|
PENGARUH PROMOSI
GRATIS ONGKIR TERHADAP IMPULSE BUYING DENGAN FLASH SALE SEBAGAI VARIABLE
INTERVENING PADA E-COMMERCE SHOPEE Nur
Saebah, Layaman Fakultas Syariah dan
Ekonomi IslamIAIN Syekh Nurjati Cirebon saebah47@gmail.com, layaman72@gmail.com |
|
Abstrak Latar
belakang: Tingginya minat berbelanja online
terutama kalangan mahasiswa membuat banyak e-commerce baru bermunculan di
Indonesia, salah satunya yaitu Shopee. Program promosi gratis ongkir dan
flash sale membuat Shopee menjadi salah satu platform belanja online yang
populer di Indonesia. Waktu yang terbatas pada program promosi gratis ongkir
dan flash sale menimbulkan kesan dibenak konsumen bahwa penawaran tersebut
hanya berlangsung sekali sehingga memotivasi konsumen untuk melakukan
pembelian impulsif. Tujuan
penelitian: untuk mengetahui seberapa kuat
pengaruh langsung atau tidak langsung antara promosi gratis ongkir terhadap
impulse buying pada aplikasi Shopee dengan flash sale sebagai variable intervening. Metode
penelitian: pendekatan kuantitatif. Data yang
diperoleh dari penyebaran angket. Data yang diperoleh dianalisis dengan
menggunakan uji validitas, uji realibilitas, uji normalitas, uji
heteroskedastisitas, uji multikolinearitas, uji analisis jalur, uji t, uji F,
dan uji koefisien determinasi. Hasil
penelitian: secara persial promosi gratis
ongkir memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap impulse buying,
promosi gratis ongkir berpengaruh positif dan signifikan terhadap flash sale,
flash sale memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap impulse buying.
Dan secara simultan promosi gratis ongkir secara tidak langung berpengaruh
positif dan signifikan terhadap impulse buying yang dimediasi oleh flash sale
pada e-commerce Shopee secara bersama-sama (simultan). Kesimpulan:
Promosi gratis ongkir berpengaruh terhadap impulse buying melalui
flash sale sebagai variable intervening pada e-commerce Shopee Kata
kunci: Promosi Gratis Ongkir, Flash Sale,
Impulse Buying, Shopee. Abstract Background: The high interest in online shopping, especially among students, has
made a lot of new e-commerce pop up in Indonesia, one of which is Shopee.
Free shipping and flash sale promotion programs have made Shopee one of the
most popular online shopping platforms in Indonesia. The limited time for the
free shipping promotion program and flash sale creates an impression in
consumers' minds that the offer only lasts once, thus motivating consumers to
make impulse purchases. The purpose
of the study: to determine how strong the direct or
indirect influence between free shipping promotions on impulse buying on the
Shopee application with flash sale as an intervening variable. Research
method: quantitative approach. Data obtained from the
distribution of questionnaires. The data obtained were analyzed using
validity test, reliability test, normality test, heteroscedasticity test,
multicollinearity test, path analysis test, t test, F test, and coefficient
of determination test. The results
of the study: partially free shipping promotions
have a positive and significant effect on impulse buying, free shipping
promotions have a positive and significant effect on flash sales, flash sales
have a positive and significant impact on impulse buying. And simultaneously
the promotion of free shipping indirectly has a positive and significant
effect on impulse buying mediated by flash sales on Shopee e-commerce
together (simultaneously). Conclusion: Free shipping promotion has an effect on impulse buying through flash
sales as an intervening variable in Shopee e-commerce. Keywords: Free Shipping Promotion, Flash Sale,
Impulse Buying, Shopee. |
Diterima: 25-12-2019 Direvisi: 5-01-2020 Disetujui: 6-01-2020
PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi, informasi dan komunikasi terkhusus perkembangan
teknologi internet kini memudahkan seller memasarkan barang dan jasa yang
diproduksinya (Purba et al., 2020) Dampak yang menonjol dari perkembangan internet ialah hadirnya berbagai
macam situs e-commerce yang menyediakan beragam produk secara online, sehingga
konsumen tidak perlu lagi datang ke toko secara langsung. E-commerce merupakan
tempat yang mewadahi proses jual beli barang dan jasa dengan menggunakan
jaringan internet, yang tujuannya dirancang untuk menerima
atau melakukan pesanan (Adiwinata et al., 2021)
Berdasarkan hasil riset katadata databoks, ditemukan bahwa Shopee
merupakan e-commerce yang paling banyak dikunjungi dan paling banyak digunakan
kebanyakan orang yakni sebanyak 129,3 juta pengunjung. Juga dilansir dari
databoks, faktor yang sangat mempengaruhi pembelian produk online adalah
promosi gratis ongkir dengan persentase sebesar 62% (Kurniawati & Ariyani, 2022). Dan menurut data yang dilansir dari infotelko.com Shopee memimpin
kelompok umur mulai dari dibawah 19 tahun hingga diatas 35 tahun atau bisa
dibilang lebih lebih didominasi oleh konsumen milenial. Dapat disimpulkan
peminat Shopee terbanyak adalah dari kalangan usia 19-24 tahun dengan
persentase sebesar 72%. Shopee menjadi pilihan utama bagi kelompok usia muda
karena fitur-fitur yang dihadirkan oleh Shopee lebih interaktif dan tema yang
selalu berbeda setiap momennya(Zakiyyah, 2018).
Kondisi Indonesia kini
menuju normal dari
pandemi Covid-19 mengubah cara
masyarakat berbelanja menjadi online. Melihat dari meningkatnya permintaan
untuk kebutuhan sehari-hari, seperti sembako, makanan dan minuman, alat
kebersihan diri, dan lain-lain maka banyak marketplace menggelar pesta diskon
yang menawarkan diskon flash sale
sembako dan kebutuhan sehari-hari
hingga 70% (Pratama, 2020). Fenomena-fenomena tersebut
membuat konsumen melakukan pembelian tidak terencana impulse buying. Impulse
buying ialah perilaku konsumen yang melakukan pembelian tanpa direncanakan.
Program flash sale dan gratis ongkir membuat banyak konsumen melakukan
pembelian impulsif (Sumarwan & Krisnawati, 2003). Konsumen yang awalnya tidak berminat membeli suatu produk menjadi
membeli produk tersebut pada sesi flash sale setelah mengetahui informasi
produk dan mencocokkannya pada kebutuhan mereka. Fenomena tersebut bertentangan
dengan prinsip syariat Islam, yang mengutamakan keinginan dari pada kebutuhan (Maqhfiroh & Prihandono, 2019)
Dari uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk melihat “Pengaruh
Promosi Gratis Ongkir Terhadap Impulse Buying Dengan Flash Sale Sebagai
Variable Intervening”. Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan khusus
yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:
METODE PENELITIAN
1. Populasi dan Sampel
Populasi dalam
penelitian ini yaitu mahasiswa jurusan Ekonomi Syariah 2018 IAIN Syekh Nurjati
Cirebon. Teknik sampel yang digunakan adalah teknik purposive sampling.
purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan atau
kriteria tertentu (Mufidah, 2012). Rumus
yang digunakan dalam pengambilan sampel menggunakan rumus
Slovin karena jumlah populasi lebih dari 100. Dari penghitungan rumus Slovin
menghasilkan sampel sebanyak 60 mahasiswa jurusan Ekonomi Syariah 2018 IAIN
Syekh Nurjati pengguna e-commerce Shopee.
2. Desain Penelitian
Peneliti
mendapatkan data dari hasil angket kuesioner. Kuesioner ditujukan kepada para
mahasiswa jurusan Ekonomi Syariah 2018 IAIN Syekh Nurjati pengguna e-commerce
Shopee.
3. Alur Pengolahan Data
Dalam
pengolahan data peneliti melakukan
uji asumsi klasik, yaitu uji normalitas, uji validitas,
uji multikolinearitas, dan uji heteroskedastisitas, selain uji asumsi klasik
peneliti juga melakukan uji regresi dengan analisis path, uji hipotesis yang
terdiri dari uji t dan uji F, selanjutnya peneliti melakukan uji koefisien
determinasi.
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.
E-Commerce
Menurut
Kotler & Amstrong (2013) E-commerce adalah saluran online yang dapat
dijangkau seseorang melalui komputer, yang digunakan oleh pebisnis dalam
melakukan aktifitas bisnisnya dan digunakan konsumen untuk mendapatkan
informasi dengan menggunakan bantuan komputer yang dalam prosesnya diawali
dengan memberi jasa informasi pada konsumen dalam penentuan pilihan.
Berdasarkan
pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa e-commerce merupakan proses
jual beli dan memasarkan barang serta jasa melalui sistem elektronik, seperti
radio, televisi dan jaringan komputer atau internet.
B.
Promosi Gratis Ongkir
Menurut
promosi merupakan elemen atau bagian dari pemasaran yang digunakan perusahaan
untuk berkomunikasi dengan konsumennya.Berdasarkan pengertian di atas dapat
ditarik kesimpulan bahwa e-commerce merupakan proses jual beli dan memasarkan
barang serta jasa melalui sistem elektronik, seperti radio, televisi dan jaringan
komputer atau internet (Risanti
& Chasanah, 2021).
Ongkos
kirim merupakan biaya pengiriman barang atau jasa yang ditarik oleh penjual
dari pelanggan saat terjadi proses jual beli dengan biaya pengirimin yang
dibebankan kepada pelanggan (Jayani
& Fitra, 10 C.E.). Dalam proses jual
beli online, penjual akan membedakan biaya pengiriman kepada pembelinya sesuai
dengan berat dan dimensi produk yang dibeli. Jadi, pembeli akan mentransfer
uang seharga produk dan ditambah biaya kirim. Istilah biaya pengiriman ini
biasa disebut dengan ongkos kirim atau ongkir (Fataron,
2019).
C.
Flash Sale
Penjualan
singkat atau flash sale, merupakan bagian dari promosi penjualan yang memberi
pelanggannya penawaran khusus atau diskon untuk produk tertentu dalam waktu
yang terbatas. Promosi penjualan adalah aktivitas pemasaran yang mengusulkan
nilai tambah dari suatu produk (untuk mendapatkan lebih dari sekedar yang ada
dari nilai produk) dalam jangka waktu tertentu dalam rangka mendorong pembelian
konsumen, efektivitas penjualan, atau mendorong upaya yang dilakukan oleh
tenaga penjualan (Sholihah,
2016)
D.
Impulse Buying
Menurut
Arnould, pembelian impulsif merupakan suatu pembelian yang terjadi ketika
seseorang melihat suatu barang dan tiba-tiba ingin membeli barang tersebut, dan
kemudian memutuskan untuk melakukan pembelian saat itu juga. Manning dan Recee (Yuniarti
et al., 2021), mendefinisikan
bahwa impulse buying adalah salah satu yang mendorong calon pelanggan untuk
bertindak karena daya tarik atas sentimen atau gairah tertentu. Pembelian
impulsif merupakan kecenderungan konsumen untuk melakukan pembelian secara
spontan, tanpa pertimbangan dan cepat. Konsumen sering kali membeli suatu
produk tanpa direncanakan terlebih dahulu. Keinginan untuk membeli sering
kali muncul di toko atau mal. Banyak
faktor yang menyebabkan hal tersebut. Misalnya, display pemotongan harga 22%,
yang terlihat mencolok akan menarik perhatian konsumen. Konsumen akan tersebut
membuat konsumen merasakan kebutuhan untuk membeli produk tersebut. Display
mendesak untuk membeli produk yang dipromosikan tersebut. Keputusan pembelian
seperti ini sering disebut sebagai pembelian impulsif (impulse purchasing). (Sumarwan
& Krisnawati, 2003)
Berdasarkan
pengertian-pengertian diatas dapat disimpulkan
bahwa pembelian impulsif merupakan kecenderungan konsumen untuk melakukan
pembelian secara spontan, tanpa pertimbangan dan cepat.
E.
Impulse Buying Perspektif Islam
Dalam
kegiatan konsumsi, seorang Muslim harus mempertimbangkan aspek-aspek yang
membawa manfaat (maslahat) dan bukan kerugian (mafsadah) bagi kehidupannya. Hal
ini berhubungan dengan kajian maqashid syariah yang terdiri dari dharuriyat
(primer), hajiyat (sekunder), dan tahsiniyat/tersier (Nayebzadeh
& Jalaly, 2014). Dalam konsumsi,
ketiga elemen ini merupakan skala prioritas yang harus dilakukan dan dipenuhi
oleh manusia dalam kegiatan konsumsi. Elemen yang paling utama yang harus
dipenuhi dalam kegiatan konsumsi adalah dharuriyat. Dharuriyat merupakan
kebutuhan dasar yang harus dipenuhi oleh manusia, yaitu kebutuhan akan
pemeliharaan agama, jiwa, keturunan, akal dan harta (Adiwinata
et al., 2021).
Pembelian-pembelian
yang tidak direncanakan diantaranya ada beberapa faktor yang mempengaruhinya
yaitu, karakteristik produk, karakteristik pemasaran dan karakteristik konsumen
yang muncul sehubungan dengan proses pembelian. Al-Ghazali jelas telah
membedakan antara keinginan dan kebutuhan/hajah (Eka
& Suparna, 2016). Dalam perspektif
Al- Ghazali, kebutuhan ditentukan oleh konsep maslahah, yang tidak dapat
dipisahkan dengan tuntunan maqasid al-Shari’ah.
Kebutuhan (needs) menjadi nafas dalam perekonomian bernilai moral Islam
ini, bukan keinginan. Pembedaan antara keinginan (wants) dan kebutuhan (needs).
Munculnya ilmu ekonomi konvensional karena terjadi kesenjangan antara
sumber-sumber daya yang terbatas (limited resources) dihadapkan pada keinginan
manusia yang tidak terbatas (unlimited wants) (Sari,
2021)
Deskripsi Hasil Tes
1.
Uji Asumsi Klasik
Tabel 1.
Uji Normalitas One-Sample
Kolmogorov-Smirnov Test
N |
60 |
|
Normal Parametersa,b |
Mean |
.0000000
|
|
Std. Devia tion |
4.21158915 |
Most Extreme
Differences |
Absol ute |
.089 |
|
Positi ve |
.083 |
|
Negat ive |
-.089 |
Test Statistic |
.089 |
|
Asymp. Sig. (2-tailed) |
.200c,d |
Sumber :
data primer, diolah 2022.
Berdasarkan
hasil uji normalitas menggunakan SPPS V.26 diperoleh nilai asymp sig dengan uji
Kolmogorov-Smirnov diperoleh 0,200 berada di atas 0,05 dengan demikian data
tersebut memiliki nilai residual berdistribusi normal.
Tabel 2. Uji Multikolinearitas
Unstandardize d Coefficients |
Standardiz ed Coefficients |
t |
Sig . |
Collinearity Statistics |
||||
Model |
B |
Std. Error |
Beta |
Toler ance |
VIF |
|||
1 |
(Constant |
.492 |
4.357 |
|
.113 |
.91 |
|
|
|
) |
|
|
|
1 |
|||
|
Gratis |
-.246 |
.170 |
-.160 |
- |
.15 |
.537 |
1.861 |
|
Ongkir |
|
|
|
1.44 |
3 |
|
|
|
|
|
|
|
7 |
|
|
|
|
Flash |
1.14 |
.141 |
.892 |
8.07 |
.00 |
.537 |
1.861 |
|
Sale |
2 |
|
|
5 |
0 |
|
|
a.
Dependent Variable: Impulse Buying
Sumber :
data primer, diolah 2022
Berdasarkan hasil
pengujian multikorelasi menggunakan SPSS V.26 diperoleh hasil nilai
tolerance variabel promosi
gratis ongkir (X1) dan flash sale (X2) sebesar 0,537 < 10 sedangkan
nilai VIF variabel promosi gratis ongkir (X1) dan variabel flash
sale (X2) sebesar 1,861 > 0,1,
maka dari itu tidak terjadi multikolinearitas.
Grafik 1. Uji
Heteroskedastisitas
Sumber
: data primer, diolah 2022.
Dari
grafik scatterplots di atas terlihat bahwa
titik−titik menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun di
bawah angka 0 pada sumbu Y,
hal ini dapat
dismpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi,
sehingga model regresi layak
untuk digunakan dalam melakukan pengujian.
Tabel 3. Uji
Heteroskedastisitas
Unstandardized Coefficients |
Standardiz ed Coefficient s |
t |
Sig. |
|||
Model |
B |
Std. Error |
Beta |
|||
1 |
(Constant) |
4.284 |
2.405 |
|
1.781 |
.080 |
Promosi Gratis
Ongkir |
.015 |
.094 |
.029 |
.163 |
.871 |
|
Flash Sale |
-.039 |
.078 |
-.090 |
-.497 |
.621 |
a. Dependent Variable: Abs_Res
Berdasarkan
uji heteroskedastisitas dengan metode Glesjer diperoleh nilai 0,871 dan 0,621
yang tentu kedua nilai tersebut lebih besar dari 0,05, sehingga dapat
disimpulkan bahwa data penelitian tidak terjadi masalah heteroskedastisitas.
Pengaruh Promosi Gratis Ogkir Terhadap
Impulse Buying
Pengaruh
promosi gratis ongkir terhadap impulse
buying dapat diketahui melalui pengolahan data statistik dengan uji t
yang telah dilakukan danditampilkan secara terperinci sebagai berikut :
Tabel 4. Uji t Coefficientsa
Unstandardized Coefficients |
Standardized Coefficients |
t |
Sig. |
|||
Model |
B |
Std. Error |
Beta |
|||
1 |
(Constant) |
7.812 |
6.187 |
|
1.263 |
.212 |
Gratis Ongkir |
.687 |
.181 |
.447 |
3.802 |
.000 |
Sumber : data
primer, diolah 2022.
Dari
tabel 4 hasil perhitungan uji t promosi gratis ongkir (X1) terhadap impulse
buying memiliki nilai t hitung sebesar 3,802 dan nilai signifikan sebesar
0,000. Berdasarkan hasil perhitungan diketahui pada taraf signifikan 10%, bahwa
nilai t hitung lebih besar dari t tabel (3,802 > 1,671) dan nilai
signifikansi 0,000 < 0,05.
Maka H1 diterima, yang berarti bahwa promosi gratis ongkir (X1) secara
parsial terdapat pengaruh dan signifikan terhadap impulse buying e-commerce
Shopee pada mahasiswa jurusan
Ekonomi Syariah 2018 Iain Syekh
Nurjati Cirebon. Hasil penelitian
ini sejalan dengan penelitian (Fataron,
2019) menyatakan bahwa
promosi gratis ongkir berpengaruh positif dan signifikan terhadap impulse
buying.
Pengaruh Promosi Gratis Ongkir
Terhadap Flash Sale
Pengaruh
promosi gratis ongkir terhadap flash sale dapat diketahui melalui pengolahan
data statistik dengan uji t yang telah dilakukan danditampilkan secara
terperinci sebagai berikut :
Tabel 5. Uji t Coefficientsa
Unstandardized Coefficients |
Standardized Coefficients |
t |
Sig . |
|||
Model |
B |
Std. Error |
Beta |
|||
1 |
(Constant) |
6.412 |
3.959 |
|
1.62 0 |
.11 1 |
Gratis Ongkir |
.817 |
.116 |
.680 |
7.06 6 |
.00 0 |
Sumber : data
primer, diolah 2022.
Dari
tabel 5 hasil perhitungan uji t promosi gratis ongkir (X1) terhadap flash sale
memiliki nilai t hitung sebesar 7,066 dan nilai signifikan sebesar 0,000.
Berdasarkan hasil perhitungan diketahui pada taraf signifikan 10%, bahwa nilai
t hitung lebih besar dari t tabel (7,066 > 1,671) dan nilai signifikansi
0,000 < 0,05. Maka H2 diterima, yang berarti bahwa promosi gratis ongkir
(X1) secara parsial terdapat pengaruh signifikan terhadap flash sale e-commerce
Shopee pada mahasiswa jurusan Ekonomi Syariah 2018 IAIN Syekh Nurjati Cirebon.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian (Yuniarti
et al., 2021)menyatakan bahwa
variabel promosi gratis ongkir berpengaruh secarasignifikan terhadap variable
flash sale.
Pengaruh Flash Sale Terhadap
Impulse Buying
Pengaruh
flash sale terhadap impulse buying dapat diketahui melalui pengolahan data
statistik dengan uji t yang telah dilakukan danditampilkan secara terperinci
sebagai berikut :
Tabel 6. Uji t
Unstandardized Coefficients |
Standardized Coefficients |
t |
Sig. |
|||
Model |
B |
Std. Error |
Beta |
|||
1 |
(Constant) |
-3.100 |
3.616 |
|
-.857 |
.395 |
Flash Sale |
1.002 |
.105 |
.783 |
9.583 |
.000 |
Sumber : data
primer, diolah 2022.
Dari
tabel 6 hasil perhitungan uji t flash sale (X2) terhadap impulse buying
memiliki nilai t hitung sebesar 9,583 dan nilai signifikan sebesar 0,000.
Berdasarkan hasil perhitungan diketahui pada taraf signifikan 10%, bahwa nilai
t hitung lebih besar dari t tabel (9,583 > 1,671) dan nilai signifikansi
0,000 < 0,05. Maka H3 diterima, yang berarti bahwa flash sale (X2) secara
parsial terdapat pengaruh signifikan terhadap impulse buying e-commerce Shopee
pada mahasiswa jurusan Ekonomi Syariah
2018 IAIN Syekh Nurjati Cirebon.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian Amalina Maryam Zakiyyah (2018) menyatakan bahwa variabel flash sale berpengaruh secarasignifikan
terhadap variable impulse buying.
Pengaruh Promosi Gratis Ongkir Terhadap
Impulse Buying dengan Flash Sale sebagai Variable Intervening
Pengaruh
promosi gratis ongkir terhadap impulse buying dengan flash sale sebagai
variable intervening dapat diketahui melalui pengolahan data statistik dengan
analisis path dan uji t yang telah
dilakukan dan ditampilkan secara terperinci sebagai berikut :
Tabel 7. Uji t Coefficientsa
Unstandardize d Coefficients |
Standardiz ed Coefficients |
t |
Sig . |
Collinearity Statistics |
||||
Model |
B |
Std. Error |
Beta |
Toler ance |
VIF |
|||
1 |
(Constant |
.492 |
4.357 |
|
.113 |
.91 |
|
|
|
) |
|
|
|
1 |
|||
|
Gratis |
-.246 |
.170 |
-.160 |
- |
.15 |
.537 |
1.861 |
|
Ongkir |
|
|
|
1.44 |
3 |
|
|
|
|
|
|
|
7 |
|
|
|
|
Flash |
1.14 |
.141 |
.892 |
8.07 |
.00 |
.537 |
1.861 |
|
Sale |
2 |
|
|
5 |
0 |
|
|
Sumber : data
primer, diolah 2022.
Berdasarkan
tabel diatas dapat disimpulkan dari pengaruh promosi gratis ongkir (X1)
terhadap impulse buying (Y) yang di mediasi oleh flash sale (X2), sebagai
berikut:
·
Pengaruh
langsung promosi gratis ongkir terhadap impulse buying (H1) = 0,447, dapat
dilihat dari tabel 4.13.
·
Pengaruh
tidak langsung promosi gratis ongkir terhadap impulse buying (H2 x H3) = 0,680
x 0,783 = 0,532. dapat dilihat dari tabel 4.15 dan 4.17.
·
Pengaruh
total promosi gratis ongkir terhadap impulse buying secara langsung + tidak
langsung (H4) = H1 + (H2 x H3) = 0,447+0,532 = 0,979
·
Sehingga
dapat disimpulkan bahwa pengaruh langsung antara variabel potongan harga
terhadap impulse buying lebih besar jika dibandingkan dengan pengaruh langsung
terhadap impulse buying dengan shopping emotion sebagai variabel intervening. Hal
ini dibuktikan dengan besarnya direct effect lebih kecil dari indirect effect
0,447 < 0,532. Hasil ini menunjukkan bahwa secara tidak langsung promosi
gratis ongkir (X1) melalui flash sale (X2) mempunyai pengaruh positif dan
signifikan terhadap impulse buying (Y).
Untuk
mengetahui pengaruh intervening menggunakan sobel test, yaitu sebagai berikut:
SP2P3=√𝑃3² 𝑥 𝑆𝑃2² + 𝑃2² 𝑥 𝑆𝑃3² + 𝑆𝑃2² 𝑥 𝑆𝑃3² SP2P3=√(1,142)²𝑥(0,181)²+(0,687)²x(0,141)²+(0,181)²x(0,141)²
SP2P3=√(1,3042𝑥0,0328)+(0,4719𝑥0,0199)+(0,0328𝑥0,0199)
SP2P3=√0,0427 + 0,0094 + 0,0006
SP2P3=√0,0527
SP2P3=0,2296
Keterangan:
P3 = koefisien
variabel mediasi SP2 = standar error koefisien 1 P2 = koefisien variabel bebas SP3 = standar error koefisien 2
Berdasarkan
SP2P3 dapat diperoleh niai thitung statistik mediasi dengan rumus sebagai
berikut:
t = P2P3 : SP2P3 t
= 0,7846 : 0,2296
t = 3,417
Sehingga
diperoleh thitung yaitu sebesar 3,417 > 1.671 dengan tingkat signifikansi
0,05. Maka H4 diterima, yang berarti bahwa flash sale mampu menjadi mediasi
antara promosi gratis ongkir terhadap impulse buying.
Tabel 8. Uji F
ANOVAa
Model |
Sum of Squares |
df |
Mean Square |
F |
Sig. |
|
1 |
Regression |
1756.422 |
2 |
878.211 |
47.833 |
.000b |
Residual |
1046.512 |
57 |
18.360 |
|
|
|
Total |
2802.933 |
59 |
|
|
|
Sumber :
data primer, diolah 2022.
Pada
tabel 8 uji F bahwa F hitung sebesar
47,833 > 4,01 atau sig. 0,000 < 0,05 hal ini menunjukan
model regresi linear dapat digunakan untuk memprediksi pengaruh promosi gratis
ongkir dan flash sale terhadap impulse buying
secara Bersama-sama/simultan.
Tabel 9. Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Model |
R |
R Square |
Adjusted R Square |
Std. Error of the Estimate |
1 |
.792a |
.627 |
.614 |
4.28484 |
Sumber :
data primer, diolah 2022.
Hasil
dari koefisien determinasi memperlihatkan angka 0,627 artinya impulse buying
sebesar 62,7% ditentukan oleh promosi gratis ongkir dan flash sale, sedangkan
sisanya 37,3% ditentukan oleh faktor lain.
KESIMPULAN
Berdasarkan
analisis data dari hasil penelitian
yang dilakukan pada mahasiswa jurusan Ekonomi Syariah 2018 IAIN Syekh
Nurjati Cirebon pengguna e-commerce Shopee yang berjudul “Pengaruh Promosi
Gratis Ongkir Terhadap Impulse Buying dengan Flash Sale sebagai Variable
Intervening E-commerce Shopee” serta pengujian hipoesis yang dilakukan maka
dapat disimpulkan bahwa variabel promosi gratis ongkir berpengaruh dan
signifikan terhadap impulse buying ini ditunjukan dari hasil t hitung sebesar
3,802 lebih besar dari t tabel sebesar 1,671dan nilai sig 0,000 > 0,05. Dan
pada variable promosi gratis ongkir juga berpengaruh signifikan terhadap flash sale hal ini
ditunjukan dari hasil t hitung sebesar 7,066 lebih besar dari t tabel 1,671dan
nilai sig 0,000 < 0,05. Juga pada variabel flash sale berpengaruh dan
signifikan terhadap impulse buying ini
ditunjukan dari hasil t hitung sebesar 9,583 lebih besar dari t tabel sebesar
1,671dan nilai sig 0,000 > 0,05.
Secara simultan
promosi gratis ongkir secara tidak langsung berpengaruh positif
dan signifikan terhadap
impulse buying yang dimediasi oleh flash sale pada
e-commerce Shopee. Hal , dibuktikan dengan direct effect < indirect effect
(0,447 < 0,532) dan nilai thitung > ttabel (3,417 > 1,671) dengan
tingkat signifikasi 0,000 < 0,05. Dan hasil R Square sebesar 0,627 yang
berarti 62,7% impulse buying dipengaruhi oleh promosi gratis ongkir dan flash
sale, sedangkan 37,3% dipegaruhi faktor lain yang tidak diteliti oleh peneliti.
Mahasiswa
jurusan Ekonomi Syariah 2018 IAIN Syekh Nurjati Cirebon masih belum bisa
merenapkan prinsip konsumsi seperti yang diajarkan dalam islam. Fenomena
perilaku impulse buying pada mahasiswa
jurusan Ekonomi Syariah 2018 IAIN Syekh Nurjati Cirebon ini bertentangan dengan
prinsip syariah yang hanya mengutamakan keinginan (wants) bukan kebutuhan
(needs).
BIBLIOGRAFI
Adiwinata, N. N., Sumarwan, U., & Simanjuntak, M. (2021).
Faktor-faktor yang memengaruhi perilaku konsumsi kopi di era pandemi Covid-19. Jurnal
Ilmu Keluarga & Konsumen, 14(2), 189–202.
Eka, I. G. B. A. A., & Suparna, G. (2016). Pengaruh
Store Environment Dan Impulse Buying Tendency Terhadap Urge To Buy Impulsively
Dan Impulse Buying Behaviour. Udayana University.
Fataron, Z. A. (2019). Online Impulse Buying Behaviour: Case
Study On Users Of Tokopedia. Journal of Digital Marketing and Halal Industry,
1(1), 47–60.
Jayani, D. H., & Fitra, S. (10 C.E.). e-commerce dengan
pengunjung terbesar kuartal iii-2019. Retrieved from Databoks:
Https://Databoks. Katadata. Co.
Id/Datapublish/2019/10/22/Inilah-10-e-Commerce-Dengan.
Kurniawati, A., & Ariyani, N. (2022). Strategi Promosi
Penjualan pada Marketplace Shopee. PROPAGANDA, 2(1), 65–79.
Maqhfiroh, L., & Prihandono, D. (2019). The Role of Time
Availability in Moderating Hedonic Shopping Motivation toward Impulse Buying of
Consumer Online at Harbolnas’s Event. Management Analysis Journal, 8(2),
135–145.
Nayebzadeh, S., & Jalaly, M. (2014). Investigating
Iranian female Muslim consumer impulse buying behaviour used as a form of
retail therapy. Journal of Islamic Marketing.
Pratama, G. (2020). Analisis Transaksi Jual Beli online Melalui
Website Marketplace Shopee Menurut Konsep Bisnis di Masa Pandemic Covid 19. Ecopreneur:
Jurnal Ekonomi Dan Bisnis Islam, 1(2), 21–34.
Purba, R. A., Sudarso, A., Silitonga, H. P., Sisca, S.,
Supitriyani, S., Yusmanizar, Y., Nainggolan, L. E., Sudirman, A., Widyastuti,
R. D., & Novita, A. D. (2020). Aplikasi teknologi informasi: teori dan
implementasi. Yayasan Kita Menulis.
Risanti, D., & Chasanah, U. (2021). PENGARUH IKLAN
TAGLINE “GRATIS ONGKIR” SHOPEE TERHADAP KEPUTUSAN BERBELANJA ONLINE PADA MASYARAKAT
YOGYAKARTA. STIE Widya Wiwaha.
Sari, R. (2021). Pengaruh Penggunaan Paylater Terhadap
Perilaku Impulse Buying Pengguna E-Commerce di Indonesia Rahmatika Sari. Jurnal
Riset Bisnis Dan Investasi, 7(1), 44.
Sholihah, A. (2016). Pengaruh Kurs, Inflasi dan Gross
Domestic Product (GDP) Terhadap Rasio Non Performing Financing (NPF) PT. Bank
Syariah Mandiri Periode 2007-2014.
Sumarwan, U., & Krisnawati, L. (2003). Perilaku
konsumen: Teori dan penerapannya dalam pemasaran.
Yuniarti, Y., Tan, M. I., Siregar, A. P., & Amri, A. I.
S. (2021). Faktor Yang Mempengaruhi Impulse Buying Konsumen Saat Moment Hari
Belanja Online Nasional (Harbolnas). Jurnal Manajemen Terapan Dan Keuangan,
10(01), 153–159.
Zakiyyah, A. M. (2018). Pengaruh Flash Sale Terhadap
Pembelian Impulsif Online pada Toko Online “Pulchragallery.” Jurnal
Manajemen Dan Bisnis Indonesia, 4(1).
This work is
licensed under a Creative
Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License |