Co-Value: Jurnal Ekonomi, Koperasi & Kewirausahaan
Volume 13, Nomor 2, Juli 2022
p-ISSN 2086-3306 | e-ISSN 2809-8862
How to cite:
Ainun Mardiah Lubis, Nurbaiti, Muhammad Ikhsan Harahap. (2022). Pengaruh Literasi
Keuangan, Fintech Peer To Peer Lending, Dan Payment Gateway Terhadap Kinerja Keuangan
UMKM Kota Medan. Jurnal Ekonomi, Koperasi Kewirausahaan 13(2): 90-102
E-ISSN:
2809-8862
Published by:
https://greenpublisher.id/
PENGARUH LITERASI KEUANGAN, FINTECH PEER TO PEER
LENDING, DAN PAYMENT GATEWAY TERHADAP KINERJA
KEUANGAN UMKM KOTA MEDAN
Ainun Mardiah Lubis
1
, Nurbaiti
2
, Muhammad Ikhsan Harahap
3
Universitas Islam Negeri Sumatera Utara
ainunlubis05@gmail.com, nurbaiti@uinsu.ac.id,
m.ihsan.harahap@uinsu.ac.id
Abstrak
Di Indonesia UMKM sangat berperan penting bagi laju perekonomian sebagai salah satu cara
untuk mempercepat pembangunan daerah. Akan tetapi UMKM sering mengalami
keterlambatan dalam perkembangannya, beberapa permasalahan yang sering terjadi yaitu
sulitnya mendapatkan pembiayaan dan minimnya literasi keuangan. Upaya yang dapat
dilakukan diantaranya yaitu meningkatkan literasi keuangan dan pemanfaatan fintech peer to
peer lending dan payment gateway. Adapun tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui apakah
terdapat pengaruh dari literasi keuangan, fintech peer to peer lending dan payment gateway
terhadap kinerja keuangan UMKM di Kota Medan. Metode penelitian kuantitatif menggunakan
data primer dengan menyebarkan kepada pelaku UMKM di Kota Medan yang berjumlah 85
sampel. Hasil penelitian bisa dilihat dari nilai R Square yaitu sebesar 70,7% yang berarti
bahwwa literasi keuangan, fintech peer to peer lending dan payment gateway berpengaruh
terhadap kinerja keuangan UMKM di Kota Medan, sedangkan 29,3% dipengaruhi oleh variabel
lain yang tidak dibahas pada penelitian ini..
Kata kunci: Literasi Keuangan, Fintech Peer to Peer Lending, Payment Gateway dan
Kinerja Keuangan UMKM
Abstract
In Indonesia, MSMEs play an important role in the pace of the economy as a way to accelerate
regional development. However, MSMEs often experience delays in their development, some
of the problems that often occur are the difficulty of obtaining financing and the lack of
financial literacy. Efforts that can be made include increasing financial literacy and utilizing
fintech peer to peer lending and payment gateways. The purpose of this research is to find out
whether there is an effect of financial literacy, fintech peer to peer lending and payment
gateways on the financial performance of MSMEs in Medan City. The quantitative research
method uses primary data by distributing it to the MSME actors in the city of Medan, totaling
85 samples. The results of the study can be seen from the R Square value of 70.7% which means
that financial literacy, fintech peer to peer lending and payment gateways affect the financial
performance of MSMEs in Medan City, while 29.3% is influenced by other variables not
discussed in this article.
Keywords: Financial Literacy, Fintech Peer to Peer Lending, Payment Gateway and MSME
Financial Performance
Diterima: 25 Juni 2022; Direvisi: 30 Juni 2022; Disetujui: 6 Juli 2022
PENDAHULUAN
Di Indonesia Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sangatlah
berperan penting bagi laju perekonomian sebagai salah satu cara untuk percepatan
pembangunan daerah. Didasarkan pada Undang-Undang No. 20 Tahun 2008
tentang UMKM, usaha mikro kecil dan menengah ialah sektor yang mengambil
peran cukup besar dalam menyediakan lapangan kerja.
Pengaruh Literasi Keuangan, Fintech Peer To Peer
Lending, Dan Payment Gateway Terhadap Kinerja
Keuangan UMKM Kota Medan
e-ISSN 2809-8862
p-ISSN 2086-3306
Ainun Mardiah Lubis, Nurbaiti, Muhammad Ikhsan Harahap 91
Kementerian Koperasi dan UKM RI mengatakan apabila dilihat dari jumlah
unitnya, UMKM memiliki pangsa pasar sekitar 99,99% (62,9 juta unit) dari semua
jumlah usaha yang ada di Indonesia, akan tetapi usaha besar hanya mampu
berkontribusi sebanyak 0,01% (5.400 unit). Sedangkan usaha mikro mampu
menyerap tenaga kerja sebanyak 107,2 juta atau (89,2%), dan usaha kecil sebanyak
5,7 juta atau 4,74%, serta untuk usaha menengah sekitar 3,73 atau 3,11% sedangkan
usaha besar hanya mampu menyerap sekitar 3,58 juta jiwa. Artinya bahwa secara
keseluruhan UMKM mampu menyerap sekitar 97% dari jumlah tenaga kerja
nasional.
Akan tetapi para pelaku UMKM seringkali mengalami permasalahan yang
diantaranya sulitnya mendapatkan pembiayaan atau dana pinjaman untuk modal
sehingga menyebabkan UMKM tidak kunjung memiliki peningkatan yang besar.
Akibatnya keterbatasan modal sering menjadi penghambat para pelaku UMKM
dalam pengembangan usahanya dan untuk memperluas jaringan usaha mereka.
Rahardjo mengatakan bahwa ada sekitar 60 juta unit UMKM dan hanya
sekitar
11 juta yang mmemperoleh pendanaan dari bank, dan sisanya belum
memperoleh pembiayaan dari bank (Rahardjo, 2019 : 49). Selain itu, Abor dan
Quartey mengatakan bahwa UMKM seringkali terlambat dalam mengikuti
perkembangan, yang mana salah satu penyebabnya ialah masalah konvensional
yang tidak belum terselesaikan sepenuhnya misalnya kapasitas sumber daya
manusianya yang rendah, pemasaran, pembiayaan, masalah kepemilikan, dan
masih banyak permasalahan lainnya yang tentunya berhubungan dengan
pengembangan usaha (Abor dan Quartey, 2010 : 39).
Maka dari itu, diperlukan cara-cara yang strategis dalam rangka
peningkatan kinerja keuangan UMKM, untuk mengatasi kendala tersebut dapat
dupayakan dengan membekali pengetahuan pelaku UMKM mengenai pengetahuan
keuangan. Literasi keuangan merupakan pengetahuan, keterampilan dan keyakinan
yang dapat dipengaruhi oleh sikap maupun perilaku dalam rangka meningkatkan
kualitas dalam pengambilan keputusan serta pengelolaan keuangan dalam rangka
mencapai kesejahteraan (OJK, 2021).
Dalam buku Literasi dan Inklusif Keuangan di Indonesia, Soetiono dan
Setiawan menjelaskan bahwa literasi keuangan merupakan prediktor signifikan dari
penetapan tujuan keuangan bagi pengelola usaha (Sotiono dan Setiawan, 2018, 72).
Rahardjo juga mengatakan bahwa pengetahuan mengenai produk dan jasa
keuangan sangat berperan penting untuk peningkatan pemahaman para pelaku
UMKM terhadap berbagai macam jenis produk maupun jasa keuangan yang
ditawarkan dengan harapan pemanfaatannya dapat memberikan kontribusi untuk
mengembangkan usaha (Rahardjo, 2019 : 49).
Maka dari itu, dalam rangka meningkatkan pengetahuan, kemampuan dan
keyakinan akan keuangan yang dimiliki oleh masyarakat, OJK selaku regulator
telah membuat suatu program dalam rangka peningkatan pengetahuan keuangan
yang diberi nama Strategi Nasional Literasi Keuangan Indonesia (SNLKI). Dalam
program ini OJK membidik sasaran kelompok masyarakat tertentu yang mana salah
satunya adalah UMKM. Dilihat dari hasil survei terkait literasi dan Inklusi
keuangan pada 2016 OJK, posisi sumut pada aspek literasi keuangan masih
Vol. 13, No. 2, pp. 90-102, Juli 2022
92 https://journal.ikopin.ac.id
dibawah Provinsi Kepulauan Riau dan Aceh. Meski untuk tingkat inklusi keuangan
Sumut mengungguli seluruh Provinsi di regional 5 Sumbagut atau peringkat ke 4
secara nasional seteleh DKI Jakarta, Yogyakarta, dan Bali. Kemudian pada tahun
2019 tingkat literasi keuangan Sumut sebesar 44,36% dan inklusi keuangan sebesar
93,98% meningkat dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya meski tingkat
literasi keuangan tidak mampu menandingi tingkat inklusi keuangan (OJK, 2021).
Selain itu, cara untuk meningkatkan kinerja keuangan UMKM salah satunya
dengan memanfaatkan teknologi. Perkembangan teknologi telah banyak
mempengaruhi gaya hidup saat ini, seperti pengembangan bisnis berbasis teknologi.
Keadaan yang berubah ini mendorong akan munculnya model bisnis baru yang
sekarang disebut sebagai Financial Technology. Fintech ialah suatu bentuk layanan
keuangan berbasis software dalam menyediakan layanan dengan memanfaatkan
program komputer dan teknologi sejenis lainnya (Nurbaiti, 2020 : 41).
Hubungannya terhadap kinerja keuangan, menurut Soetiono dan Setiawan,
pemanfaatan berbagai jenis produk maupun layanan jasa keuangan tersebut pada
akhirnya bisa menjadi salah satu kunci dalam menciptakan sistem kinerja keuangan
yang bertumbuh secara berkelanjutan dan stabil yang kemudian akan berkontribusi
pada kesejahteraan masyarakat (Soetiono dan Setiawan, 2018 : 89).
UMKM di Kota Medan terus mengalami peningkatan dalam penggunaan
fintech akan tetapi masih banyak yang belum mampu menggunakan kemajuan
teknologi tersebut khususnya usaha mikro. Sampai hari ini penggunaan fintech
semakin banyak ditemukan dalam aktivitas sehari-hari, namun masih banyak
pelaku UMKM yang belum mampu memanfaatkannya dengan maksimal.
Peer to Peer Lending merupakan pemberian pendanaan atau pembiayaan
yang dapat dilakukan secara online, yaitu yang biasa dikatakan sebagai jembatan
antara ketimpangan yang terjadi diantara mereka yang membutuhkan pembiayaan
dan mereka yang kelebihan dana. Fintech P2P Lending sangat bermanfaat karena
menyediakan alternative pendanaan bagi masyarakat dan UMKM di Indonesia
(Muhammad, 2021 : 119).
Fintech p2p lending memberikan mekanisme kemudahan pinjaman bagi
pelaku UMKM sebab pengajuan pembiayaan atau pinjaman dapat dilakukan secara
tidak langsung (online), pelaku UMKM cukup mengupload dokumen yang diminta
secara online. Akan tetapi, layanan fintech ini belum digunakan secara optimal oleh
pelaku bisnis khususnya UMKM karena minimnya literasi keuangan serta kesulitan
dalam penggunaan teknologi.
Metode pembayaran tidak langsung (online) ini telah banyak direalisasikan
oleh beberapa E-Commerce, misalnya Grab dan Shopee. Sekarang tidak hanya pada
E- Commerce yang mengaplikasikan pembayaran online ini akan tetapi juga sudah
banyak digunakan oleh pelaku usaha lainnya seperti UMKM, platform yang sering
digunakan untuk melakukan tpembayaran tidak langsung (online) ini misalnya
OVO, GOPAY serta DANA. Metode pembayaran online ini adalah satu dari
berbagai macam jenis fintech yang disebut payment gateway. Akan tetapi, payment
gateway tersebut belum mampu dimanfaatkan secara optimal oleh pelaku UMKM.
Pada kenyataannya peningkatan UMKM masih perlu dilakukan agar dapat
meningkatkan kualitas maupun kuantitas UMKM. Peningkatan literasi keuangan
Pengaruh Literasi Keuangan, Fintech Peer To Peer
Lending, Dan Payment Gateway Terhadap Kinerja
Keuangan UMKM Kota Medan
e-ISSN 2809-8862
p-ISSN 2086-3306
Ainun Mardiah Lubis, Nurbaiti, Muhammad Ikhsan Harahap 93
dan pemanfaatan fintech dapat memberikan kontribusi yang besar dalam menolong
para pelaku UMKM untuk meminimalisir risiko yang bisa terjadi dalam
pengelolaannya maupun dalam mengambil keputusan sebab kemudahan dalam
menjangkau produk- produk layanan keuangan serta pengajuan pembiayaan modal
secara langsung tanpa prosedur yang rumit.
Pada penelitian ini, indicator kinerja keuangan menggunakan asset, omset
dan laba. Indikator literasi keuangan menggunakan pengetahuan keuangan,
perilaku keuangan dan sikap keuangan. Sementara untuk fintech menggunakan
mudah dioperasikan, meningkatkan efektivitas, mempermudah pekerjaan (efesien).
Penelitian mengenai pengaruh literasi keuangan maupun fintech terhadap kinerja
keuangan sudah pernah dibahas oleh beberapa peneliti terdahulu akan tetapi masih
sedikit yang membahas permasalahan tersebut di Sumatera Utara khususnya pada
UMKM Kota Medan. Selain itu, pada penelitian terdahulu pada umumnya
membahas tentang pengaruh literasi keuangan dan fintech terhadap inklusi
keuangan sedangkan pada penelitian ini variabel dependen menggunakan kinerja
keuangan UMKM.
Dengan demikian, tujuan dari penelitian yaitu untuk mengetahui apakah
terdapat pengaruh dari literasi keuangan, fintech peer to peer lending dan payment
gateway terhadap kinerja keuangan UMKM di Kota Medan. Sehingga pada
akhirnya bisa dilihat seberapa besar pengaruh dari tiap varibel terhadap kinerja
keuangan dan dapat menjadi bahan pertimbangan atau pedoman dalam rangka
peningkatan kinerja keuangan UMKM khususnya di Kota Medan.
METODE PENELITIAN
Dalam penelitian ini metode penelitian menggunakan metode penelitian
kuantitaif bersifat asosiatif, yang mana sumber datanya menggunakan data
sekunder dengan studi kepustakaan dan data primer melalui penyebaran kusioner
dengan menggunakan skala likert sebagai instrument pengumpulan data.
Sedangkan populasi dalam penelitian ini ialah UMKM Kota Medan yang bergerak
di bidang kuliner (makanan dan minuman) sebanyak 614 dan pengambilan sampel
memakai purposive sampling dengan rumus slovin yaitu sebanyak 85. Kemudian,
teknik analisis data menggunakan uji validitas dan reabilitas, uji asumsi klasik,
regresi linier berganda serta uji hipotesis.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Uji Validitas
Uji Validitas adalah uji yang digunakan untuk melihat kevalidtan pernyataan
kusioner dengan cara membandingkan nilai pada r hitung dengan nilai pada r tabel
untuk mengukur tingkat kevalidtan suatu data. Kriteria pengujiannya yaitu : jika
nilai dari r hitung > nilai r tabel berarti setiap pernyataan pada kusioner dinyatakan
valid. Rumus rTabel yaitu dengan dfN-2 = 85-2= 83 yaitu sebesar 0,1796
Tabel 1.1 Hasil Uji Validitas
No
r-Tabel
Keteran
gan
Vol. 13, No. 2, pp. 90-102, Juli 2022
94 https://journal.ikopin.ac.id
Literasi
Keuangan
Peer to
Peer
Lending
Payment
Gateway
Kinerja
Keuangan
1.
0,686
0,919
0,773
0,835
0,1796
Valid
2.
0,685
0,964
0,797
0,872
0,1796
Valid
3.
0,596
0,945
0,805
0,659
0,1796
Valid
4.
0,789
0,936
0,819
0,716
0,1796
Valid
5.
0,372
0,717
0,757
0,653
0,1796
Valid
6.
0,789
0,971
0,797
0,872
0,1796
Valid
Sumber : Data Primer Diolah Menggunakan SPSS 21
Hasil uji validitas tersebut dapat dilihat bahwa nillai rhitung dari setiap
variable > nilai r tabel. Dapat ditarik kesimpulan bahwa seluruh pernyataan pada
kusioner untuk variabel literasi keuangan, peer to peer lending, payment gateway
dan kinerja keuangan pada penelitian ini dinyatakan valid.
Uji Reabilitas
Untuk menguji reliabilitas data dilihat dengan pengukuran Cronbach Alpha.
Variabel penelitian dikatakan reliabel apabila Cronbach Alpha-nya > 0,70.
Tabel 1.2 Hasil Uji Reabilitas
Variabel
Reliabilitas
Cronbach Alpha
Keterangan
X1
0,724
0,70
Realibel
X2
0,944
0,70
Sangat Realibel
X3
0,879
0,70
Sangat Realibel
Y
0,861
0,70
Sangat Realibel
Sumber : Data Primer Diolah Menggunakan SPSS 21
Pada tabel tersebut menjelaskan akan hasil uji reliabilitas dari variabel literasi
keuangan, peer to peer lending, payment gateway dan variabel kinerja keuangan
menunjukkan nilai Cronbach Alpha-nya yang > dari 0,70. Sehingga bisa diambil
kesimpulan bahwa pernyataan-pernyataan pada kusioner penelitian ialah reliabel.
Hasil Uji Asumsi Klasik Uji Normalitas
Uji Normalitas dalam penelitin ini menggunakan Kolmogorev-Smirnov Test,
yang kriteria pengujian apabila nilai Asymp. Sig. (2-tailed) > 0,05 artinya
berdistribusi normal.
Tabel 1.3 Hasil Uji Normalitas
Unstandardized Residual
N
85
Normal Parameters
a,b
Mean
0E-7
Std. Deviation
1.85927051
Absolute
.074
Most Extreme Differences
Positive
.053
Negative
-.074
Kolmogorov-Smirnov Z
.679
Asymp. Sig. (2-tailed)
.746
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber: Data Primer Diolah Menggunakan SPSS 21
Pengaruh Literasi Keuangan, Fintech Peer To Peer
Lending, Dan Payment Gateway Terhadap Kinerja
Keuangan UMKM Kota Medan
e-ISSN 2809-8862
p-ISSN 2086-3306
Ainun Mardiah Lubis, Nurbaiti, Muhammad Ikhsan Harahap 95
Dilihat dari tabel uji normalitas di atas yang menggunakan uji
kolmogorovsmirnov test didapat bahwa hasil signifikansinya sebesar 0,746, berarti
bahwa nilai tersebut > dari taraf sig 5%. Dapat disimpulkan bahwa uji normalitas
variabel penelitian adalah berdistribusi normal.
Uji Multikolonieritas
Kriteria pengujian mulltikolinearitas bisa dilihat pada kolom VIF-nya yaitu:
1. Jika nilai dari VIF < dari 10, ini berarti tidak terjadi multikolinearitas.
2. Jika nilai dari VIF > dari 10, ini berarti terjadi multikolinearitas.
Tabel 1.4 Hasil Uji Multikolonieritas
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T
Sig.
Collinearity Statistics
B
Std.
Error
Beta
Tolerance
VIF
(Constant)
4.3
28
1.855
2.333
.022
1
Literasi
Keuangan
.24
5
.089
.209
2.741
.008
.624
1.602
Peer to Peer
Lending
.32
8
.059
.468
5.611
.000
.520
1.922
Payment
Gateway
.29
6
.078
.302
3.808
.000
.576
1.735
a. Dependent Variable: Kinerja Keuangan
Sumber : Data Primer Diolah Menggunakan SPSS 21
Tabel hasil uji multikolinearitas tersebut, nilai multikolinearitas bisa dilihat
pada nilai tolerance, yang mana variabel literasi keuangan 0,624, variabel peer to
peer lending 0,520 serta variabel payment gateway 0,576 > dari 0,10, artinya tidak
terjadi multiikolinearitas. Serta bila dilihat padai nilai tabel VIF variabel literasi
keuangan sebesar 1,602, variabel peer to peer lending sebesar 1.922 serta variabel
payment gateway sebesar 1.735 <10. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa
pada penelitian ini terbebas dari mutikolinearitas.
Uji Heteroskeditas
Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk mengetahui apakah pada model
regresi tersebut terjadi ketidaksamaan variance pada residual dari satu peneliti ke
peneliti lainnya. Penelitian ini menggunakan uji Glejser, kriteria penilaian:
1. Jika nilai sig-nya > dari 0,05, maka dipastikan tidak terjadi gejala heteroskeditas.
2. Jika nilai sig-nya < dari 0,05, maka dipasstikan terjadi gejala heteroskeditas.
Tabel 1.5 Hasil Uji Heteroskeditas
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T
Sig.
Collinearity
Statistics
B
Std. Error
Beta
Tolerance
VIF
(Constant)
1.600
1.119
1.430
.157
Literasi
Keuangan
-.030
.054
-.076
-.550
.584
.624
1.602
1
Peer to Peer
Lending
.052
.035
.222
1.461
.148
.520
1.922
Payment
Gateway
-.025
.047
-.078
-.539
.591
.576
1.735
a. Dependent Variable: Abs_RES
Data Primer Diolah Menggunakan SPSS 21
Vol. 13, No. 2, pp. 90-102, Juli 2022
96 https://journal.ikopin.ac.id
Tabel hasil uji heteroskeditas diatas terlihat bahwa nilai Sig dari variabel
literasi keuangan 0,584, peer to peer lending 0,148 dan payment gateway 0,591 >
dari 0,05. Sehingga bisa disimpulkann bahwa pada penelitian ini tidak terjadi gejala
heteroskedastisitas.
Hasil Uji Regresi Linier Berganda
Regresi linier berganda ialah alat ukur statistik yang dipakai untuk mengukur
apakah terdapat pengaruh diantara beberapa variabel bebas denggan variabel
terikat, model persamaan :
Y= a+b1X1 + b2X2 + b3X3 + e
Kinerja Keuangan= a + literasi keuangan + peer too peer lending + payment
gateway +e
Tabel 1.6 Hasil Uji Regresi Linier Berganda
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized Coefficients
T
Sig.
B
Std. Error
Beta
(Constant)
4.328
1.855
2.333
.022
1
Literasi Keuangan
.245
.089
.209
2.741
.008
Peer to Peer Lending
.328
.059
.468
5.611
.000
Payment Gateway
.296
.078
.302
3.808
.000
a. Dependent Variable: Kinerja Keuangan
Data Primer Diolah Menggunakan SPSS 21
Kinerja Keuangan = 4,328 + 0,245 + 0,328 + 0,296
Berdasarkan tabel tersebut maka diketahui:
1. Nilai konstan = 4,328
Nilai konstan bernilai positif sebesar 4,328 berarti jika variabel literasi
keuangan, peer to peer lending dan payment gateway dalam keadaan tetap
ataupun sama dengan nol, berarti nilai variabel kinerja keuangan sebesar 4,328
atau
2. Literasi keuangan (X1) = 0,245
Koefisien dari variabel X1 sebesar 0,245 dan bertanda positif, hal ini
menunjukkan bahwa antara variabel litterasi keuangan dan kinerja keuangan
memiliki hubungan yang positif. Hal ini berarti setiap literasi keuangan
mengalami kenaikan maka kinerja keuangan juga akan mengalami peningkatan
sebesar 0,245 dengan dasar asumisi bahwa setiap variabel bebas yang lainnya
bernilai tetap.
3. Peer to peer lending (X2) = 0,328
Koefisien dari variabel peer to peer lending sebesar 0,328 yang nilainya positif,
artinya menunjukkan bahwa antara variabel peer to peer lending dan kinerja
keuangan memiliki hubungan yang positif. Hal ini berarti setiap peer to peer
lending mengalami kenaikan, maka variabel kinerja keuangan akan mengalami
kenaikan sebesar 0,328 dengan dasar asumsi bahwa nilai variabel bebas yang
lainnya tetap.
4. Payment gateway (X3) = 0,296
Koefisien dari variabel payment gateway sebesar 0,296 bertanda positif, berarti
menunjukkan bahwa variabel payment gateway dengan kinerja keuangan
Pengaruh Literasi Keuangan, Fintech Peer To Peer
Lending, Dan Payment Gateway Terhadap Kinerja
Keuangan UMKM Kota Medan
e-ISSN 2809-8862
p-ISSN 2086-3306
Ainun Mardiah Lubis, Nurbaiti, Muhammad Ikhsan Harahap 97
terdapat hubungan yang positif. Berarti setiap kenaikan payment gateway, maka
variabel kinerja keuangan juga akan meningkat sebesar 0,296 dengan asumsi
dasar bahwa nilai variabel bebas yang lain tetap.
5. Koefisien Determinasi (R2)
Uji koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan
model untuk menerangkan pengaruhnya terhadap variabel dependent. Kriteria
pengujian yaitu jika nilai R-squre hampir mendekati 1 maka presentasi pengaruh
literasi keuangan, payment gateway dan peer to peer lending terhadap kinerja
keuangan UMKM adalah besar.
Tabel 1.7 Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model
R
R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1
.841
a
.707
.696
1.893
Sumber: Data diolah menggunakan SPSS 21
Hasil dari uji koefisien determinasi di diatas, menjelaskan bahwa besarnya
koefisien korelasi (R2) adalah 0,841. Sedangkan nilai R square pada uji diatas
adalah 0,707 atau 70,7% dan sisanya sebesar 29,3% yang dipengaruhi oleh factor
lain yang tidak dibahas pada penelitian ini. Hal ini berarti variabel literasi keuangan,
peer to peer lending dan payment gateway berpengaruh positif dan signifikan
terhadap variabel kinerja keuangan UMKM di Kota Medan.
Uji Parsial (Uji T)
Uji t-statistik ialah suatu kegiatan uji statistic yang dilakukan dengan tujuan
untuk melihat apakah settiap varibel dari koefisien berpengaruh secara signifikan
ataupun tidak signifikan terhadap variabel dependent dengan asumsi bahwa
variabel lain tetap. Jika nilai dari sig > 0,05 maka artinya berpengaruh secara
signifikan.
Tabel 1.8 Hasil Uji T
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
T
Sig.
B
Std. Error
Beta
(Constant)
4.328
1.855
2.333
.022
1
Literasi Keuangan
.245
.089
.209
2.741
.008
Peer to Peer Lending
.328
.059
.468
5.611
.000
Payment Gateway
.296
.078
.302
3.808
.000
a. Dependent Variable: Kinerja Keuangan
Sumber : Data Diolah Menggunakan SPSS 21
Berdasar pada hasil perhitungan dengan menggunakan rumus (α/2; n-k) =
(0,05/2; 85-4=81). Pada nilai t tabel diketahui bahwa nilai t tabel adalah sebesarr
1.9896. kemudian berdasarkan nilai t hitung pada tabel diatas, Disimpulkan sebagai
berikut:
1. Variabel literasi keuangan memiliki nilai Thitung yang > dari nilai Ttabel
(2,741
2. 1.9896) dengan nilai sig 0,008 < 0,05, maka Ha diterima berarti variabel literasi
keuangan berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja keuangan.
3. Variabel peer to peer lending memiliki nilai t hitung > nilai t tabel (5,611 >
1.9896) dengan nilai signifikansinya 0,000 < 0,05, maka Ha diterima berarti
Vol. 13, No. 2, pp. 90-102, Juli 2022
98 https://journal.ikopin.ac.id
variabel peer to peer lending berpengaruh signifikan terhadap kinerja
keuangan.
4. Variabel payment gateway memiliki nilai t hitung > nilai t tabel (3,808 >
1,9896) dengan nilai signifikansi 0,000 < 0,05, maka Ha diterima variabel
payment gateway berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja keuangan.
Uji Simultan (Uji F)
Uji F bertujuan untuk menguji apakah semua variabel bebas yang digunakan
dalam model regresi berpengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat.
Hasil dari Uji F dapat dilihat dengan membandingkan nilai dari Fhitung terhadap
nilai dari Ftabel, jika nilai Fhitungnya > Ftabel maka dipastikan berpengaruh secara
signifikan.
Tabel 1.8 Hasil Uji F
Model
Sum of Squares
Df
Mean Square
F
Sig.
Regression
701.222
3
233.741
65.201
.000
b
1
Residual
290.378
81
3.585
Total
991.600
84
a. Dependent Variable: Kinerja Keuangan
b. Predictors: (Constant), Payment Gateway, Literasi Keuangan, Peer to Peer
Lending
Sumber : Data Primer Diolah Menggunakan SPSS 21
Dengan menggunakan rumus df1 (k-1) = (3–1) = 2 dan rumus df2 (n-k) = (85-
4) = 81, maka diperoleh F tabel 3,11. Berdasarkan perhitungan di atas maka 65,201
> 3,11 artinya variabel bebas scara simultan berpengaruh terhadap variabel terikat,
hal ini juga sesuai dengan nilai signifikansi-nya 0,000 < 0,05. Sehingga bisa
disimpulkan literasi keuangan, peer to peer lending, dan payment gateway
berpengaruh secara simultan terhadap variabel kinerja keuangan.
PEMBAHASAN
Pengaruh Literasi Keuangan Terhadap Kinerja Keuangan UMKM Kota
Medan
Dilihat dari hasil uji parsial pada variabel literasi keuangan menjelaskan
literasi keuangan berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja keuangan UMKM
Kota Medan, dapat dilihat dari nilai t hitungnya yang > dari t tabel yaitu 2,742 >
1.9896 dengan nilai sig 0,008 < 0,05. Kemudian dilihat dari tabel analisis regresi
berganda nilai pada variabel literasi keuangan bernilai positif yaitu sebesar 0,245
hal ini berarti jika variabel literasi keuangan meningkat sebesar 1%, maka kinerja
keuangan UMKM di Kota Medan akan meningkat pula sebesar 24,5%. Jika dilihat
dari karakteristik responden yang sebagian besar berpendidikan SMP dan SMA
serta S1 maka dapat dikatakan bahwa semakin tingginya tingkat pendidikan
seseorang maka akan semakin baik juga literasi keuangannya, literasi keuangan
UMKM di Kota Medan tergolong well literate ialah yang memiliki pengetahuan,
serta keyakinan mengenai lembaga keuangan dan produk jasa keuangan, mulai dari
risiko, manfaat, fitur, kewajiban dan hak mengenai jasa serta produk keuangan, dan
Pengaruh Literasi Keuangan, Fintech Peer To Peer
Lending, Dan Payment Gateway Terhadap Kinerja
Keuangan UMKM Kota Medan
e-ISSN 2809-8862
p-ISSN 2086-3306
Ainun Mardiah Lubis, Nurbaiti, Muhammad Ikhsan Harahap 99
memiliki kemampuan dalam penggunaan jasa dan produk keuangan tersebut. Dapat
disimpulkan bahwa pada penelitian ini literasi keuangan bertanda positif dan
berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan UMKM di Kota Medan.
Pengaruh Peer to Peer Lending Terhadap Kinerja Keuangan UMKM Kota
Medan
Dilihat dari hasil uji parsial variabel peer to peer lending memiliki nilai t
hitung yang > dari t tabel (5,611 > 1.9896) dengan nilai signifikansinya 0,000 <
0,05, artinya variabel peer to peer lending berpengaruh signifikan terhadap kinerja
keuangan UMKM Kota Medan. Kemudian jika dilihat dari hasil regresi linier
berganda nilai peer to peer lending bertanda positif yaitu sebesar 0,328 artinya jika
variabel peer to peer lending meningkat sebesar 1% maka kinerja keuangan UMKM
Kota Medan juga akan mengalami peningkatan sebesar 32,8%.
Jika dikaitkan dengan karaktersistik responden, tingkat pendidikan dan usia
mengambil peran yang cukup besar terhadap peningkatan dan pemanfaatan fintech
peer to peer lending yang mana dengan usia responden yang didominasi oleh usia-
usia yang masih sangatt produktif maka mereka dengan mudah mampu mengikuti
perkembangan zaman khususnya dibidang pembiayaan yang berbasis teknologi
yang menguntungkan bagi kegiatan usaha mereka. Jadi dapat ditarik kesimpulan
bahwa dalam penelitian ini peer to peer lending berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja keuangan UMKM di Kota Medan.
Pengaruh Payment Gateway Terhadap Kinerja Keuangan UMKM Kota
Medan
Berdasarkan hasil uji parsial variabel payment gateway memiliki nilai t hitung
> t tabel (3,808 > 1,9896) dengan nilai signifikansi 0,000 < 0,05 berarti variabel
payment gateway berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan. Kemudian
jika dilihat dari hasil uji regresi linier bergandanya payment gateway bernilai positif
yaitu 0,296% berarti ketika payment gateway mengalami kenaikan sebesar 1%
maka kinerja keuangan UMKM di Kota Medan akan meningkat sebesar 29,6%.
Dengan karakteristik responden yang sebagian besar usia produktif dapat
dilihat bahwa usia-usia tersebut mengikuti kemajuan zaman yang mana sekarang
semua serba online termasuk dalam memesan makanan, maka payment gateway ini
sangat bagus untuk diterapkan dalam bisnis. Sebagian besar dari responden
menjawab bahwa payment gateway ini memudahkan proses pembayaran sehingga
dapat meningkatkan efektivitas dan produktifitas usaha atau bisnis mereka. Jadi
dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian ini payment gateway bernilai positif dan
berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja keuangan UMKM di Kota Medan.
Pengaruh Literasi Keuangan, Fintech Peer to Peer Lending dan Payment
Gateway Terhadap Kinerja Keuangan UMKM
Berdasarkan tabel uji F seluruh variabel yaitu literasi keuangan, peer to peer
lending dan payment gateway berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan,
dapat dilihat dari nilai Fhitung yang > Ftabel yaitu 65,201 > 3,11 artinya variabel
bebsas secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel terikat, hal ini juga bisa
dilihat dari nilai signifikansinya 0,000 < 0,05. Sehingga bisa disimpulkan bahwa
Vol. 13, No. 2, pp. 90-102, Juli 2022
100 https://journal.ikopin.ac.id
literasi keuangan, peer to peer lending, dan payment gateway berpengaruh secara
bersama-sama terhadap kinerja keuangan UMKM di Kota Medan.
Kemudian, berdasarkan hasil dari uji koefisien determinasinya juga dapat
menjelaskan bahwa nilai koefisien R-squre sebesar 0,841 dan nilai R Square
sebesar 0,707. Artinya secara simultan variabel independen yang berupa literasi
keuangan, peer to peer lending dan payment gateway berpengaruh terhadap variabel
dependen yang berupa kinerja keuangan adalah sebesar 70,7% sedangkan sisanya
29,3% yang dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dibahas pada penelitian ini.
Jika dilihat dari karakteristik responden, semakin tinggi tingkat pendidikan
pelaku UMKM maka akan semakin bagus pula literasi keuangan seseorang dan jika
dilihat dari tingkat usia responden yang didominasi oleh usia produktif maka
mereka memiliki pengetahuan yang cukup baik mengenai kemajuan zaman seperti
penggunaan payment gateway dalam bisnis dan memanfaatkan finansial teknologi
untuk memperoleh pembiayaan. Jadi dapat disimpulkan bahwa literasi keuangan,
fintech peer to peer lending dan payment gateway bertanda positif dan berpengaruh
signifikan terhadap kinerja keuangan UMKM di Kota Medan.
Hasil dari penelitian ini sesuai dengan penelitian-penelitian terdahulu yang
dilakukan oleh Nofa Safitri (2021) dengan judul “Pengaruh Financial Technology
Terhadap Kinerja Keuangan UMKM di Kota Malang” dan penelitian yang
dilakukan Rossy Wulandari (2019) dengan judul “Pengaruh Literasi Keuangan dan
Inklusi Keuangan Terhadap Kinerja Keuangan UMKM di Provinsi DKI Jakarta.
KESIMPULAN
Secara parsial literasi keuangan memiliki nilai t hitung yang > t tabel yaitu
(2,471 > 1.9896) dengan nilai signifikansiinya 0,008 < dari 0,05, artinya variabel
literasi keuangan bernilai positif dan berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja
keuangan UMKM di Kota Medan. Fintech peer to peer lending memiliki nilai t
hitung yang > t tabel (5,611 > 1.9896) dengan nilai signifikansinya 0,000 < 0,05,
yang berarti variabel peer to peer lending berpengaruh signifikan terhadap kinerja
keuangan UMKM di Kota Medan, Fintech payment gateway memiliki nilai t hitung
> dari t tabel (3,808 > 1,9896) dengan nilai signifikansi-nya 0,000 < 0,05, yang
berarti variabel payment gateway berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja
keuangan UMKM di Kota Medan. Sedangkan secara simultan literasi keuangan,
fintech peer to peer lending dan payment gateway bernilai 65,201 > 3,11 artinya
variabel literasi keuangan, fintech peer to peer lending dan payment gateway
berpengaruh secara simultan terhadap kinerja keuangan UMKM di Kota Medan.
Selain itu, jika dilihat dari pada nilai koefisien determinan (R-square) sebesar
70,7% dan sisanya 29,3% yang dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dijelaskan
pada penelitian. Sehingga jika dikaitkan dengan landasan hukum kinerja, maka
dapat disimpulkan bahwa jika seseorang atau UMKM melakukan segala upaya dan
cara secara maksimal dalam meningkatakan kinerjanya maka akan memperoleh
hasil yang baik juga.
BIBLIOGRAFI
Buku
Akmal Tarigan, Azhari, dkk. Buku Panduan Penulisan Skripsi Fakultas Ekonomi dan
Pengaruh Literasi Keuangan, Fintech Peer To Peer
Lending, Dan Payment Gateway Terhadap Kinerja
Keuangan UMKM Kota Medan
e-ISSN 2809-8862
p-ISSN 2086-3306
Ainun Mardiah Lubis, Nurbaiti, Muhammad Ikhsan Harahap 101
Bisnis Islam (UIN Sumatera Utara), Medan: FEBI UIN SU Press, 2015
Amri, Muhammad. The Holy Qur’an and Terjemah (Surakarta: Az-Ziyadah, 2012)
Azrul Tanjung, M. Koperasi dan UMKM sebagai Fondasi Perekonomian Indonesia,
Jakarta: Penerbit Erlangga, 2017
Bi Rahmani, Nur Ahmadi. Metode Penelitian Ekonomi, Medan: FEBI UINSU Press, 2016
Fattah, Hussein Kepuasan Kerja &Kinerja Pegawai, Yogyakarta: Elmatera, 2017
Ghozali, Imam. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Semarang: Badan
Penerbit Universitas Diponegoro, 2018
Harahap, Isnaini. Ekonomi Pembangunan Pendekatan Transdisipliner, Medan: Perdana
Publish, 2018
Irfan Syauqi Beik dan Laily Dwi Arsyianti.Ekonomi Pembangunan Syariah. Jakarta:
Rajagrafindo Persada, 2016
Irham, Fahmi. Pengantar Manajemen Keuangan, Bandung: Alfabeta, 2012
Multitama, Islamic Business Strategy for Enterpreneurship, Jakarta: Zikrul Hakim, 2016
Shihab, Quraish. Tafsir Al-Misbah: Kesan dan Keserasian Al-Qur’an, Jakarta: Lentera
Hati, 2002.
Soetiono, Kusumaningtuti S. dan Cecep Setiawan. LIterasi dan Inklusi Keuangan
Indonesia, Depok: RajaGrafindo Persada, 2018
Sugiono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R dan D, Bandung: Alfabeta, 2002
Suryani dan Hendryadi. Metode Riset Kuantitatif: Teori dan Aplikasi pada Penelitian
Bidang Manajemen dan Ekonomi,Jakarta: Kencana, 2015
Syahrum dan Salim. Metode Penelitian Kuantitatif ,Bandung: CitaPustaka Media, 2012
Jurnal Ilmiah
Abor, J., & Quartey, P. Issues in SME Development in Ghana and South
Africa.International” dalam Journal of Finance and Economics. 1(39), 2010
Akmal Tarigan, Azhari, et. al., “Consumer Behavior On The Perspective Of Halal Food In
Suzuya Superstore Medan” dalam Journal of Islamic Economics, Vol 12 No.1,
2020
Aribawa, Pengaruh Literasi Keuangan Terhadap Kinerja dan Keberlangsungan UMKM di
Jawa Tengah, dalam Jurnal Siasat Bisnis Vol. 20 No. 1, Januari 2016
Bastian, Agung Akbar Putra "Pengaruh Financial Technology Terhadap Perkembangan
Bisnis UMKM Melalui Variabel Intervening Kepuasan Konsumen” (Skripsi,
Fakultas Ekonomi Bisnis, 2020)
Brigitta Azalea Pulo Tukon, et.al. Analisis Pengaruh Literasi Keuangan, Financial
Technology, dan Pendapatan terhadap Perilaku Keuangan Dosen, 2020
Harahap, Muhammad Ikhsan, et. al., “Analysis Of Perception Of Islamic Financial
Technology Financing In Indonesia” dalam Al Masharif Jurnal Ilmu Ekonomi dan
Keislaman, Vol 9 No 1 Ed. Januari-Juni 2021: h. 106-119
Hudson, et.al, Theory and Practice in SME Performance Measurement System (T.tp.,:
International Journal of Operations & Production Management, Vol.21, No.8,
2001)
Irma Muzdhalifa, Inayah Aulia Rahma dan Bella Gita Novalia. “Peran FinTech dalam
Meningkatkan Inklusif pada UMKM di Indonesia” dalam Jurnal Masharif-Syarifah
Vol 3, 2019
Lestari, Deka Anggun, Pengaruh payment gateway terhadap kinerja keuangan UMKM,
2020
Vol. 13, No. 2, pp. 90-102, Juli 2022
102 https://journal.ikopin.ac.id
Nurbaiti, et. al., “Determinant Perception Ease of Use, Effectiveness and Risk on The
Interst of Transacting Using Finansial Technology (Fintech) in Medan City
Community” dalam Journal of Management and Business Innovations, Vol: 02,
No 01, 2020
Purnamasari, Endah Dewi, “Pengaruh Payment Gateway dan Peer to Peer Lending
Terhadap Peningkatan Pendapatan di Kota Palembang” dalam Jurnal Ilmiah
Ekonomi Global Masa Kini, Vol 11 No. 01 Juli 2020
Rahardjo, et.al, “Pengaruh Literasi Keuangan dan Inklusi Keuangan Terhadap Kinerja
Usaha Kecil di Kalimantan Selatan” dalam Jurnal Economia, Vol 15, No. 1 April
2019, 48-49
Rahma, Tri Inda Fadhila. “Persepsi Masyarakat Kota Medan Terhadap Penggunaan
Financial Technology (FINTECH)” dalam Jurnal At-Tawassuh, Vol III No. 1,
2018: 642-661
Rossy Wulandari, “Pengaruh Literasi Keuangan dan Inklusi Keuangan Terhadap Kinerja
UMKM (Studi Kasus Pada UMKM Provinsi DKI Jakarta)” (Skripsi, Fakultas
Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2019)
Safitri, Nofa. “Pengaruh Financial Technology Terhadap Kinerja Keuangan UMKM Di
Kota Malang” (Skripsi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah
Malang, 2021)
Peraturan/Undang-Undang/Web
Peraturan Bank Indonesia Nomor 19/12/PBI/2017 Tentang Penyelenggaraan Teknologi
Finansial
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 76/POJK.07/2016 tentang Peningkatan
Literasi dan Inklusi Keuangan di Sektor Jasa Keuangan bagi Konsumen dan/atau
Masyarakat.
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 77/POJK.01/2016 tentang Layanan Pinjam
Meminjam Uang Berbasis Teknologi Informasi. Pada Pasal 1 Angka 3 POJK
77/POJK.01/2016
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil
dan Menengah
Haryanti, D. M., & Hidayah, I. (n.d.). Potret UMKM Indonesia: Si Kecil yang Berperan
Besar. Retrieved from ukmindonesia.id: https://www.ukmindonesia.id/baca-
artikel/62
www.bi.go.id www.OJK.go.id
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0
International License