Co-Value: Jurnal Ekonomi, Koperasi & Kewirausahaan
Volume 13, Nomor 2, Juli 2022
p-ISSN 2086-3306 | e-ISSN 2809-8862
How to cite:
Nur Saebah, Layaman, Layaman. (2022). Pengaruh Promosi Gratis Ongkir Terhadap Impulse
Buying dengan Flash Sale Sebagai Variable Intervening Pada E-Commerce Shopee No.-
/Per/M.Kukm/Ix/2015. Co-Value: Jurnal Ekonomi, Koperasi Kewirausahaan 12(1): -
E-ISSN:
Published by:
https://greenpublisher.id/
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMANFAATAN PELAYANAN
KESEHATAN MASYARAKAT PESISIR DI INDONESIA
Raihan Melisa Lubis
1
, Susilawati
2
Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara12
reremelisa21@gmail.com,susilawati@uinsu.co.id
Abstrak
Latar belakang: Masyarakat pesisir merupakan masyarakat yang mayoritas pekerjaannya
sebagai nelayan rentan terhadap penyakit dikarenakan kondisi lingkungannya. Nelayan
menyediakan kebutuhan pangan berupa ikan sebagai salah satu sumber protein bagi
masyarakat. Untuk itu perlulah meningkatkan kebiasaan hidup sehat masyarakat pesisir
dengan mempelajari faktor apa saja yang mempengaruhi pemanfaatan pelayanan kesehatan
oleh masyarakat pesisir.
Tujuan penelitian: Melalui desain penelitian systematic review yang mampu merangkum
faktor apa yang mempengaruhi pemanfaatan pelayanan kesehatan di pesisir Indonesia
Metode penelitian:
Hasil penelitian: Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada 5 kategori utama faktor risiko
yang banyak diteliti yaitu demografi, keadaan sosial, sikap/kepercayaan, sumber pendapatan
keluarga, dan sumber daya. Pada variabel demografi, faktor yang signifikan dengan
pemanfaatan pelayanan kesehatan adalah jenis kelamin.
Kesimpulan: Faktor Berpengaruh Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Pesisir di
Indonesia
Kata kunci: : Pemanfataan Pelayanan Kesehatan, Masyarakat Pesisir, Systematic Review
Abstract
Background: Coastal communities are communities whose majority of work as fishermen are
susceptible to disease due to environmental conditions. Fishermen provide food needs in the
form of fish as a source of protein for the community. For this reason, it is necessary to
improve the healthy living habits of coastal communities by studying what factors affect the
utilization of health services by coastal communities.
The purpose of the study: Through a systematic review research design that is able to
summarize what factors affect the utilization of health services in coastal Indonesia Research
method: quantitative approach. Data obtained from the distribution of questionnaires. The
data obtained were analyzed using validity test, reliability test, normality test,
heteroscedasticity test, multicollinearity test, path analysis test, t test, F test, and coefficient
of determination test.
The results of the study: The results showed that there were 5 main categories of risk factors
that were widely studied, namely demographics, social conditions, attitudes/beliefs, sources
of family income, and resources. On the demographic variables, a significant factor with the
utilization of health services is gender.Conclusion: Free shipping promotion has an effect on
impulse buying through flash sales as an intervening variable in Shopee e-commerce.
Keywords: Utilization of Health Services, Coastal Communities, Systematic Review
Diterima: 25 Juni 2022-; Direvisi:30 Juni 2022; Disetujui:5 Juli 2022
PENDAHULUAN
Indonesia merupakan negara maritim yang tergolong negara kepulauan, dengan
17.508 pulau, garis pantai sepanjang 81.000 km, luas laut sekitar 5,8 juta km2, dan zona
ekonomi eksklusif seluas 2,78 juta km2. Ada sekitar 60 juta Penduduk Indonesia
bermukim di wilayah pesisir dan penyumbang sekitar 22% dari pendapatan bruto
nasional. Masyarakat pesisir adalah masyarakat yang tinggal di wilayah pesisir yang mata
pencaharian ekonominya bergantung langsung pada pemanfaatan sumber daya laut dan
Vol. 12, No. 1, pp. 1-9, Januari 2022
https://journal.ikopin.ac.id 58
pesisir melalui kegiatan perikanan dan budidaya. Menurut lamanya melaut, ada banyak
jenis nelayan, antara lain nelayan harian, nelayan mingguan, dan nelayan bulanan.
Nelayan rentan terhadap penyakit akibat kerja (Kalalo, 2016). Hal ini disebabkan
kurangnya pengetahuan tentang kesehatan dan keselamatan kerja di kalangan nelayan
(Ratri & Paskarini, 2014).
Kelompok nelayan tanah air membutuhkan perhatian khusus dalam
mengembangkan pembangunan kesehatan pada tahun 2010-2014. Menurut data BPS
2011, Indonesia memiliki sekitar 8.090 desa pesisir yang tersebar di 300 wilayah
kabupaten/kota. Dari 234,2 juta penduduk Indonesia, 67,87 juta bekerja di sektor
informal, di mana sekitar 30 persennya adalah nelayan. Data lain, Indonesia memiliki 31
juta penduduk miskin, sekitar 7,87 juta jiwa di Indonesia (25,14%) termasuk para nelayan
dan masyarakat pesisir. Pembangunan kesehatan merupakan upaya seluruh komponen
bangsa untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan setiap orang untuk
hidup sehat guna mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
Menuju tujuan tersebut, pembangunan kesehatan dilakukan secara terarah dan
berkelanjutan.
1
Menurut Hendrik L Blum, ada empat faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan
suatu masyarakat: lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan, dan genetik. Kesehatan
ditentukan oleh 40 persen faktor lingkungan, 30 persen faktor perilaku, 20 persen faktor
kebersihan, dan 10 persen faktor keturunan/genetik, kata Blum.
2
Demikian pula halnya
dengan pelayanan pemulihan kesehatan, pencegahan penyakit, pengobatan dan perawatan
sebagai kelompok dan masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan.
Ketersediaan fasilitas sangat dipengaruhi oleh lokasi, apakah masyarakat dapat
mengakses atau tidak.
3
Yang dapat dilakukan pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat
nelayan di bidang kesehatan adalah dengan meningkatkan pelayanan kesehatan, baik
dalam pelayanan kesehatan di puskesmas, posyandu, dan lain-lain. Tetapi dalam upaya
meningkatkan pelayanan kesehatan di daerah pesisir terdapat banyak kendala, yaitu
dalam pengetahuan masyarakat mengenai pentingnya pemanfaatan pelayanan kesehatan
(Napirah et al., 2016). Anderson berpendapat bahwa ada tiga faktor yang mempengaruhi
perilaku seseorang dalam menggunakan pelayanan kesehatan, yaitu karakteristik bawaan
(pendidikan, pekerjaan, ras), karakteristik pendukung (pemberdayaan), yaitu sarana,
prasarana, karakteristik kebutuhan dan fasilitas.
4
Berdasarkan hasil penelitian Rosdiana (2018), variable Jenis kelamin,
pendapatan, kepesertaan asuransi, tenaga kesehatan, dan letak/jarak geografis
berhubungan dengan kebutuhan pelayanan kesehatan pada komunitas pekerja nelayan di
Desa Bonto Bahari Kabupaten Maros.
5
Sedangkan menurut Sampeluna, dkk (2013), ada
4 faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam menggunakan pelayanan
kesehatan, yaitu: faktor budaya (budaya, subkultur dan kelas sosial), faktor sosial
(kelompok acuan, keluarga, peran dan status), faktor pribadi (usia dan tahap siklus hidup,
pekerjaan), kondisi ekonomi , gaya hidup, kepribadian dan konsep diri) dan faktor
psikologis (motivasi, persepsi, pembelajaran, keyakinan dan sikap).
6
Pemanfaatan layanan kesehatan merupakan penentu kesehatan yang penting dan
memiliki relevansi khusus sebagai masalah kesehatan masyarakat dan pembangunan di
negara-negara berpenghasilan rendah (Abas et al., 2020). Faktanya, Organisasi Kesehatan
Dunia (WHO) telah menjadikan penggunaan layanan kesehatan sebagai konsep kesehatan
primer yang penting bagi kelompok yang paling rentan dan rentan. Dan menyarankan
bahwa kesehatan harus dapat diakses secara universal, tanpa hambatan berdasarkan
keterjangkauan, aksesibilitas fisik, atau penerimaan layanan. Oleh karena itu, peningkatan
penggunaan layanan kesehatan merupakan tujuan utama di banyak negara berkembang.
7
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemanfaatan
Pelayanan Kesehatan Masyarakat Pesisir di Indonesia
Raihan Melisa Lubis, Susilawati 59
Dalam penelitian faktor pendorong yang mempengaruhi pemanfaatan pelayanan
kesehatan masyarakat pesisir terdapat banyak sekali faktor pendorongnya di masing-
masing daerah pesisir Indonesia (Ap et al., 2021), sehingga perlu disimpulkan apa faktor
utama yang mendorong masyarakat pesisir dalam memanfaatkan pelayanan kesehatan.
Kemampuan untuk meringkas dan menjawab melalui tinjauan sistematis desain penelitian
faktor pemanfaatan pelayanan kesehatan di wilayah pesisir tersebut (Renyoet, 2013).
Metode Systematic review ini Digunakan untuk mengetahui seberapa jauh penelitian
yang telah dilakukan, karena Pada prinsipnya, tinjauan sistematis adalah metode
penelitian yang merangkum hasil penelitian utama untuk memberikan serangkaian fakta
yang lebih komprehensif dan seimbang untuk mengetahui faktor apa yang mendorong
masyarakat pesisir dalam memanfaatkan pelayanan kesehatan (Machmud, 2016).
METODE PENELITIAN
Metode penelitian ini adalah menggunakan Systematic Review. Adapun kriteria
literatur yaitu dengan mengumpulkan sumber literatur dari berupa jurnal ilmiah atau
karya tulis ilmiah melalui pencarian yang komprehensif dari 3 basis jurnal terindeks
Google Cendekia , Medline/Pubmed, dan Open Science Framework/OSF dimulai dari 27
April 2022 sampai 5 Mei 2022 dan menemukan 10 artikel yang memenuhi syarat/kriteria.
Pencarian dengan mengidentifikasi artikel yang diterbitkan dalam lima tahun
terakhir serta artikel yang diterbitkan dalam database elektronik seperti: Open Science
Framework/OSF, Medline/Pubmed, dan Google Cendekia. Pencarian manual juga
dilakukan untuk studi tambahan yang relevan dengan memindai dan menyaring artikel
tentang topik yang dipilih dan menghapus artikel berdasarkan kriteria inklusi dan
eksklusi. Untuk mendapatkan jumlah maksimum kutipan yang relevan, menggunakan
kata kunci pencarian judul dalam beberapa langkah.
Dalam pemilihan artikel yang digunakan ditentukan berdasarkan kriteria inklusi
dan eksklusi. Untuk kriteria inklusi-nya, yaitu artikel yang diterbikan antara tahun 2016
dan tahun 2022, artikel dibuat dalam Bahasa Inggris atau Bahasa Indonesia, memuat
berbagai faktor yang mempengaruhi masyarakat dalam memanfaatkan pelayanan
kesehatan, penelitian mengenai faktor pemanfaatan pelayanan ksehatan di wilayah pesisir
Indonesia (Gurning et al., 2019). Adapun untuk kriteria ekslusi, yaitu hasil review laporan
kasus, laporan penelitian, atau buletin, hubungan pemanfaatan pelayanan kesehatan
dengan kejadian penyakit, dan artikel penelitian yang tidak ada memberikan informasi
yang cukup tentang kriteria inklusi.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Metode penelitian ini adalah menggunakan Systematic Review. Adapun kriteria
literatur yaitu dengan mengumpulkan sumber literatur dari berupa jurnal ilmiah atau
karya tulis ilmiah melalui pencarian yang komprehensif dari 3 basis jurnal terindeks
Google Cendekia , Medline/Pubmed, dan Open Science Framework/OSF dimulai dari 27
April 2022 sampai 5 Mei 2022 dan menemukan 10 artikel yang memenuhi syarat/kriteria.
Strategi Pencarian
Pencarian dengan mengidentifikasi artikel yang diterbitkan dalam lima tahun terakhir
serta artikel yang diterbitkan dalam database elektronik seperti: Open Science
Vol. 12, No. 1, pp. 1-9, Januari 2022
https://journal.ikopin.ac.id 58
Framework/OSF, Medline/Pubmed, dan Google Cendekia. Pencarian manual juga
dilakukan untuk studi tambahan yang relevan dengan memindai dan menyaring artikel
tentang topik yang dipilih dan menghapus artikel berdasarkan kriteria inklusi dan
eksklusi. Untuk mendapatkan jumlah maksimum kutipan yang relevan, menggunakan
kata kunci pencarian judul dalam beberapa langkah. Pada langkah I, cari menggunakan
kalimat Faktor Yang Mempengaruhi Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan (Factors
Tha Influence The Utilization Of Health Services)”, Sebanyak 1.4200 judul
ditemukan pada pencarian pertama, kemudian, pada langkah kedua, dalam pencarian
dengan kata kunci Daerah Pesisir (Coastal Area)”. Didapatkan hingga 7280 judul untuk
seleksi lebih lanjut pada tahap III seleksi berdasarkan kriteria hingga didapatkan 10
naskah yang sesuai.
Kriteria Inklusi dan Ekslusi
Dalam pemilihan artikel yang digunakan ditentukan berdasarkan kriteria
inklusi dan eksklusi. Untuk kriteria inklusi-nya, yaitu :
1) artikel yang diterbikan antara tahun 2016 dan tahun 2022;
2) artikel dibuat dalam Bahasa Inggris atau Bahasa Indonesia;
3) memuat berbagai faktor yang mempengaruhi masyarakat dalam
memanfaatkan pelayanan kesehatan ;
4) penelitian mengenai faktor pemanfaatan pelayanan ksehatan di wilayah
pesisir Indonesia. Adapun untuk kriteria ekslusi, antara lain
a) hasil review laporan kasus, laporan penelitian, atau buletin,
b) hubungan pemanfaatan pelayanan kesehatan dengan kejadian
penyakit, dan
c) artikel penelitian yang tidak ada memberikan informasi yang
cukup tentang kriteria inklusi.
HASIL
Hasil penelusuran dan penyaringan artikel didapatkan 10 judul ini dipilih sebagai
artikel yang layak diulas/direview dalam penelitian ini. Rangkuman variabel penelitian
disajikan pada Tabel 1 dan 2.
Tabel 1. Identitas artikel penelitian yang di
review
No
Nama
Penulis
Tahun
Publikasi
Judul Penelitian
Desain
Penelitian
Lokasi
1
Napirah
dkk
2016
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan
Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Di
Wilayah Kerja Puskesmas Tambarana
Kecamatan Poso Pesisir Utara Kabupaten
Poso
Cross
Sectional
Tambarana
kabupaten
Poso
60
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemanfaatan
Pelayanan Kesehatan Masyarakat Pesisir di Indonesia
Raihan Melisa Lubis, Susilawati 59
2
Karman et
al
2016
Factors Associated With Health Care
Utilization For Coastal Communities In
Desa Permai Bungin Sub-District
Tinanggea Konawe Selatan Regency In
2016
Cross
Sectional
Bungin
Permai
Konawe
Selatan
3
Ariska,
dkk
2016
Demand Analysis of Membership in
Coastal Community to the National Health
Insurance at Puger Subdistrict Jember
2016
Cross
Sectional
Kecamatan
Puger
Kabupaten
Jember
4
Wulandari
dkk
2016
Faktor Yang Berhubungan Dengan
Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Di
Uptd Puskesmas Langara Kecamatan
Wawonii Barat Kabupaten Konawe
Kepulauan Tahun 2016
Cross
Sectional
Kecamatan
Wawonii
Barat
5
Sukirno et
al
2017
The Search Pattern Of Childbirth Service
In The Coastal Community In Working
Area Of Local Government Clinic Of
Binongko Regency Of Wakatobi In 2016
fenomenologis
Binongko
Wakatobi
6
Sudarmi
2017
FaktorFaktor Yang Berhubungan Dengan
Pemanfaatan Posyandu Lansia Di
Wilayah Kerja Puskesmas Pesisir Tengah
Kabupaten Pesisir Barat Provinsi
Lampung
Cross
Sectional
Kabupaten
Pesisir Barat
Provinsi
Lampung
7
Irianti
2018
Faktor Yang Berhubungan Dengan
Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Petani
Rumput Laut Desa Garassikang
Kecamatan Bangkala Barat Kabupaten
Jeneponto Tahun 2018
Cross
Sectional
Garassikang
Jeneponto
8
Ramli
2018
Faktor Yang Berhubungan Dengan
Permintaan Masyarakat Pekerja Nelayan
Terhadap Pelayanan Kesehatan Di Desa
Bonto Bahari Kabupaten Maros
Cross
Sectional
Bonto
Bahari
Maros
9
Aswar et
al
2019
Decision Making Behavior By Pregnant
Woman In Searching For Health Services
In Coastal Areas Of Palu City
Explanatoris
Sekuensi
Palu
10
Kantohe
2020
Determinan Yang Berhubungan Dengan
Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Di
Cross
Sectional
Pandere
Kabupaten
61
Vol. 12, No. 1, pp. 1-9, Januari 2022
https://journal.ikopin.ac.id 58
Wilayah Kerja Puskesmas Pandere
Kecamatan Gumbasa Kabupaten Sigi
Sigi
Pada tabel 1 menunjukkan identitas penelitian mengenai faktor yang
memengaruhi pemanfaatan pelayanan kesehatan masyarakat pesisir di Indonesia
dimulai tahun 2016 sampai 2020. Terlihat dari 10 artikel, 8 artikel menggunakan
desain cross-sectional, dan sisanya menggunakan desain penelitian fenomenologis dan
Explanatoris Sekuensi, dengan fokus pada faktor-faktor yang mempengaruhi
pemanfaatan pelayanan kesehatan masyarakat pesisir di indonesia.
Kriteria Penilaian
Napirah dkk
(2016)
Karman et al
(2016)
Ariska dkk
(2016)
Wulandari dkk
(2016)
Sukirno et al
(2017)
Sudarmi (2017)
Irianti (2018)
Ramli (2018)
Aswar et al
(2019)
Kantohe (2020)
Umur


Jenis kelamin

Pendidikan



Pengetahuan





Tradisi


Dukungan sosial


Pekerjaan

Kepercayaan terhadap tenaga kerja



Sikap/Kepercayaan terhadap
pelayanan kesehatan



Perilaku masyarakat terhadap sehat
dan sakit


Pendapatan







Akses






Kepersertaan asuransi


Kualitas Pelayanan Kesehatan

62
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemanfaatan
Pelayanan Kesehatan Masyarakat Pesisir di Indonesia
Raihan Melisa Lubis, Susilawati 59
Sarana Prasarana


Banyak faktor yang mempengaruhi pemanfaatan pelayanan kesehatan oleh
masyarakat pesisir di Indonesia. Seperti terlihat pada Tabel 2, variabel yang
berhubungan dengan keadaan sosial dan sumber pendapatan keluarga adalah variabel
yang paling banyak diteliti.
Tabel 3. Perbandingan data-data artikel penelitian mengenai faktor pemanfaatan
pelayanan kesehatan masyarakat pesisir di Indonesia
Variabel
Faktor Risiko
Hasil Penelitian
Total
Signifikan
Tidak Signifikan
n
%
n
%
n
%
Demografi
Umur
0
0
3
100
3
100
Jenis Kelamin
1
50
1
50
2
100
Sosial
Pendidikan
4
100
0
0
4
100
Pengetahuan
5
83,3
1
16,7
6
100
Tradisi
2
100
0
0
2
100
Dukungan sosial
3
100
0
0
3
100
Pekerjaan
1
50
1
50
2
100
Sikap/Kepercayaan
Kepercayaan
terhadap tenaga
kerja
4
100
0
0
4
100
Sikap/Kepercayaan
terhadap pelayanan
kesehatan
4
100
0
0
4
100
Perilaku
masyarakat
terhadap sehat dan
sakit
2
100
0
0
2
100
Sumber
Pendapatan
Pendapatan
6
85,7
1
14,2
7
100
60
63
Vol. 12, No. 1, pp. 1-9, Januari 2022
https://journal.ikopin.ac.id 58
keluarga
Akses ke
pelayanan
kesehatan
6
100
0
0
6
100
Kepersertaan
asuransi
1
50
1
50
2
100
Sumber Daya
Kualitas Pelayanan
Kesehatan
0
0
1
100
1
100
Sarana Prasarana
2
66,7
1
33,3
3
100
Pada Tabel 3, variabel signifikan dan tidak signifikan dibagi menjadi 5 kelompok
utama, yaitu demografi, keadaan sosial, sikap/kepercayaan, sumber pendapatan keluarga,
dan sumber daya. pengelompokkan variabel dilakukan untuk melihat perbandingan data
faktor pemanfaatan pelayanan kesehatan yang paling signifikan oleh masyarakat pesisir
di Indonesia.
Faktor yang paling banyak diteliti, tetapi juga faktor yang paling signifikan
terhadap pemanfaatan pelayanan kesehatan adalah akses ke pelayanan kesehatan,
pendapatan dan pengetahuan (Irianti, 2018). Juga ditemukan 100% tidak signifikan
dalam beberapa penelitian, faktor risikonya adalah umur dan kualitas pelayanan
kesehatan.
Dalam penelitian ini ditemukan faktor pemanfaatan pelayanan kesehatan
masyarakat pesisir di Indonesia dengan persentase variabel yang signifikan, yaitu
demografi (50%), keadaan sosial (86,7%), sikap/kepercayaan (100%), sumber
pendapatan keluarga (78,6%), dan sumber daya
(
66,7
%)
. Dalam tinjauan sistematis
ini, penulis secara konsisten mengidentifikasi persentase tertinggi dari faktor risiko yaitu
sikap/kepercayaan (n = 10, 100%).
Andersen et al., (1974), membagi faktor-faktor yang menentukan pemanfaatan
pelayanan kesehatan menjadi tiga kategori, yaitu:
8
(a) Faktor predisposisi, kecenderungan individu untuk menggunakan layanan kesehatan
ditentukan oleh serangkaian variabel: 1) Status demografis: usia, jenis kelamin, status
perkawinan 2) Status sosial: pendidikan, ras, jumlah keluarga, agama, suku, pekerjaan 3)
Sikap / kepercayaan yang muncul : terahadap pelayanan kesehatan, perilaku tenaga
kerja, masyarakat terhadap kesehatan dan penyakit.
(b) Faktor pendukung, faktor tersebut menunjukkan kemampuan individu dalam
menggunakan pelayanan kesehatan yang diwakili oleh variabel-variabel sebagai berikut:
1) Sumber pendapatan rumah tangga: pendapatan dan tabungan rumah tangga,
asuransi/sumber pendapatan rumah tangga lainnya, jenis pelayanan kesehatan yang
64
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemanfaatan
Pelayanan Kesehatan Masyarakat Pesisir di Indonesia
Raihan Melisa Lubis, Susilawati 59
tersedia, dan keterjangkauan pelayanan kesehatan (diukur dengan jarak) dan harga
layanan.
2) Sumber daya yang tersedia di masyarakat, yang tercermin dari ketersediaan kesehatan,
meliputi jenis dan proporsi setiap pelayanan dan tenaga kesehatan terhadap jumlah
penduduk, serta harga pelayanan kesehatan yang memadai dan sesuai dengan
kapasitasnya (Ariga, 2020).
(c) Faktor permintaan/kebutuhan, yang menunjukkan kemampuan individu untuk
menggunakan layanan kesehatan, menunjukkan kebutuhan akan alasan yang kuat untuk
pengobatan penyakit yang dirasakan dan cara mencari layanan kesehatan untuk mengatasi
penyakitnya. Penilaian penyakit adalah bagian dari kebutuhan.
1. Demografi
Dalam model demografi (kependudukan) variabel yang digunakan adalah
umur, jenis kelamin, status perkawinan dan jumlah keluarga (Utami & Rustariyuni,
2016). Dalam systematic review ini, penulis mengidentifikasikan faktor demografi
yang terdiri dari umur (n=0) 0%, dan jenis kelamin (n=1) 100%. Faktor risiko yang
paling banyak diteliti adalah umur, dengan 3 artikel, tetapi ketiganya menyatakan
tidak signifikan ( 100%).
Jenis kelamin (gender) merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi
pemanfaatan pelayanan kesehatan, karena setiap gender memiliki tingkat pemanfaatan
pelayanan kesehatan yang berbeda dalam hal tingkat kerentanan manusia yang
ditimbulkan oleh gender (Logen & Balqis, 2015).
9
Berdasarkan penelitian Logen
(2015), responden perempuan lebih banyak menggunakan pelayanan kesehatan
daripada responden laki-laki karena perempuan lebih banyak menghabiskan waktu di
rumah sebagai ibu rumah tangga dibandingkan laki-laki yang harus keluar untuk
bekerja sebagai kepala rumah tangga, yang juga dapat dilihat lebih banyak perempuan
daripada laki-laki. agar perempuan lebih peduli terhadap kesehatannya dengan pergi ke
pelayanan kesehatan (Puskesmas) ketika sakit.
10
2.
Keadaaan Sosial
Dalam model ini, jenis variabel yang digunakan adalah pendidikan, pekerjaan,
dan kebangsaan. Variabel-variabel ini mencerminkan keadaan sosial individu dalam
masyarakat relatif terhadap keluarga. Model ini didasarkan pada asumsi bahwa orang
dengan latar belakang dan struktur sosial tertentu akan menggunakan layanan
kesehatan dengan cara tertentu. Dalam tinjauan sistematis ini, penulis
mengidentifikasi faktor-faktor: keadaan sosial yang terdiri dari pendidikan (n=4)
100%, pengetahuan (n=5) 83,3%, tradisi(n=2) 100%, dukungan sosial(n=3) 100%, dan
pekerjaan (n=1) 50%. Pada systematic review ini di dapatkan bahwa dari variabel
keadaan sosial faktor pendorong pemanfaatan pelayanan kesehatan yang paling
berpengaruh adalah pendidikan, pengetahuan, tradisi dan dukungan
sosi
al.
60 60
65
Vol. 12, No. 1, pp. 1-9, Januari 2022
https://journal.ikopin.ac.id 58
Status pendidikan erat kaitannya dengan kesadaran dan pengetahuan
seseorang, sehingga status pendidikan sangat berpengaruh terhadap pemanfaatan
pelayanan kesehatan (Napirah et al., 2016). Seringkali masyarakat yang berpendidikan
rendah, kurang kesadaran dan pengetahuan yang baik tentang manfaat pelayanan
kesehatan.
11
Yusniar (2012), menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan
antara pendidikan dengan pemanfaatan pelayanan di Puskesmas Liudi Desa Bila
Kecamatan Sabbangparu Kabupaten Wajo dengan nilai Q = 0,000. Tingkat pendidikan
berkaitan dengan pengetahuan seseorang, sehingga berkontribusi pada kesadaran akan
pentingnya kesehatan. Orang dengan pendidikan tinggi cenderung menganggap
kesehatan itu penting, jadi Kecenderungan untuk menggunakan pelayanan kesehatan
lebih besar dibandingkan dengan mereka yang berpendidikan rendah.
1
Tradisi adalah kebiasaan-kebiasaan yang diwariskan oleh suatu kelompok
masyarakat berdasarkan nilai-nilai budaya masyarakat yang bersangkutan (Salim,
2016). Tradisi menunjukkan bagaimana anggota masyarakat berperilaku dalam
kehidupan duniawi dan tentang hal-hal mistik atau keagamaan. Dalam tradisi, ia
menentukan bagaimana manusia berhubungan dengan manusia lain atau sekelompok
manusia dengan kelompok manusia lainnya, bagaimana manusia memperlakukan
lingkungannya, dan bagaimana manusia memperlakukan alam yang lain (Sihabudin,
2022).
Dari hasil penelitian Karman dkk (2016), dari analisis univariat menunjukkan
bahwa masyarakat di Desa Bungin Permai masih memiliki tradisi yang kurang
mendukung dibandingkan dengan tradisi yang mendukung penggunaan pelayanan
medis, hal ini dikarenakan masih dipengaruhi oleh tradisi atau kepercayaan yang
berlaku di masyarakat, sehingga kecil kemungkinannya untuk menyembuhkan
penyakit, percayalah pada mantra dukun.
13
Dalam dukungan sosial, berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan secara
Studi lapangan kuantitatif terkait dukungan sosial menunjukkan p-value (0,012) < 0,05,
sehingga menolak Ho dan dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara dukungan
sosial dengan keputusan ibu hamil mencari pelayanan kesehatan.
14
3. Sikap/Kepercayaan
Dalam tinjauan sistematis ini, penulis mengidentifikasi beberapa artikel yang
mengungkapkan variabel sikap/kepercayaan sebagai faktor pemanfaatan pelayanan
kesehatan oleh masyarakat pesisir, yaitu Kepercayaan terhadap tenaga kerja (n=4)
100%, Sikap/Kepercayaan terhadap pelayanan kesehatan (n=4) 100%, Perilaku
masyarakat terhadap sehat dan sakit (n=2) 100%. Adapun dalam variabel
sikap/kepercayaan yang paling banyak diteliti yaitu Kepercayaan terhadap tenaga kerja
(n=4) 100% dan Sikap/Kepercayaan terhadap pelayanan kesehatan (n=4) 100%.
66
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemanfaatan
Pelayanan Kesehatan Masyarakat Pesisir di Indonesia
Raihan Melisa Lubis, Susilawati 59
Sikap adalah respon seseorang terhadap stimulus atau objek tertentu, di mana
pendapat yang relevan dan faktor emosional telah terlibat (Zaeni, 2018). Sikap adalah
kesiapan atau kesediaan untuk bertindak, bukan pelaksanaan motivasi tertentu.
Berdasarkan penelitian Junaidi and Yunita (2014), Diketahui bahwa dari 35 responden
dengan sikap positif, 26 responden (74,3%) menggunakan Puskesmas Guguk Panjang,
9 responden (25,7%) tidak menggunakan Puskesmas Guguk Panjang, dan 37 responden
memiliki sikap negative, 10 responden (27%) menggunakan Puskesmas Guguk
Panjang, dan 27 responden (73%) tidak menggunakan Puskesmas Guguk Panjang.
15
4. Sumber Pendapatan Keluarga
Dalam tinjauan sistematis ini, penulis juga mengidentifikasi beberapa artikel
yang mengungkapkan sumber pendapatan keluarga sebagai faktor pendorong
pemanfaatan pelayanan ksehatan, yaitu pendapatan (n=6) 85,7%, akses ke
pelayanan kesehatan (n=6) 100%, kepersertaan asuransi (n=1) 50%. Faktor yang
paling banyak diteliti adalah akses ke layanan kesehatan.
Menurut penelitian yang dilakukan Adriana et al., (2014) dikatakan bahwa
ketersediaan pelayanan kesehatan terkait fasilitas kesehatan dan masalah jarak rumah
penduduk mempunyai derajat signifikansi tertentu bagi pemanfaatan pelayanan
kesehatan fasilitas persalinan di Puskesmas Kawangu.
16
Penelitian ini juga sejalan
dengan teori Green (1980) yang menyatakan bahwa keterjangkauan (jarak) dan
kemudahan akses terhadap pelayanan medis dapat mempengaruhi pemanfaatan
pelayanan medis.
17
Namun hal ini tidak sesuai dengan Nida'a (2015) yang tidak
menemukan hubungan antara variabel jarak dengan pemanfaatan layanan asuhan
antenatal pada masyarakat pesisir di Wilayah Kerja Puskesmas Sanrobone Kabupaten
Takalar, p=0,494 (p>0,05).
5. Sumber Daya
Sarana dan prasarana merupakan faktor lain yang diduga mempengaruhi
pemanfaatan pelayanan kesehatan, karena mempengaruhi lamanya waktu tunggu
untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang dibutuhkan. Dengan infrastruktur yang
ada, waktu tunggu akan terasa lebih menyenangkan. Kenyamanan merupakan salah
satu dimensi kualitas yang mempengaruhi kepuasan keinginan pasien untuk
mendapatkan pelayanan medis selanjutnya.
19
Dalam systematic review ini, penulis
juga mengidentifikasikan variabel sumber daya terdiri dari faktor kualitas pelayanan
kesehatan (n=0) 0% dan faktor sarana dan prasarana (n=2) 66,7%.
67
Vol. 12, No. 1, pp. 1-9, Januari 2022
https://journal.ikopin.ac.id 58
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Magan et al., (2013) hubungan
prasarana dan pemanfaatan pelayanan kesehatan menunjukkan bahwa, dari 308
responden yang menilai prasarana memadai, 257 responden (83,4%) kurang
menggunakan pelayanan kesehatan di puskesmas, 51 responden (16,6%) menggunakan
pelayanan kesehatan puskesmas. puxma. Sedangkan dari 58 responden yang menilai
fasilitas kesehatan kurang, 40 responden (69%) kurang menggunakan pelayanan
kesehatan dari puskesmas dan 18 responden (31%) menggunakan pelayanan kesehatan
dari puskesmas.
20
KESIMPULAN
Dari 10 artikel penelitian yang di-review, 8 artikel menggunakan desain cross
sectional dan selebihnya menggunakan desain penelitian fenomenologis dan Explanatoris
Sekuensi. faktor resiko dengan persentasi tertinggi yaitu 100% pada variabel
sikap/kepercayaan dari 10 artikel penelitian.
Pada faktor yang memengaruhi pemanfaatan pelayanan ada 5 kategori utama
faktor risiko yang banyak diteliti yaitu demografi, yaitu demografi, keadaan sosial,
sikap/kepercayaan, sumber pendapatan keluarga, dan sumber daya. Pada variabel
demografi, dan jenis kelamin merupakan faktor yang signifikan dengan pemanfaatan
pelayanan kesehatan. Pendidikan, tradisi dan dukungan sosial merupakan faktor yang
paling signifikan dalam variabel keadaan sosial.
Faktor sikap/kepercayaan terhadap pelayanan kesehatan, merupakan faktor yang
signifikan dan paling banyak di teliti pada variabel sikap/kepercayaan. Variabel lainnya
adalah sumber pendapatan keluarga dengan faktor akses ke pelayanan kesehatan
merupakan faktor yang paling signifikan. Dalam variabel sumberdaya, faktor yang
signifikan adalah sarana dan prasarana.
BIBLIOGRAFI
Abas, R., Marwati, E., & Kurniawan, D. (2020). Analisis Pemanfaatan Pelayanan
Kesehatan Masyarakat Kelurahan Rum di Wilayah Kerja Puskesmas Rum
Balibunga Kota Tidore Kepulauan. Jurnal Biosainstek, 2(01), 2332.
Ap, A. R., Tumober, R. T., & Safitri, F. (2021). Migrasi Orang Biak di Kota Jayapura.
Satwika: Kajian Ilmu Budaya Dan Perubahan Sosial, 5(1), 88104.
Ariga, R. A. (2020). Buku Ajar Implementasi Manajemen Pelayanan Kesehatan Dalam
Keperawatan. Deepublish.
Gurning, F. P., Nasution, F., & Eliska, E. (2019). Pendampingan Teman Sebaya Dan
Peran Orang Tua: Dalam Mewujudkan Remaja Bebas Narkoba Dan Sehat
Reproduksi Di Wilayah Pesisir Kabupaten Langkat.
Irianti, I. (2018). Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan
Petani Rumput Laut Desa Garassikang Kecamatan Bangkala Barat Kabupaten
Jeneponto Tahun 2018. Administrasi Dan Kebijakan Kesehatan.
Kalalo, S. Y. (2016). Hubungan Antara pengetahuan dan sikap tentang K3 dengan
kejadian kecelakaan kerja pada kelompok nelayan di desa belang kecamatan belang
kabupaten minahasa tenggara. PHARMACON, 5(1).
Logen, Y., & Balqis, D. (2015). Faktor yang berhubungan dengan Pemanfaatan
Pelayanan Kesehatan oleh pemulung di TPA Tamangapa. Skripsi. Universitas
Hasanudin.
Machmud, M. (2016). Tuntunan Penulisan Tugas Akhir Berdasarkan Prnsip Dasar
68
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemanfaatan
Pelayanan Kesehatan Masyarakat Pesisir di Indonesia
Raihan Melisa Lubis, Susilawati 59
Penelitian Ilmiah. Research Report.
Napirah, M. R., Rahman, A., & Tony, A. (2016). Faktor-faktor yang berhubungan dengan
pemanfaatan pelayanan kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Tambarana
Kecamatan Poso Pesisir Utara Kabupaten Poso. Jurnal Pengembangan Kota, 4(1),
2939.
Ratri, C. P., & Paskarini, I. (2014). Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Scabies
Pada Nelayan Di Desa Weru Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan. The
Indonesian Journal of Occupational Safety, Health and Environment, 1(1), 132
143.
Renyoet, B. S. (2013). Hubungan pola asuh dengan kejadian stunting anak usia 6-23
bulan di wilayah pesisir kecamatan tallo kota makassar. Universitas Hassanuddin.
Salim, M. (2016). Adat Sebagai Budaya Kearifan Lokal untuk Memperkuat Eksistensi
Adat ke Depa. Al Daulah: Jurnal Hukum Pidana Dan Ketatanegaraan, 5(2), 244
255.
Sihabudin, H. A. (2022). Komunikasi Antarbudaya: Satu Perspektif Multidimensi. Bumi
Aksara.
Utami, N. P. D., & Rustariyuni, S. D. (2016). Pengaruh Variabel Sosial Demografi
terhadap Keputusan Penduduk Lanjut Usia Memilih Bekerja di Kecamatan Kediri.
Jurnal Ekonomi Kuantitatif Terapan, 9(2), 135141.
Zaeni, A. A. (2018). SIKAP PENGGUNA SMARTPHONE DALAM MELAKSANAKAN
REGISTRASI ULANG DIKALANGAN MAHASISWA UNIVERSITAS TELKOM.
PERPUSTAKAAN.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0
International License
69