Vol. 11, No. 3, pp. 102-109, Desember2020
106 https://journal.ikopin.ac.id
3. Analisis Inflasi Saat Ini Menurut Imam Al Maqrizi
Al Maqrizi menyatakan bahwa peristiwa inflasi adalah sebuah fenomena alam
yang menimpa kehidupan masyarakat di seantero dunia dulu, kini, hingga masa
mendatang. Inflasi menurutnya terjadi ketika harga-harga secara umum mengalami
kenaikan dan berlangsung terus-menerus. Pada saat ini, persediaan barang dan jasa
mengalami kelangkaan dan konsumen, karena sangat membutuhkannya, harus
mengeluarkan lebih banyak uang untuk sejumlah barang dan jasa yang sama (Aam
Slamet, 2009).
Dari pendapat Al Maqrizi diatas, kondisi Indonesia saat pandemi covid-19 saat
ini adalah kondisi yang sangat memungkinkan untuk terjadinya inflasi. Pandemi covid-19
merupakan sebuah fenomena alam yang menimpa kehidupan masyarakat. Oleh karena itu
jika dikaitkan dengan factor penyebabnya, inflasi yang saat ini terjadi termasuk inflasi
karena faktor alamiah (Natural Inflation).
Selain faktor alam, Al-Maqrizi juga menyatakan bahwa inflasi dapat terjadi
akibat kesalahan manusia. Ia menganalisis, ada tiga hal utama yang baik secara
sendirisendiri atau pun bersama-sama menjadi penyebab terjadinya inflasi. Ketiga hal
tersebut adalah: (1) Korupsi dan Administrasi yang Buruk, (2) Pajak yang Berlebihan,
dan (3) Peningkatan Sirkulasi Mata Uang Fulus.
Faktor yang dikemukakan Al Maqrizi diatas juga bisa saja menjadi factor
penyebab terjadinya inflasi saat ini. Inflasi di era pandemi covid-19 ini sangat mungkin
terjadi bahkan akan sangat parah apabila pemerintah tidak segera mengambil Tindakan
kebijakan yang tepat. Pemerintah, dalam hal ini Bank Indonesia selaku bank sentral
untungnya segera mengambil Tindakan yang tepat dalam rangka mencegah inflasi.
Dalam rangka memitigasi dampak COVID-19 pada perekonomian, Pemerintah
telah mengumuman stimulus fiskal jilid I, II, dan III. Stimulus fiskal jilid I dan II
ditempuh melalui kebijakan bantuan pangan untuk menopang konsumsi masyarakat
bawah dan relaksasi perpajakan untuk mendorong keberlangsungan usaha serta
menopang daya beli masyarakat. Melengkapi stimulus fiskal jilid I dan II, Pemerintah
mengeluarkan stimulus fiskal jilid III dengan total insentif diprakirakan sebesar 430,4
triliun Rupiah. Stimulus fiskal tersebut difokuskan untuk sektor kesehatan, jaring
pengaman sosial, dan dukungan bagi industri. Bank Indonesia mengapresiasi langkah
stimulus fiskal Pemerintah dalam meminimalkan dampak COVID-19, yang diprakirakan
dapat menopang prospek pertumbuhan ekonomi (Bank Indonesia, 2020).
Sedangkan Imam Al-Maqrizi juga memiliki solusi tersendiri untuk mencegah
terjadinya inflasi. Beliau berpendapat dalam kitabnya bahwa faktor penyebab inflasi ada
dua hal, yaitu inflasi yang disebabkan oleh faktor alamiah dan inflasi yang disebabkan
oleh kesalahan manusia. Inflasi alamiah adalah inflasi yang tidak bisa dihindari oleh
manusia, seperti bencana yang bisa membawa kepada inflasi. Adapun inflasi yang
disebabkan oleh kesalahan manusia diidentifikasikan dalam tiga hal. Inflasi inilah
menurut al-Maqrizi yang mengakibatkan krisis ekonomi di Mesir. Tiga hal tersebut
adalah:
Pertama, korupsi dan administrasi yang buruk. Al-Maqrizi menyatakan bahwa
pengangkatan para pejabat pemerintahan yang berdasarkan pemberian suap dan bukan
kapabilitas, akan menempatkan orang-orang yang tidak mempunyai kredibilitas pada
berbagai jabatan penting dan terhormat. Ketika berkuasa, para pejabat tersebut mulai
menyalahgunakan kekuasaan untuk meraih kepentingan pribadi, baik untuk memenuhi
kewajiban finansialnya maupun untuk kemewahan hidup. Mereka berusaha
mengumpulkan harta sebanyak-banyaknya dengan menghalalkan segala cara.
Merajalelanya ketidakadilan para pejabat tersebut telah membuat kondisi rakyat semakin
memprihatinkan, sehingga mereka terpaksa meninggalkan kampung halaman dan