Co-Value : Jurnal Ekonomi, Koperasi & Kewirausahaan
Volume 12, Number 2, Juli 2021
p-ISSN: 2086-3306 e-ISSN: 2809-8862
How to cite:
Ratih Juwita, Mochamad Rafli, Antoni. (2021). Analisis Kinerja Keuangan Menggunakan
Metode Economic Value Added. Co-Value: Jurnal Ekonomi, Koperasi Kewirausahaan
Vol12(2): 65-74
E-ISSN:
Published by:
https://greenpublisher.id/
ANALISIS KINERJA KEUANGAN MENGGUNAKAN METODE
ECONOMIC VALUE ADDED
Ratih Juwita
1
, Mochamad Rafli
2
, Antoni
3
Universitas Gunadarma
Email: ratih_j@staff.gunadarma.ac.id
1
, mocrafli@student.gunadarma.ac.id
2
,
antoni@staff.gunadarma.ac.id
3
Abstrak
Latar belakang: Economic Value Added (EVA) merupakan pengukuran kinerja berdasarkan
nilai tambah ekonomis yang dihasilkan oleh perusahaan sebagai akibat dari aktivitas atau
strategi manajemen. Perusahaan pembiayaan, sebagai perusahaan yang menyewakan,
menyediakan dana serta produk yang diperlukan, tidak menarik dana dari konsumen dan
mengalami perkembangan yang relatif cepat. PT Wahana Ottomitra Multiartha, Tbk salah
satu yang terus berkembang di Indonesia.
Tujuan penelitian: Penulisan ilmiah ini bertujuan untuk menganalisis kinerja keuangan
meggunakan metode Economic Value Added (EVA) (Studi Empiris Pada PT Wahana
Ottomitra Multiartha, Tbk).
Metode penelitian: Metode yang digunakan adalah dengan melakukan studi pustaka dan
mengunduh laporan keuangan PT Wahana Ottomitra Multiartha, Tbk tahun 2016-2020. Jenis
data yang digunakan pada penulisan ilmiah ini adalah jenis data kuantitatif karena penulisan
ilmiah ini menggunakan data berupa angka yaitu, laporan keuangan PT Wahana Ottomitra
Multiartha, Tbk.
Hasil penelitian: Hasil penulisan ilmiah ini menunjukkan bahwa pengukuran kinerja
keuangan PT Wahana Ottomitra Multiartha, Tbk meggunakan metode Economic Value
Added (EVA) pada periode 2016-2020 masih belum mampu menghasilkan nilai tambah
ekonomis karena Economic Value Added (EVA) bersifat negatif karena nilai Net Operating
Profit After Tax (NOPAT) lebih kecil daripada Capital Charges.
Kesimpulan: Kinerja keuangan PT Wahana Ottomitra Multiartha, Tbk meggunakan metode
Economic Value Added (EVA) pada periode 2016-2020 masih belum mampu menghasilkan
nilai tambah ekonomis karena Economic Value Added bersifat negatif disebabkan karena Net
Operating Profit After Tax (NOPAT) merupakan laba yang diperoleh setelah pajak
perusahaan lebih kecil daripada Capital Charges merupakan biaya yang harus dibayarkan
kepada investor perusahaan dari setiap tahunnya.
Kata kunci: Economic Value Added (EVA), Laporan Keuangan, Kinerja Keuangan
Abstract
Background: Economic Value Added (EVA) is a performance measurement based on the
added economic value generated by the company as a result of management activities or
strategies. A finance company, as a leasing company, provides the necessary funds and
products, does not attract funds from consumers and is experiencing relatively fast
development. PT Wahana Ottomitra Multiartha, Tbk is one that continues to grow in
Indonesia..
The purpose of the study: Scientific writing aims to analyze financial performance using the
Economic Value Added (EVA) method (Empirical Study at PT Wahana Ottomitra Multiartha,
Tbk).
Research method: The method used is to do a literature study and download the financial
statements of PT Wahana Ottomitra Multiartha, Tbk for 2016-2020. The type of data used in
scientific writing is quantitative data because scientific writing uses data in the form of
numbers, namely, the financial statements of PT Wahana Ottomitra Multiartha, Tbk.
The results of the study: The results of this scientific writing indicate that the measurement of
the financial performance of PT Wahana Ottomitra Multiartha, Tbk using the Economic
Value Added (EVA) method in the 2016-2020 period is still not able to generate economic
added value because the Economic Value Added (EVA) is negative because the value of Net
Analisis Kinerja Keuangan Menggunakan Metode
Economic Value Added
Ratih Juwita, Mochamad Rafli, Antoni 66
Operating Profit After Tax (NOPAT) is smaller than Capital Charges.
Conclusion: The financial performance of PT Wahana Ottomitra Multiartha, Tbk using the
Economic Value Added (EVA) method in the 2016-2020 period is still not able to generate
economic added value because the Economic Value Added is negative because Net Operating
Profit After Tax (NOPAT) is profit earned after tax company is smaller than Capital Charges
are fees that must be paid to the company's investors from each year.
Keywords: Economic Value Added (EVA), Financial Statements, Financial Performance
Diterima: 26-06-2021; Direvisi: 6-07-2021; Disetujui: 6-07-2021
PENDAHULUAN
Perusahaan pembiayaan, sebagai perusahaan yang menyewakan, menyediakan dana
serta produk yang diperlukan, tidak menarik dana dari konsumen dan mengalami
perkembangan yang relatif cepat.(Diani, 2020) PT Wahana Ottomitra Multiartha, Tbk
salah satu yang terus berkembang di Indonesia.(Utami, 2021) Perusahaan ini disibukkan
dengan aktivitas pembiayaan sepeda motor sehingga membuat perusahaan ini terus
berkembang. Perusahaan ini menjadi salah satu yang terbaik di bidang
pembiayaan.(Richad, 2020) Memiliki aset sebesar Rp. 5-10 Triliun serta sudah menerima
predikat Best-Performing Multifinance. Akan tetapi, perusahaan ini mengalami
penurunan pendapatan yang sangat besar di tahun 2020 yaitu sebesar 24,2%
dibandingkan dengan perusahaan sejenis lainnya seperti PT Maybank Indonesia Finance
1,88%, PT Sinar Mas Multifinance 5,66%, PT Buana Finance, Tbk 18,95%, dan PT
Mandala Multifinance 10,57%.
Tabel 1 Pendapatan PT Wahana Ottomitra Multiartha, Tbk
Tahun
Pendapatan
2016
1.927.885
2017
2.154.431
2018
2.616.114
2019
2.643.687
2020
2.000.850
Sumber : Laporan Keuangan PT Wahana Ottomitra Multiartha, Tbk
Berdasarkan laporan keuangan PT Wahana Ottomitra Multiartha, Tbk periode
2016-2020 perusahaan mengalami berfluktuasi, akan tetapi terjadi penurunan tajam pada
tahun 2020. Peningkatan yang cukup signifikan terjadi pada tahun 2018 karena sepanjang
tahun perusahaan memiliki peningkatan terhadap kontribusinya dari jasa pembiayaan
multiguna, perbaikan strategi collection, dan penerapan grading untuk meningkatkan
kualitas pembiayaan. PT Wahana Ottomitra Multiartha, Tbk juga terus memperkuat
sumber pendanaan melalui program pinjaman bank dan penerbitan obligasi
berkelanjutan.(saldi Ahmad et al., 2019) Berkat perbaikan dan strategi bisnis yang
dijalankan dengan baik, berdampak pada pertumbuhan kinerja dengan peningkatan
pendapatan perseroan sebesar 21,4% dibandingkan tahun sebelumnya.(Hardianti, 2018)
Akan tetapi, pada tahun 2020 pendapatan perseroan turun sebesar 24,2% akibat dampak
dari pandemi virus COVID-19 dan penting bagi perusahaan untuk menjaga kinerja
keuangan dalam posisi yang meningkat.
METODE PENELITIAN
Objek yang menjadi dasar dalam penelitian ini adalah PT Wahana Ottomitra
Multiartha, Tbk. PT Wahana Ottomitra Multiartha, Tbk bergerak di bidang pembiayaan
Vol. 12, No. 2, pp. 65-74, Juli, 2021
67 https://journal.ikopin.ac.id
sepeda motor khususnya merek Honda. PT Wahana Ottomitra Multiartha berlokasi di Jl.
Yos Sudarso Kav 85, RT.9/RW.11, Sunter Jaya, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jakarta
14360.(NOVIA, 2020)
Jenis data yang digunakan pada penulisan ilmiah ini adalah jenis data kuantitatif
karena penulisan ilmiah ini menggunakan data berupa angka yaitu, laporan keuangan PT
Wahana Ottomitra Multiartha, Tbk.(Utami, 2021) Sumber data pada penulisan ilmiah ini
adalah data sekunder, yaitu laporan keuangan PT Wahana Ottomitra Multiartha, Tbk
tahun 2016-2020.(Mulyana, 2020)
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini studi pustaka, yaitu pengumpulan
data dengan mengadakan studi penelaah terhadap buku, literatur, catatan, dan laporan
yang ada hubungannya dengan masalah yang dipecahkan. Teknik ini digunakan untuk
memperoleh dasar-dasar dan pendapat secara tertulis yang dilakukan dengan cara
mempelajari berbagai literatur yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.(BAGUS
SANTOSO, 2021) Data penelitian ini berupa informasi keuangan, yaitu laporan laba rugi
perusahaan selama periode 2016-2020.(Reinaldy, 2021) Selain menggunakan laporan
keuangan, pengumpulan data juga menggunakan buku dan jurnal yang terkait penelitian.
Berikut adalah buku dan jurnal yang penulis jadikan sebagai referensi dalam
penulisan ilmiah ini:
1. Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan.
2. Praktis Menyusun Laporan Keuangan.
3. Manajemen Keuangan dan Bisnis Teori dan Aplikasi.
4. Jurnal Riset Akuntansi & Bisnis.
5. Jurnal Tangibel.
6. Jurnal Jurnal Rekayasa Keuangan, Syariah, dan Audit.
7. Jurnal Ekonomi, Manajemen, Bisnis, dan Akuntansi.
8. Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan.
Teknik analisis yang digunakan dalam penulisan ilmiah ini adalah teknik analisis
deskriptif kuantitatif., yaitu analisis data dengan cara mendiskripsikan atau
menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud
membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.(Octaviani & Sutriani, 2019) Dalam
penulisan ilmiah alat analisis yang digunakan adalah Economic Value Added (EVA).
Berikut ini tahapan perhitungan Economic Value Added (EVA):
1. Menghitung Net Operating Profit After Tax (NOPAT)
NOPAT = EAT + Biaya Bunga
2. Menghitung Invested Capital (IC)
IC = Total Hutang & Ekuitas Hutang Jangka Pendek
3. Menghitung Weighted Average Cost of Capital (WACC)
a. Tingkat modal dari hutang (D) diketahui dari perbandingan antara total hutang
dengan jumlah hutang dan ekuitas, yang dirumuskan sebagai berikut:



b. Biaya Hutang (Cost of Debt (rd)) diketahui dari perbandingan antara biaya bunga
dengan total hutang, yang dirumuskan sebagai berikut:




c. Tingkat Modal dan Ekuitas (E) diketahui dari perbandingan antara total ekuitas
dan jumlah hutang dan ekuitas, yang dirumuskan sebagai berikut:
Analisis Kinerja Keuangan Menggunakan Metode
Economic Value Added
Ratih Juwita, Mochamad Rafli, Antoni 68



d. Biaya Ekuitas (Cost of Equity (re)) diketahui dari perbandingan antara laba per
saham dengan harga saham, yang dirumuskan sebagai berikut:




e. Tingkat Pajak (T) diketahui dari perbandingan beban pajak dengan laba bersih
sebelum pajak, yang dirumuskan sebagai berikut:
f.



g. Menghitung WACC dengan rumus:
WACC = (D x rd) x (1-T) + (E x re)
4. Menghitung Capital Charges (CC)
CC = WACC x Invested Capital
5. Menghitung Economic Value Added (EVA)
EVA = NOPAT Capital Charge
.
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Net Operating Profit After Tax (NOPAT)
Menurut Endang (2016:36) Net Operating Profit After Tax (NOPAT) pada
dasarnya merupakan tingkat keuntungan yang diperoleh dari modal yang
ditanam.(Kurnia Cindy Resi, 2020)
Tabel 2 Hasil Perhitungan NOPAT (Dalam Jutaan Rupiah)
Tahun
Laba Bersih Setelah Pajak
Biaya Bunga
NOPAT
2016
60,303
1,544
61,847
2017
180,665
2,295
182,960
2018
215,183
1,753
216,936
2019
259,671
2,727
262,398
2020
57,378
3,160
60,538
Sumber: Data Diolah 2021
NOPAT paling tinggi pada tahun 2019 sebesar Rp. Rp. 262.398.000.000 yang
disebabkan karena peningkatan laba bersih yang mencapai Rp. 259.671.000.000 dan
biaya bunga yang mencapai Rp. 2.727.000.000 NOPAT paling rendah pada tahun 2020
sebesar Rp. 60.538.000.000 yang disebabkan karena penurunan laba bersih sebesar Rp.
57.378.000.000 dan biaya bunga sebesar Rp. 3.160.000.000 Rata-rata NOPAT perusahaan
periode 2016-2020 adalah sebesar Rp. 156.936.000.000
2. Invested Capital
Menurut Endang (2016:36) Invested Capital (IC) merupakan hasil penjabaran
perkiraan dalam neraca untuk melihat besarnya modal yang diinvestasikan perusahaan
Vol. 12, No. 2, pp. 65-74, Juli, 2021
69 https://journal.ikopin.ac.id
oleh kreditur dan seberapa besar modal yang di investasikan dalam perusahaan.(Hefrizal,
2018)
Tabel 3 Hasil Perhitungan Invested Capital (IC) (Dalam Jutaan Rupiah)
Tahun
Total Hutang dan
Ekuitas
Hutang Jangka
Pendek
IC
2016
6,670,916
178,010
6,492,906
2017
7,745,732
99,022
7,646,710
2018
8,827,307
99,207
8,728,100
2019
8,271,170
131,900
8,139,270
2020
5,283,702
43,034
5,240,668
Sumber: Data Diolah 2021
Invested Capital paling tinggi yang dicapai perusahaan adalah pada tahun 2018
sebesar Rp. 8.728.100.000.000 yang disebabkan karena total hutang dan ekuitas mencapai
Rp. 8.827.307.000.000 dan hutang jangka pendek mencapai Rp. 99.207.000.000. Dan
Invested Capital paling rendah pada tahun 2020 yang disebabkan karena total hutang dan
ekuitas yang hanya Rp. 5.283.702.000.000 dan total hutang jangka pendek sebesar Rp.
43.034.000.000. Rata-rata Invested Capital perusahaan periode 2016-2020 adalah sebesar
Rp. 7.213.131.000.000.
3. Tingkat Modal dan Hutang (D)
Tingkat modal dari hutang (D) diketahui dari perbandingan antara total hutang
dengan jumlah hutang dan ekuitas
Tabel 4 Hasil Perhitungan Tingkat Modal dari Hutang (D) (Dalam Jutaan Rupiah)
Tahun
Total Hutang
Total Hutang
dan Ekuitas
D
2016
5,855,617
6,670,916
87%
2017
6,755,920
7,745,732
87%
2018
7,655,646
8,827,307
98%
2019
6,900,593
8,271,170
78%
2020
4,070,357
5,283,702
77%
Sumber: Data Diolah 2021
Tingkat modal dan hutang (D) paling tinggi yang dicapai perusahaan adalah pada
tahun 2018 sebesar 98% yang disebabkan karena total hutang mencapai Rp.
7.655.646.000.000 dan total hutang dan ekuitas sebesar Rp 8.827.307.000.000. Dan
tingkat modal dan hutang (D) paling rendah pada tahun 2020 sebesar 77% yang
disebabkan karena total hutang mencapai Rp. 4.070.357.000.000 dan total hutang dan
ekuitas sebesar Rp. 5,283,702,000. Rata-rata tingkat modal dan hutang (D) perusahaan
periode 2016-2020 adalah sebesar 85,40%.
4. Biaya Hutang (rd)
Biaya Hutang (Cost of Debt (rd)) diketahui dari perbandingan antara beban bunga
dengan total hutang jangka panjang.
Analisis Kinerja Keuangan Menggunakan Metode
Economic Value Added
Ratih Juwita, Mochamad Rafli, Antoni 70
Tabel 5 Hasil Perhitungan Cost of Debt (rd) (Dalam Jutaan Rupiah)
Tahun
Biaya Bunga
Total Hutang
Jangka Panjang
rd
2016
1,544
6,577,607
0.02%
2017
2,295
6,656,898
0.03%
2018
1,753
7,556,439
0.02%
2019
2,727
6,768,693
0.04%
2020
3,160
4,027,323
0.08%
Sumber: Data Diolah 2021
Biaya hutang (rd) paling tinggi yang dicapai perusahaan adalah pada tahun 2020
sebesar 0,08% yang disebabkan karena biaya bunga mencapai Rp. 3.160.000.000 dan
total hutang jangka panjang sebesar Rp. 4.027.323.000.000. Dan biaya hutang (rd) paling
rendah pada tahun 2016 dan 2018 sebesar 0,02% karena biaya bunga pada tahun 2016
sebesar Rp. 1.544.000.000 dan 2018 sebesar Rp. 1.753.000.000. Sedangkan total hutang
jangka panjang pada tahun 2016 sebesar Rp. 6.577.607.000.000 dan pada tahun 2018
sebesar Rp. 7.556.439.000.000 Rata-rata biaya hutang (rd) perusahaan periode 2016-2020
adalah sebesar 0,04%.
5. Modal dan Ekuitas (E)
Tingkat Modal dan Ekuitas (E) diketahui dari perbandingan antara total ekuitas
dan jumlah hutang dan ekuitas
Tabel 6 Hasil Perhitungan Modal dan Ekuitas (E) (Dalam Jutaan Rupiah)
Tahun
Total
Ekuitas
Total Hutang
dan Ekuitas
E
2016
815,299
6,670,916
12.22%
2017
989,812
7,745,732
12.78%
2018
1,171,661
8,827,307
13.27%
2019
1,379,577
8,271,170
16.68%
2020
1,213,345
5,283,702
22.96%
Sumber: Data Diolah 2021
Modal dan ekuitas (E) paling tinggi yang dicapai perusahaan adalah pada tahun
2020 sebesar 22,96% yang disebabkan karena total ekuitas mencapai Rp.
1.213.345.000.000 dan total hutang dan ekuitas sebesar Rp. 5.283.702.000.000. Dan
modal dan ekuitas (E) paling rendah pada tahun 2016 sebesar 12,22% yang disebabkan
karena total ekuitas sebesar Rp. 815.299.000.000 dan total hutang dan ekuitas sebesar Rp.
6.679.916.000.000 Rata-rata modal dan ekuitas (E) perusahaan periode 2016-2020 adalah
sebesar 15,58%.
6. Biaya Ekuitas (re)
Biaya Ekuitas (Cost of Equity (re)) diketahui dari perbandingan antara laba
lembar per saham dengan harga saham.
Vol. 12, No. 2, pp. 65-74, Juli, 2021
71 https://journal.ikopin.ac.id
Tabel 7 Hasil Perhitungan Cost of Equity (re) (Dalam Satuan Rupiah)
Tahun
Laba Per Lembar
Saham
Harga Saham
re
2016
17.32
131
13.22%
2017
51.89
196
26.47%
2018
61.81
312
19.81%
2019
74.59
278
26.83%
2020
16.48
278
5.93%
Sumber: Data Diolah 2021
Biaya ekuitas (re) paling tinggi yang dicapai perusahaan adalah pada tahun 2019
sebesar 26,83% yang disebabkan karena laba per lembar saham mencapai Rp.74.59 dan
harga saham sebesar 278. Dan biaya ekuitas (re) paling rendah pada tahun 2020 sebesar
5,93% yang disebabkan karena laba per lembar saham sebesar Rp. 16.48 dan harga saham
sebesar 278. Rata-rata biaya ekuitas (E) perusahaan periode 2016-2020 adalah sebesar
18,45%.
7. Tingkat Pajak (T)
Tingkat Pajak (T) diketahui dari perbandingan beban pajak dengan laba sebelum
pajak
Tabel 8 Hasil Perhitungan Tingkat Pajak (T) (Dalam Jutaan Rupiah)
Tahun
Beban Pajak
Laba Sebelum
Pajak
T
2016
4,319
34,676
12.46%
2017
4,291
241,752
1.77%
2018
3,743
287,163
1.30%
2019
7,125
371,066
1.92%
2020
6,681
93,955
7.11%
Sumber: Data Diolah 2021
Tingkat pajak (T) paling tinggi yang dicapai perusahaan adalah pada tahun 2016
sebesar 12,46% yang disebabkan karena beban pajak mencapai Rp. 4.319.000.000 dan
laba sebelum pajak sebesar Rp. 34.676.000.000 Dan tingkat pajak (T) paling rendah pada
tahun 2018 sebesar 1,30% yang disebabkan karena beban pajak sebesar Rp.
3.743.000.000 dan laba sebelum pajak sebesar Rp. 287.163.000.000. Rata-rata tingkat
pajak (T) perusahaan periode 2016-2020 adalah sebesar 4,9%.
8. Weighted Average Cost of Capital (WACC)
Menurut Young Endang (2016:36) Weighted Average Cost of Capital (WACC)
sama dengan jumlah biaya dari setiap komponen modal hutang jangka pendek, hutang
jangka panjang, dan ekuitas pemegang saham ditimbang berdasarkan proporsi relatifnya
dalam struktur modal perusahaan pada nilai pasar.(Hefrizal, 2018)
Tabel 9 Hasil Perhitungan Weighted Average Cost of Capital (WACC) (Dalam Jutaan
Rupiah)
Tahun
D
rd
T
E
re
WACC
Analisis Kinerja Keuangan Menggunakan Metode
Economic Value Added
Ratih Juwita, Mochamad Rafli, Antoni 72
Tahun
D
rd
T
E
re
WACC
2016
87%
0.02%
12.46%
12.22%
13.22%
1.64%
2017
87%
0.03%
1.77%
12.78%
26.47%
3.42%
2018
98%
0.02%
1.30%
13.27%
19.81%
2.66%
2019
78%
0.04%
1.92%
16.68%
26.83%
4.52%
2020
77%
0.08%
7.11%
22.96%
5.93%
1.42%
Sumber: Data Diolah 2021
WACC paling tinggi yang dicapai perusahaan adalah pada tahun 2019 sebesar
4,52% yang disebabkan karena tingkat modal dan hutang (D) sebesar 78%, biaya hutang
(rd) sebesar 0,04%, modal dan ekuitas (E) sebesar 16,68%, biaya ekuitas (re) sebesar
26,83%, dan tingkat pajak (T) sebesar 1,92%. Dan WACC paling rendah pada tahun 2020
sebesar 1,42% yang disebabkan karena tingkat modal dan hutang (D) sebesar 77%, biaya
hutang (rd) sebesar 0,08%, modal dan ekuitas (E) sebesar 22,96%, biaya ekuitas (re)
sebesar 5,93%, dan tingkat pajak (T) sebesar 7,11%. Rata-rata WACC perusahaan periode
2016-2020 adalah sebesar 2,73%.(Murtianto et al., 2021)
9. Capital Charges (CC)
Menurut Endang (2016:36) Capital Charges (CC) merupakan aliran kas yang
dibutuhkan untuk mengganti para investor atas risiko usaha dari modal yang
ditanam.(Longdong & Tawas, 2021)
Tabel 10 Hasil Perhitungan Capital Charges (CC) (Dalam Jutaan Rupiah)
Tahun
IC
WACC
CC
2016
6,492,906
1.64%
106,437
2017
7,646,710
3.42%
261,666
2018
8,728,100
2.66%
231,812
2019
8,139,270
4.52%
368,106
2020
5,240,668
1.42%
74,417
Sumber: Data Diolah 2021
Capital Charges paling tinggi yang dicapai perusahaan adalah pada tahun 2019
sebesar Rp. 368.106.000.000 yang disebabkan karena Invested Capital mencapai Rp.
8.139.270.000.000 dan WACC sebesar 4,52%. Dan Capital Charges paling rendah pada
tahun 2020 sebesar Rp. 74.417.000.000 yang disebabkan karena Invested Capital sebesar
Rp. 5.240.668.000 dan WACC sebesar 1,42%. Rata-rata Invested Capital perusahaan
periode 2016-2020 adalah sebesar Rp. 208.488.000.000.
10. Economic Value Added (EVA)
Menurut Endang (2016:35) perusahaan apabila memiliki nilai EVA positif, maka
dapat dikatakan bahwa manajemen perusahaan tersebut mampu menciptakan nilai tambah
bagi perusahaannya.(Lombogia et al., 2021) Sebaliknya apabila EVA negatif, maka
perusahaan mengalami distructing/ destroying value.
Tabel 11 Hasil Perhitungan Economic Value Added (EVA) (Dalam Jutaan Rupiah)
Tahun
NOPAT
CC
EVA
2016
61,847
106,437
(44,590)
2017
182,960
261,666
(78,706)
Vol. 12, No. 2, pp. 65-74, Juli, 2021
73 https://journal.ikopin.ac.id
Tahun
NOPAT
CC
EVA
2018
216,936
231,812
(14,876)
2019
262,398
368,106
(105,708)
2020
60,538
74,417
(13,879)
Sumber: Data Diolah 2021
EVA paling tinggi yang dicapai perusahaan adalah pada tahun 2018 sebesar Rp. -
15.762.000.000 yang disebabkan karena NOPAT mencapai Rp. 216.936.000 dan Capital
Charges sebesar Rp. 231.812.000.000. Dan EVA paling rendah perusahaan pada tahun
2019 sebesar Rp. -105.708.000.000 yang disebabkan karena NOPAT sebesar Rp.
262.398.000.000 dan Capital Charges sebesar Rp. 368.106.000.000. Rata-rata EVA
perusahaan periode 2016-2020 adalah sebesar Rp. -51.928.000.000. Karena EVA < 0
maka dikatahan bahwa kinerja perusahaan tidak baik.
KESIMPULAN
Kinerja keuangan PT Wahana Ottomitra Multiartha, Tbk meggunakan metode
Economic Value Added (EVA) pada periode 2016-2020 masih belum mampu
menghasilkan nilai tambah ekonomis karena Economic Value Added bersifat negatif
disebabkan karena Net Operating Profit After Tax (NOPAT) merupakan laba yang
diperoleh setelah pajak perusahaan lebih kecil daripada Capital Charges merupakan biaya
yang harus dibayarkan kepada investor perusahaan dari setiap tahunnya. Net Operating
Profit After Tax (NOPAT) harus lebih besar daripada Capital Charges karena apabila laba
yang diperoleh tinggi maka PT Wahana Ottomitra Multiartha, Tbk mampu membayar
investasi kepada pihak investor.
BIBLIOGRAFI
BAGUS SANTOSO, S. (2021). TINGKAT KETEPATAN WAKTU (ON TIME
PERFORMANCE) PADA MASKAPAI GARUDA INDONESIA DAN CITILINK
DI BANDAR UDARA TJILIK RIWUT PALANGKA RAYA. STTKD Sekolah
Tinggi Teknologi Kedirgantaraan Yogyakarta.
Diani, T. M. (2020). TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP IMPLEMENTASI
PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 84/PMK. 012/2006 TENTANG
PERUSAHAAN PEMBIAYAAN PADA LARANGAN PEMBIAYAAN KONSUMEN
DALAM BENTUK DANA TUNAI (Studi Pada Lembaga Pembiayaan Federal
International Finance (FIF) Cabang Bandar Lampung. UIN Raden Intan
Lampung.
Hardianti, D. (2018). Analisis perbandingan kinerja keuangan bank umum konvensional
dan bank umum syariah berdasarkan rasio keuangan bank (studi pada bank
umum konvensional dan bank umum syariah yang terdaftar dan diawasi oleh
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) periode 20132016). Universitas Brawijaya.
Hefrizal, M. (2018). Analisis metode economic value added untuk menilai kinerja
keuangan pada PT. Unilever Indonesia. JURNAL AKUNTANSI DAN BISNIS:
Jurnal Program Studi Akuntansi, 4(1).
Analisis Kinerja Keuangan Menggunakan Metode
Economic Value Added
Ratih Juwita, Mochamad Rafli, Antoni 74
Kurnia Cindy Resi, M. (2020). ANALISIS DU PONT SYSTEM DAN METODE
ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN
PERUSAHAAN (Studi Pada PT Unilever Indonesia Tbk dan PT Indofood Sukses
Makmur Tbk Periode 2016-2018). STIE MALANGKUCECWARA.
Lombogia, J. R. L., Malau, Y. N., & Rosadi, F. (2021). Analisis pengaruh economic
value added (EVA), capital structure, total assets turnover dan current ratio
terhadap kinerja keuangan pada perusahaan sektor industri dasar dan kimia yang
terdaftar di BEI pada Tahun 2017-2019. Jurnal Paradigma Ekonomika, 16(3),
517526.
Longdong, N. G. F., & Tawas, H. N. (2021). ANALISIS ECONOMIC VALUE ADDED
(EVA) DAN MARKET VALUE ADDED (MVA) SEBAGAI ALAT
PENGUKUR KINERJA KEUANGAN PADA PT INDOFOOD SUKSES
MAKMUR TBK. Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan
Akuntansi, 9(4), 11531164.
Mulyana, E. R. (2020). Pengaruh Corporate Governance Dan Kualitas Audit Terhadap
Agresivitas Pajak (Studi Empiris Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa
Efek Indonesia Tahun 2018). Universitas Brawijaya.
Murtianto, A., Akbar, M. T., & Hendriyeni, N. S. (2021). Nilai Perusahaan pada Struktur
Modal Optimal PT. Trans Marga Jateng dan PT. Jasamarga Surabaya Mojokerto
Tahun 2020. Journal of Management and Business Review, 18(2), 343364.
NOVIA, A. (2020). PENGARUH KURS DAN RISIKO PASAR TERHADAP RETURN
SAHAM (Studi Pada Perusahaan Finance Yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Periode 2016-2018). UNIVERSITAS WIJAYA PUTRA.
Octaviani, R., & Sutriani, E. (2019). Analisis Data dan Pengecekan Keabsahan Data.
Reinaldy, I. (2021). PENGARUH DEWAN DIREKSI, KOMPENSASI MANAJERIAL,
TOTAL ACCRUAL, DAN DEWAN KOMISARIS TERHADAP MANAJEMEN
LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA
EFEK INDONESIA (BEI) TAHUN 2016-2020. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
Indonesia.
Richad, V. (2020). ANALISIS STRATEGI KEUNGGULAN BERSAING YANG
DITERAPKAN PT. FEDERAL INTERNATIONAL FINANCE MENURUT
PERSPEKTIF ETIKA BISNIS ISLAM. UIN Raden Intan Lampung.
saldi Ahmad, A., Bone, H., & Kusumawardani, A. (2019). Pengaruh struktur modal
terhadap kinerja keuangan pada perusahaan pembiayaan yang terdaftar di bursa
efek indonesia 2011-2016. Jurnal Ilmu Akuntansi Mulawarman (JIAM), 3(4).
Utami, B. C. P. (2021). Analisis Kinerja Keuangan pada PT Wahana Ottomitra Multiartha
Tbk di Masa Pandemi Covid 19. Jurnal Sistem Informasi Akuntansi (JASIKA),
1(1), 6166.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0
International License