Loading nya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semua kontruk atau variabel
laten sudah memiliki Discriminant Validity yang baik, yaitu indikator pada blok indikator
konstruk tersebut lebih baik daripada indikator di blok lainnya.
b. Analisa Discriminant Validity Indikator Variable Ease of Use (X2)
Hasil Analisa Discriminant Validity Indikator Variabel Ease of Use ditunjukan
pada tabel 8 dibawah ini:
Tabel 8 Nilai Discriminant Validity Variabel Perceived Ease of Use (X2)
Kepercayaan
Nasabah (Y1)
Loyalitas
Nasabah (Y2)
Perceived Ease of
Use (X2)
Perceived
Usefulness (X1)
TE1
0.500
0.516
0.795
0.555
TE2
0.621
0.510
0.760
0.635
TE3
0.621
0.510
0.760
0.635
TE4
0.589
0.578
0.851
0.473
TE5
0.726
0.691
0.895
0.599
Dari hasil estimasi Cross Loading pada tabel 8, menunjukan bahwa nilai loading
dari masing-masing indikator terhadap konstruknya (X2) lebih besar dari pada nilai Cross
Loading nya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semua kontruk atau variabel
Vol. 14, No. 10, Maret, 20244
https://journal.ikopin.ac.id
laten sudah memiliki Discriminant Validity yang baik, yaitu indikator pada blok indikator
konstruk tersebut lebih baik daripada indikator di blok lainnya.
c. Analisa Discriminant Validity Indikator Variable Kepercayaan Nasabah (Y1)
Hasil Analisa Discriminant Validity Indikator Variabel Kepercayaan Nasabah
ditunjukan pada tabel 9 dibawah ini:
Tabel 9 Nilai Discriminant Validity Variabel Kepercayaan Nasabah (Y1)
3333333333-
333333333
Kepercayaan
Nasabah (Y1)
Loyalitas
Nasabah (Y2)
Perceived Ease
of Use (X2)
Perceived
Usefulness (X1)
PS1
1.000
0.657
0.762
0.660
Dari hasil estimasi Cross Loading pada tabel 9, menunjukan bahwa nilai loading
dari masing-masing indikator terhadap konstruknya (Y1) lebih besar dari pada nilai Cross
Loading nya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semua kontruk atau variabel
laten sudah memiliki Discriminant Validity yang baik, yaitu indikator pada blok indikator
konstruk tersebut lebih baik daripada indikator di blok lainnya.
d. Analisa Discriminant Validity Indikator Variable Loyalitas Pelanggan (Y2)
Hasil Analisa Discriminant Validity Indikator Loyalitas Nasabah ditunjukan pada
tabel 10 dibawah ini:
Tabel 10 Nilai Discriminant Validity Variabel Loyalitas Nasabah (Y2)
Kepercayaan
Nasabah (Y1)
Loyalitas
Nasabah (Y2)
Perceived Ease of
Use (X2)
Perceived
Usefulness (X1)
AP1
0.657
1.000
0.705
0.577
Dari hasil estimasi Cross Loading pada tabel 10, menunjukan bahwa nilai loading
dari masing-masing indikator terhadap konstruknya (Y2) lebih besar dari pada nilai Cross
Loading nya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semua kontruk atau variabel
laten sudah memiliki Discriminant Validity yang baik, yaitu indikator pada blok indikator
konstruk tersebut lebih baik daripada indikator di blok lainnya.
4.6. Model Struktural
Berikut adalah R-Square, yang dapat digunakan untuk menganalisa lebih lanjut
besarnya pengaruh variabel dependen terhadap variable independen, maka digunakan R-
Square.
Tabel 11 R-Square
R-Square
Kepercayaan Nasabah (PS1)
0.611
Loyalitas Nasabah (AP1)
0.536
Berdasarkan table 11 diatas, nilai R-square variabel Kepercayaan Nasabah sebesar
0.611 yang artinya sebesar 61% dan sisanya 39% disebabkan oleh faktor-faktor lain yang
berada di luar model sedangkan nilai R-square dari variable Loyalitas Nasabah adalah
sebesar 0.536 atau sebesar 53% dan sisanya 47% disebabkan oleh faktor-faktor diluar
model.
Pengaruh Perceived Usefulness dan Perceived Ease Of Use
terhadap Kepercayaan Nasabah dan Implikasinya terhadap
Loyalitas Nasabah
e-ISSN: 2809-8862
p-ISSN: 2086-3306
Aries Stephanie Irawan, Jerry Heikal
Pembahasan
Pada bab ini akan dijelaskan terkait Pengaruh perceived usefulness dan perceived
ease of use terhadap trust dan implikasinya terhadap loyalitas nasabah pengguna mobile
banking di industri perbankan. Adapun pada penelitian ini menggunakan Technology
Acceptance Model yaitu Perceived Usefulness, Perceived Ease of Use untuk mengetahui
pengaruhnya terhadap Kepercayaan Nasabah dan implikasinya terhadap Loyalitas
Nasabah. Adapun objek dalam penelitian ini adalah pengguna Aplikasi Perbankan Digital
Livin dari Bank Mandiri, Jago dari Bank Jago, Jenius dari Bank BTPN, Octo Mobile dari
bank CIMB Niaga dan Digibank dari Bank DBS. Untuk detailnya akan dijelasakan dalam
pembahasan hasil penelitian secara rinci sebagai berikut
1. Pengaruh Perceived Usefulness terhadap Loyalitas Nasabah (Hipotesis 1)
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Perceived Usefulness berpengaruh positif
dan tidak signifikan terhadap loyalitas Nasabah sehingga hipotesis ini ditolak. Artinya nilai
manfaat, nilai yang ditawarkan, nilai waktu, kebutuhan mendesak dan kebutuhan
menggunakan belum menciptakan loyalitas bagi pengguna aplikasi Perbankan Digital
Livin dari Bank Mandiri, Jago dari Bank Jago, Jenius dari Bank BTPN, Octo Mobile dari
bank CIMB Niaga dan Digibank dari Bank DBS.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh
(Gema Rahmadhania, 2020) yang menujukan bahwa Perceived Usefulness tidak
berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas Pelanggan. Dimana penelitian
tersebut terbukti bahwa Perceived Usefulness tidak terbukti mempengaruhi loyalitas
Pelanggan. Pelanggan tidak menyatakan hal positif yang dialaminya ketika menggunakan
OVO disaat tidak merasakan manfaat, selain itu juga ada indikasi berpindah ke fintech yang
lain jika terdapat potensi yang lebih menguntungkan.
Pada variabel Perceived Usefulness, dimensi yang paling berpengaruh adalah
dimensi Perceived Value dengan indikator yang paling berperan adalah nilai waktu. Hal ini
menunjukkan bahwa Aplikasi Perbankan Digital Livin dari Bank Mandiri, Jago dari Bank
Jago, Jenius dari Bank BTPN, Octo Mobile dari bank CIMB Niaga dan Digibank dari Bank
DBS dapat memenuhi kebutuhan pengguna untuk bertransaksi.
Pada variabel Perceived Usefulness untuk indikator dengan nilai terendah adalah
dimensi Perceived Need dengan indikator Kebutuhan. Kemungkinan hal ini dapat terjadi
karena akses internet yang stabil tidak terpenuhi di daerah terpencil, sehingga mengakses
aplikasi digital menjadi sulit. Terkait dengan hal ini diperlukan bantuan dari pemerintah
untuk memfasilitasi pengembangan infrastruktur jaringan internet yang stabil di daerah-
daerah.
2. Pengaruh Perceived Ease of Use terhadap Loyalitas Nasabah (Hipotesis 2)
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Perceived Ease of Use berpengaruh positif
dan signifikan terhadap loyalitas Nasabah sehingga hipotesis ini diterima. Artinya
tampilan aplikasi yang menarik, cara pengoperasian yang mudah, dapat di akses
dimanapun, teknologi invoasi dan fitur aplikasi sangat penting bagi pengguna aplikasi
Perbankan Digital Livin dari Bank Mandiri, Jago dari Bank Jago, Jenius dari Bank BTPN,
Octo Mobile dari bank CIMB Niaga dan Digibank dari Bank DBS.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh
(Devrian Ilyasa Saputra, 2022) yang menujukan bahwa Perceived Ease of Use berpengaruh
terhadap loyalitas Pelanggan. Dimana penelitian tersebut terbukti bahwa Perceived Ease
of Use terbukti mempengaruhi loyalitas Pelanggan. Dengan studi kasus Nasabah pengguna
layanan mobile banking Bank BSI di kota Semarang, Dimana bagi nasabah semakin
nasabah merasakan kemudahan penggunaan yang dirasakan nasabah maka nasabah akan
semakin loyal.
Vol. 14, No. 10, Maret, 20244
https://journal.ikopin.ac.id
Pada variabel Perceived Ease of Use, dimensi, yang paling berpengaruh adalah
dimensi Technology dengan tiga indikator yang paling berperan karenam memiliki point
yang sama yaitu dapat diakses di platform manapun, inovasi teknologi dan fitur aplikasi.
Hal ini menunjukkan bahwa Aplikasi Perbankan Digital Livin dari Bank Mandiri, Jago dari
Bank Jago, Jenius dari Bank BTPN, Octo Mobile dari bank CIMB Niaga dan Digibank dari
Bank DBS selalu terdepan dalam inovasi, menyediakan fitur yang menarik dan bermanfaat
selain itu aplikasi tersebut telah tersedia pada platform android dan ios sehingga tidak
menjadi masalah apabila pengguna aplikasi berganti smartphone dengan beda platform.
Pada variabel Perceived Ease of Use, untuk indikator dengan nilai terendah ada
pada dimensi Technology pada indikator cara pengoperasian yang mudah. Walau pointnya
berebda tipis, namun kemungkinan hal ini terjadi karena bagi beberapa nasabah
membutuhkan aplikasi dengan tampilan yang tidak rumit dan memudahkan. Terkait dengan
hal ini, menjadi penting bagi Bank untuk lebih memahami terlebih dahulu karateristik dari
pengguna aplikasi, mengadakan survey dan membuat mockup yang merujuk pada
representative visual yang di ujicoba langsung oleh perwakilan pengguna agar Bank lebih
memahami cara pengoperasian dan tampilan seperti apa yang lebih mudah diterima oleh
para perwakilan pengguna.
3. Pengaruh Perceived Usefulness terhadap Kepercayaan Nasabah (Hipotesis 3)
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Perceived Usefulness berpengaruh positif
dan signifikan terhadap kepercayaan Nasabah sehingga hipotesis ini diterima. Artinya nilai
manfaat, nilai yang ditawarkan, nilai waktu, kebutuhan mendesak dan kebutuhan
menggunakan memiliki peranan penting bagi pengguna aplikasi Perbankan Digital Livin
dari Bank Mandiri, Jago dari Bank Jago, Jenius dari Bank BTPN, Octo Mobile dari bank
CIMB Niaga dan Digibank dari Bank DBS.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh
(Rona Veonnita, 2022) yang menujukan bahwa Perceived Usefulness berpengaruh
terhadap kepercayaan Nasabah. Hal ini karena nasabah merasa diuntungkan dengan adanya
aplikasi mobile banking BCA, nasabah dapat melakukan aktivitas transaksi kapanpun dan
dimanapun. Khususnya pada masa pandemi, sehingga nasabah percaya bahwa mobile
banking BCA dapat meningkatkan performa kerja nasabah.
Untuk indikator dengan nilai terendah ada pada indikator Kebutuhan mendesak
pada dimensi Perceived Need. Kemungkinan hal ini dapat terjadi karena akses internet
yang stabil tidak terpenuhi di daerah terpencil, sehingga mengakses aplikasi digital menjadi
sulit. Terkait dengan hal ini diperlukan bantuan dari pemerintah untuk memfasilitasi
pengembangan infrastruktur jaringan internet yang stabil di daerah-daerah.
4. Pengaruh Perceived Ease of Use terhadap Kepercayaan Nasabah (Hipotesis 4)
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Perceived Ease of Use berpengaruh positif
dan signifikan terhadap kepercayaan Nasabah sehingga hipotesis ini diterima. Kepercayaan
Nasabah memiliki peranan penting bagi pengguna aplikasi Perbankan Digital Livin dari
Bank Mandiri, Jago dari Bank Jago, Jenius dari Bank BTPN, Octo Mobile dari bank CIMB
Niaga dan Digibank dari Bank DBS.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh
(Sanaji, 2022) yang menujukan bahwa Perceived Ease of Use berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kepercayaan Pelanggan. Hal ini dapat terjadi karena kemudahan yang
dirasakan oleh mitra pada saat menggunakan aplikasi warung pintar dapat memengaruhi
kepercayaan mitra tersebut terhadap PT. Warung Pintar Distribusi. Semakin mudah
pengunaan aplikasi Warung Pintar, maka tingkat kepercayaan mitra terhadap PT. Warung
Pintar Distribusi akan meningkat. Aplikasi Warung Pintar sangat mudah dipelajari, sangat
mudah bagi pengguna Aplikasi Warung Pintar untuk menemukan produk dalam aplikasi
Pengaruh Perceived Usefulness dan Perceived Ease Of Use
terhadap Kepercayaan Nasabah dan Implikasinya terhadap
Loyalitas Nasabah
e-ISSN: 2809-8862
p-ISSN: 2086-3306
Aries Stephanie Irawan, Jerry Heikal
tersebut, karena produk-produk yang disajikan telah terbagi menjadi beberapa kategori
produk, dan mudah bagi para pengguna aplikasi untuk menyesuaikan diri dalam pengunaan
aplikasi warung pintar. Hal tersebut dapat meningkatkan kepercayaan mitra terhadap
aplikasi warung pintar. Apabila dilihat dari respon responden yang telah mengisi kuesioner
dalam penelitian ini, Demografi responden pada penelitian ini sebagian besar adalah
Wanita yang merupakan wirausaha dan berusia lebih dari 36 tahun, menurut responden,
kemudahan dalam penggunaan aplikasi cukup penting, terlebih jka dilihat dari responden
pengguna aplikasi yang bukan generasi Z dengan rentang usia 10-27 tahun. Generasi
tersebut cukup cepat beradaptasi dengan kemajuan teknologi di era digital saat ini.
5. Pengaruh Kepercayaan terhadap Loyalitas Pelanggan (Hipotesis 5)
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Kepercayaan berpengaruh positif dan
signifikan terhadap loyalitas Pelanggan sehingga hipotesis ini diterima. Kepercayaan
Nasabah memiliki peranan penting terhadap Loyalitas pengguna aplikasi Perbankan Digital
Livin dari Bank Mandiri, Jago dari Bank Jago, Jenius dari Bank BTPN, Octo Mobile dari
bank CIMB Niaga dan Digibank dari Bank DBS.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh
(Septiana, 2022) yang dalam hasil penelitian nya ditemukan bahwa kepercayaan Pelanggan
berpengaruh terhadap loyalitas nasabah dalam menggunakan mobile banking pada Bank
Syariah Indonesia Kc Palembang Sudirman. Artinya jika nasabah semakin percaya dan
menyakini maka akan semakin loyal dan berdampak positif untuk BSI Kc Palembang
Sudirman. Kepercayaan dianggap penting bagi pihak bank agar dapat meningkatkan
loyalitas nasabah dalam menggunakan Mobile Banking. Salah satu cara pihak bank
meningkatkan kepercayaan nasabah itu dengan menjalin komunikasi serta menangani
permasalahan yang terjadi pada nasabah saat menggunakan Mobile Banking.
Dimensi dari Kepercayaan penelitian ini adalah Perceived Security dengan
indikator aplikasi terpercaya. Pengguna aplikasi Perbankan Digital Livin dari Bank
Mandiri, Jago dari Bank Jago, Jenius dari Bank BTPN, Octo Mobile dari bank CIMB Niaga
dan Digibank dari Bank DBS percaya untuk bertransaksi dengan aplikasi tersebut.
Dimensi dari Loyalitas pada penelitian ini adalah Advocating other People dengan
indikator Akan Merekomendasikan kepada orang lain. Pengguna aplikasi Perbankan
Digital Livin dari Bank Mandiri, Jago dari Bank Jago, Jenius dari Bank BTPN, Octo
Mobile dari bank CIMB Niaga dan Digibank dari Bank DBS percaya terhadap aplikasi
yang pengguna gunakan tersebut dan akan merekomendasikan kepada orang lain untuk
menggunakan aplikasi yang mereka gunakan.
KESIMPULAN
Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut:
1. Variabel Perceived Usefulness berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap
loyalitas. Artinya nilai manfaat, nilai yang ditawarkan, nilai waktu, kebutuhan
mendesak dan kebutuhan menggunakan berpengaruh positif, namun belum dapat
menciptakan loyalitas bagi pengguna aplikasi Perbankan Digital Livin dari Bank
Mandiri, Jago dari Bank Jago, Jenius dari Bank BTPN, Octo Mobile dari bank CIMB
Niaga dan Digibank dari Bank DBS.
2. Variabel Perceived Ease of Use berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas
Pelanggan. Artinya tampilan aplikasi yang menarik, cara pengoperasian yang mudah,
dapat di akses dimanapun, teknologi inovasi dan fitur aplikasi sangat penting bagi
pengguna aplikasi Perbankan Digital Livin dari Bank Mandiri, Jago dari Bank Jago,
Vol. 14, No. 10, Maret, 20244
https://journal.ikopin.ac.id
Jenius dari Bank BTPN, Octo Mobile dari bank CIMB Niaga dan Digibank dari Bank
DBS.
3. Variabel Perceived Usefulness berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kepercayaan. Artinya nilai manfaat, nilai yang ditawarkan, nilai waktu, kebutuhan
mendesak dan kebutuhan menggunakan memiliki peranan penting bagi pengguna
aplikasi Perbankan Digital Livin dari Bank Mandiri, Jago dari Bank Jago, Jenius dari
Bank BTPN, Octo Mobile dari bank CIMB Niaga dan Digibank dari Bank DBS.
4. Variabel Perceived Ease of Use berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kepercayaan Nasabah. Kepercayaan Nasabah memiliki peranan penting bagi pengguna
aplikasi Perbankan Digital Livin dari Bank Mandiri, Jago dari Bank Jago, Jenius dari
Bank BTPN, Octo Mobile dari bank CIMB Niaga dan Digibank dari Bank DBS.
5. Variabel Kepercayaan Nasabah berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas.
Kepercayaan Nasabah memiliki peranan penting terhadap Loyalitas pengguna aplikasi
Perbankan Digital Livin dari Bank Mandiri, Jago dari Bank Jago, Jenius dari Bank
BTPN, Octo Mobile dari bank CIMB Niaga dan Digibank dari Bank DBS.
DAFTAR PUSTAKA
Sekaran, U. a. (2016). Research Methods for Business: A Skill-Building Approach. 7th
Edition. John Wiley & Sons, Haddington.
Adams, D. A., Nelson, R. R., & Todd, P. A. (1992). Perceived Usefulness, Ease of Use,
and Usage of Information Technology: A Replication. MIS Quarterly.
Ajzen, I., & Fishbein. (1980). Theory of Reasoned Action. Edisi Kesatu. Yogyakarta: Andi
Publisher.
Berita Hari Ini. (2023, February 2). Memahami Rumus T Tabel dan Cara Menghitungnya.
Retrieved from Kumparan.com: https://kumparan.com/berita-hari-ini/memahami-
rumus-t-tabel-dan-cara-menghitungnya-1zkdnGcU6ST
Burhan, F. A. (2023, September 2023). Perbankan Digital Melesat, Pembayaran Via Kartu
Kian Ditinggal? Retrieved from Bisnis.com:
https://finansial.bisnis.com/read/20230922/90/1697466/perbankan-digital-
melesat-pembayaran-via-kartu-kian-ditinggal
Chen Ying. (2022). The Influence of Customer Trust and Artificial Intelligence on
Customer Engagement and Loyalty The Case of The Home-Sharing Industry.
Cheong, J., & Park, M. C. (2005). Mobile internet acceptance in Korea. Retrieved from
Emerald Insight: https://doi.org/10.1108/10662240510590324
Davis, F. D. (1989). Perceived Usefulness, Perceived Ease of Use and User Acceptance of
Infomation Technology. MIS Quarterly.
Davis, F. D. (1989). Perceived Usefulness, Perceived Ease of Use, and User. MIS
Quarterly.
Davis, F. D., Bagozzi, R. P., & Warshaw, P. R. (1989). User Acceptance of Computer
Technology: A Comparison of Two Theoretical Models. Management Science.
Ghozali, I. (2013). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 21 Update
PLS Regresi. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Ghozali, I. (2015). Structural Equation Modeling: Teori, Konsep dan Aplikasi dengan
Program Lisrel 9.10. Semarang: Badan Penerbit UNDIP.
Ghozali, I., & Latan, H. (2012). Partial Least Square : Konsep, Teknik dan Aplikasi Smart
PLS 2.0 M3. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Hannah, & Karp. (1991). Jurnal Manajemen Dan Kewirausahaan. 126-127.
Hasan, A. (2014). Marketing dan Kasus-Kasus Pilihan. Yogyakarta: CAPS.
Heir et al. (2010). Multivariate Data Analysis. Pearson Prentice Hail.
Pengaruh Perceived Usefulness dan Perceived Ease Of Use
terhadap Kepercayaan Nasabah dan Implikasinya terhadap
Loyalitas Nasabah
e-ISSN: 2809-8862
p-ISSN: 2086-3306
Aries Stephanie Irawan, Jerry Heikal
Hidayat, R. (2009). Pengaruh Kualitas Layanan, Kualitas Produk dan Nilai Nasabah
Terhadap Kepuasan dan Loyalitas Nasabah Bank Mandiri. Jurnal Manajemen dan
Kewirausahaan, 59-72.
Hurriyati, R. (2010). Bauran Pemasaran dan Loyalitas Konsumen. Bandung: Alfabeta.
Ibnu. (2021, April 28). Digital Banking: Pengertian, Jenis, Kelebihan dan Kekurangannya.
Retrieved from Accurate Website: https://accurate.id/ekonomi-keuangan/bank-
digital/
Ishak, A., & Luthfi, Z. (2011). Pengaruh Kepuasan Dan Kepercayaan Konsumen Terhadap
Loyalitas: Studi Tentang Peran Mediasi Switching Costs. Jurnal Siasat Bisnis, Vol.
15, No. 1.
Jogiyanto, H. M. (2008). Sistem Informasi Keprilakuan. Yogyakarta: CV Andi Offset.
Kotler, K. (2009). Manajemen Pemasaran. Jakarta: Erlangga.
Kotler, P. d. (2016). Marketing Management (Edisi ke 15). Pearson Education Limited.
Lee, Y., Kozar, K. A., & Larsen, K. T. (2003). The Technology Acceptance Model: Past,
Present, and Future.
Luarn, & Lin. (2003). A Customer Loyalty Model For E-Service Context. National Taiwan
University of Science and Technology.
Mowen, M. m. (2012). Perilaku konsumen Jilid 1 Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga.
Mustajab, R. (2023, April 27). Jumlah Kantor Bank di Indonesia Semakin Berkurang pada
2022. Retrieved from Data Indonesia:
https://dataindonesia.id/keuangan/detail/jumlah-kantor-bank-di-indonesia-
semakin-berkurang-pada-2022
Oliver, R. L. (2010). Satisfaction: A behavioral perspective on the consumer (2nd ed.).
London: ME Sharp Incorporated.
Rauniar, R., Ralvski, G., Yang, J., & Johnson, B. (2014). Technology acceptance model
(TAM) and social media usage: an empirical study on Facebook. Retrieved from
Emerald Insight: https://doi.org/10.1108/JEIM-04-2012-0011
Riadi, M. (2021, Januari 06). Loyalitas Konsumen (Pengertian, Karakteristik, Jenis,
Tingkatan dan Indikator) . Retrieved from Kajian Pustaka:
https://www.kajianpustaka.com/2021/01/loyalitas-konsumen.html?m=1
Rifa'i, K. (2019). Membangun loyalitas pelanggan. Jember: Hikam Pustaka.
Rifqi Suprapto, S. P., & Aziz, M. Z. (2020). Buku Ajar Manajemen Pemasaran. Ponorogo:
Myria Publisher.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0
International License