Vol. 11, No.2, pp.42-49, Juli, 2020
48 https://journal.ikopin.ac.id
yaitu jual beli ma‟dum atau jual beli barang yang tidak ada pada seseorang (penjual).
Walaupun demikian, masih terdapat dispensasi mengenai pembiayaan murabahah bil
wakalah, yaitu jika pihak BMT berada dalam kemadharatan apabila tidak menggunakan
pelaksanaan murabahah dengan agen. Faktor yang menyebabkan pembiayaan murabahah
bermasalah di BMT Gunungjati dikarenakan pihak BMT (faktor insternal) dan nasabah
itu sendiri (faktor eksternal) seperti: Penurunan pendapatan usaha yang diperoleh
nasabah, nasabah mengalami kepailitan dan nasabah kesulitan dalam melakukan
pembayaran. Sehingga dilakukan penanganan dengan cara dilakukan penjadwalan
kembali (rescheduling), penyusunan kembali (restructuring), offset pinjaman (penjualan
jaminan) dan penghapusan pembiayaan. Metode pelunasan pembiayaan akad murabahah
telah sesuai dengan fatwa DSN dan PSAK 102 mengenai denda atas kelalaian nasabah.
Dan potongan atau diskon yang diberikan BMT juga telah sesuai dengan metode yang
diatur oleh PSAK 102.
BIBLIOGRAFI
Al-Hasan, F. A. (2013). Analisis Pelaksanaan Akad Murabahah Di Lembaga Mikro
Keuangan Syariah (BMT). Jurnal Mahasiswa Jurusan Hukum Ekonomi Syariah
Fakultas Syariah Dan Hukum Uin Sgd Bandung, March 2014.
Febrian, R., & Mardian, S. (2017). Penerapan PSAK NO. 102 Atas Transaksi Murabahah:
Studi Pada Baitul Maal Wa Tamwil Di Depok, Jawa Barat. Ikonomika, 2(1).
https://doi.org/10.24042/febi.v2i1.943
Habibah, M., & Nikmah, A. (2016). Analisis Penerapan Akuntansi Syariah Berdasarkan
Psak 102 Pada Pembiayaan Murabahah Di BMT Se-Kabupaten Pati. Jurnal
Ekonomi Syariah, 4(1).
Hasiholan, C. P. (2020). Tinjauan Yuridis Atas Penyitaan Barang Oleh Kreditur
Terhadap Debitur Yang Wanprestasi Pada Koperasi Kredit Harapan Kita Medan.
Ibrahim, A., & Rahmati, A. (2017). Analisis solutif penyelesaian pembiayaan bermasalah
di bank syariah: Kajian pada produk murabahah di Bank Muamalat Indonesia Banda
Aceh. Iqtishadia: Jurnal Kajian Ekonomi Dan Bisnis Islam STAIN Kudus, 10(1),
71–96.
Ibrahim, R., & Handayani, T. (2009). Penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
Nomor 45 Pada Baitul Mal Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Jurnal Telaah
Dan Riset Akuntansi, 2(2), 183–197.
Laina, Z. (2016). Analisis penyelesaian pembiayaan murabahah bermasalah di BMT
Insan Sejahtera Cabang Cepiring. UIN Walisongo.
Mulyadi, D. (2016). Analisis Manajemen Kredit Dalam Upaya Meminimalkan Kredit
Bermasalah (Studi Pada PT. BPR Pantura Abadi Karawang). Jurnal Manajemen &
Bisnis Kreatif, 1(2).
Mustofa, A. (2014). Reorientasi Ekonomi Syari’ah. Yogyakarta: UII Press Yogyakarta
(Anggota IKAPI).
Pratiwi, I. E., & Septiarini, D. F. (2014). Analisis Penerapan Psak 102 Murabahah (Studi
Kasus Pada KSU BMT Rahmat Syariah Kediri). AKRUAL: Jurnal Akuntansi, 6(1),
17–32.
Purwanto, M. R. (2019). Keadilan dan Negara: Pemikiran Sayyid Qutb tentang
Pemerintahan yang Berkeadilan. Universitas Islam Indonesia.
Setiawan, A., & Amin, M. (2019). Penanganan Pembiayaan Muarabahah yang
Bermasalah di Kopersi Jasa Keuangan Syariah Mandiri Sejahtera Cabang
Campurejo Panceng Gresik. Al-Muzdahir: Jurnal Ekonomi Syariah, 1(1), 41–50.
UNIBA, F. H., & Nourma Dewi, S. H. (2017). Regulasi Keberadaan Baitul Maal Wat