Co-Value : Jurnal Ekonomi, Koperasi & Kewirausahaan
Volume 12, Number 1, Januari 2021
p-ISSN: 2086-3306 e-ISSN: 2809-8862
How to cite:
Furniawan. (2021). Pengaruh Net Profit Margin (NPM) dan Earning per Share (EPS) terhadap
Harga Saham. Co-Value: Jurnal Ekonomi, Koperasi Kewirausahaan Vol 12(1):16-24
E-ISSN:
Published by:
https://greenpublisher.id/
PENGARUH NET PROFIT MARGIN (NPM) DAN EARNING PER SHARE
(EPS) TERHADAP HARGA SAHAM
Furniawan
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) La Tansa Mashiro, Indonesia
Email: furniawan93@gmail.com
Abstrak
Latar belakang: Dalam Pasar Modal terdapat banyak perusahaan yang memiliki tujuan
untuk memperoleh laba dan meningkatkan kemakmuran pemegang saham guna agar
perusahaan dapat berkembang dan membawa kemajuan perekonomian Laporan keuangan
merupakan faktor penting untuk mentukan mana yang akan dipilh sebagai pilihan investasi
bagi para investor
Tujuan penelitian: mengetahui baik secara parsial maupun simultan tentang Net Profit
Margin dan Earning per Share terhadap Harga Saham.
Metode penelitian: Metode penelitian kuantitatif dan deskriptif. Jenis data ini skunder
tersedia dan dipublikasikan di situs resmi Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id) berupa data
pelaporan keuangan perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia.
Hasil penelitian: hasil engujian yaitu memenuhi asumsi-asumsi klasik seperti adanya
normalitas data, tidak ada multikolinearitas, tidak ada autokorelasi dan tidak terjadi gejala
heteroskedastisitas. Secara parsial NPM tidak Pengaruh sedangkan EPS memiliki pengaruh.
Dan secara Bersama-sama memiliki pengaruh signifikan
Kesimpulan: Dalam beberapa kasus, NPM tidak memiliki dampak yang signifikan terhadap
harga saham. Dalam beberapa kasus, EPS dapat memiliki dampak yang signifikan terhadap
harga saham. Sementara itu, variabel NPM dan EPS memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap harga saham perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di BEI.
Kata kunci: Net Profit Margin, Earning per Share, dan Harga Saham
Abstract
Background: In the Capital Market, there are many companies that aim to earn profits and
increase the prosperity of shareholders in order for the company to develop and bring
economic progress. Financial statements are an important factor in determining which one to
choose as an investment choice for investors.
The purpose of the study to know partially or simultaneously about the Net Profit Margin
and Earnings per Share on the Stock Price.
Research method: Quantitative and descriptive research methods. This type of secondary
data is available and published on the official website of the Indonesia Stock Exchange
(www.idx.co.id) in the form of financial reporting data for food and beverage companies
listed on the Indonesia Stock Exchange.
The results of the study: the results of the test are that it fulfills the classical assumptions
such as the normality of the data, there is no multicollinearity, there is no autocorrelation
and there is no symptom of heteroscedasticity. Partially NPM has no influence while EPS has
an effect. And Together have a significant influence.
Conclusion: In some cases, NPM does not have a significant impact on stock prices. In some
cases, EPS can have a significant impact on stock prices. Meanwhile, the NPM and EPS
variables have a significant influence on the stock prices of food and beverage companies
listed on the IDX.
Keywords: Net Profit Margin, Earnings per Share, and Stock Price
Diterima: 25-12-2019 Direvisi: 5-01-2021 Disetujui: 6-01-2021
:
Pengaruh Net Profit Margin (NPM) dan Earning per Share
(EPS) terhadap Harga Saham
Furniawan 17
PENDAHULUAN
Pertumbuhan masa globalisasi saat ini, serta ditengah keadaan kehidupan ekonomi
serta bisnis yang terus berganti dengan kilat, praktik- praktik ekonomi serta bisnis
nyatanya terus menjadi tergantung pada ekonomi serta keyakinan dalam pengalokasian
efesiensi di Pasar Modal (Puspitosari, 2012). Kala tembok penghalang arus modal sudah
runtuh, hingga pasar jadi lebih terbuka dan mengglobal, dan permintaan serta arus
investasi dunia terus bertambah serta mengalir ke penjuru kaswasan yang mempunyai
energi tarik investasi semacam pasar modal (Hidayat, 2019). Tidak hanya memandang
terdapatnya prospek yang menarik serta menjanjikan untuk investor ataupun calon
investor buat menanamkan modalnya di pasar saham bidang indeks, pastinya terdapat
perihal lain yang wajib diteliti oleh pemegang investor ataupun calon investor saat
sebelum memutuskan buat memananamkan modal di industri tertentu, ialah gimana
keadaan sesuatu industri tersebut, spesialnya keadaan keuangan dari industri tersebut
(Purwanti, 2018).
Dalam Pasar Modal ada banyak industri yang mempunyai tujuan buat mendapatkan
laba serta tingkatkan kemakmuran pemegang saham guna supaya industri bisa tumbuh
serta bawa kemajuan perekonomian (Widyaningrum, 2017). Salah satu aspek yang
dicermati dalam melaksanakan investasi dipasar modal ialah Harga Saham. Menurut
Fahmi, (2017:53) Saham-saham yang tercantum di sini adalah saham-saham perusahaan
lain yang dapat dibeli dan dijual kembali oleh manajemen sewaktu-waktu sesuai
kebutuhan”. Harga saham yang terus bertambah menggambarkan nilai industri yang baik
sehingga hendak mempermudah manajemen dalam memperoleh modal ataupun dana dari
pihak luar.
Harga saham senantiasa hadapi fluktuatif tiap detiknya (Sihombing, 2017). Oleh
sebab itu, investor wajib mencermati faktor- faktor yang pengaruhi naik turunnya harga
saham. Ada sebagian aspek yang pengaruhi harga saham industri baik yang berasal dari
aspek fundamental industri ataupun makro ekonomi industri (Triadi & Suarmanayasa,
2021). Industri yang profit oriented memiliki tujuan utama buat mendapatkan keuntungan
semaksimal bisa jadi demi mempertahankan keberlangsungan usahanya (Agung, 2017).
Saat sebelum menanamkan modalnya, investor terlebih dulu memandang kinerja industri.
Investor pasti cuma hendak menanamkan modal pada industri dengan kinerja yang baik
sehingga bisa membagikan keuntungan untuk penanam modal. Pada biasanya, data laba
ialah data yang sangat memperoleh atensi dari bermacam golongan paling utama investor
(Efendi, 2020).
Selain informasi laba perusahaan, investor juga memperhatikan harga saham
perusahaan (Mahastanti, 2011). Untuk mengetahui kesehatan dan kinerja suatu
perusahaan dapat dilakukan dengan cara menganalisis laporan keuangan perusahaan yang
memerlukan benchmark. Laporan keuangan ialah aspek berarti buat mentukan mana yang
hendak dipilh selaku opsi investasi untuk para investor.Tidak hanya itu,laporan keuangan
ialah perlengkapan analisis yang sangat gampang serta murah buat didapat para investor.
Fenomena ini dibuktikan dengan realitas kalau di satu sisi, industri wajib bisa
menciptakan keuntungan buat bisa menutupi kewajibannya terhadap para pemegang
saham serta buat menjauhi melaksanakan pinjaman kepada pihak eksternal demi
Vol. 12, No.1, pp. 16-24, Januari 2021
18 https://journal.ikopin.ac.id
kelangsungan hidup industri. Tetapi perihal ini tidak seluruhnya benar karena pada
industri tertentu yang dapat dipercaya, hutang digunakan selaku perlengkapan buat
tingkatkan profitabilitas industri sehingga fenomena inilah yang menarik buat diteliti.
Bermacam tantangan bisnis tersebut menuntut industri buat mempunyai keahlian respons
yang kilat serta fleksibel terhadap tiap kesempatan, ancaman dari luar, tuntutan
pelanggan, serta strategi bersaing dengan kompetitor. Berdasarkan uraian latar belakang
yang telah disampaikan diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan tujuan
untuk mengetahui baik secara parsial maupun simultan tentang Net Profit Margin dan
Earning per Share terhadap Harga Saham.
METODE PENELITIAN
Metode penelitian kuantitatif dan deskriptif. Menurut Siregar (2015:86)
“Pengolahan data Kuantitatif adalah suatu proses dalam memperoleh data ringkas dengan
menggunakan ringkasan dengan menggunakan cara-cara tertentu”. Tipe informasi dalam
riset ini merupakan informasi sekunder yang diterbitkan di web formal Bursa Efek
Indonesia ialah www. idx. co. id berbentuk informasi laporan keuangan pada Makanan
dan Minuman. Tahun 2019- 2020. Menurut Juliansyah Noor (2014:147) Populasi
digunakan untuk menyebut semua unsur atau anggota daerah yang menjadi subyek atau
menjadi subyek penelitian. (Universum) dari objek penelitian”. Adapun populasi
penelitian ini adalah 30 Perusahaan Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia periode 2019-2020. Menurut Juliansyah Noor (2014:148) “Pengembalian
Sampel adalah proses memilih sejumlah elemen secukupnya dari populasi”. Tata cara
pengambilan sampel dalam riset ini merupakan sampling objektif (Nurdiani, 2014).
Maksudnya, metode pengambilan sampel digunakan dengan kriteria bersumber pada
informasi yang dijadikan sampel.
Maka sampel yang dijadikan penelitian dengan data lengkap sesuai kebutuhan
penelitian adalah sebanyak 18 perusahaan selama 2 tahun dengan data yang diperoleh
sebanyak 36 data (Neliana, 2018). Metode pengumpulan informasi yang digunakan dalam
riset ini dicoba lewat riset pustaka berbentuk literatur, riset terdahulu dan lewat informasi
sekunder, ialah informasi industri yang didapat dari web formal www. idx. co. id yang
terdaftar di Bursa efek Indonesia periode 2019- 2020 (Firdhausya, 2019). Variabel-
variabel yang diteliti adalah variabel independen yang terdiri dari Net Profit margin dan
Earning per Share Variabel dependen yakni Harga saham (Pratama & Erawati, 2014).
Metode Analisis dilakukan menggunakan program SPSS 20 (Lubis & Andayani, 2017).
Untuk menghasilkan suatu model yang baik maka diperlukan beberapa pengujian
yaitu memenuhi asumsi-asumsi klasik seperti adanya normalitas data, tidak ada
multikolinearitas, tidak ada autokorelasi dan tidak terjadi heteroskedastisitas (Ardian,
2019) jenis kriteria ketepatan dalam analisa regresi yaitu : uji statistik t, uji statistik F, dan
koefien determinasinya (R²). Menurut Ghozali (2016 : 97)“Uji statistik t pada dasarnya
menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas/independent secara
individual dalam menerangkan variasi variabel dependen”. Uji t-statistik artinya jika nilai
perbedaan signifikan lebih kecil dari 5% maka terdapat pengaruh yang signifikan secara
Pengaruh Net Profit Margin (NPM) dan Earning per Share
(EPS) terhadap Harga Saham
Furniawan 19
parsial terhadap variabel dependen antara variabel independen dan sebaliknya. Uji F
statistik tingkat signifikansi yang digunakan peneliti adalah 5%, dan uji F digunakan
untuk membandingkan F-hitung dengan F-tabel. Jika Fhitung > Ftabel, maka Ho ditolak.
Sebaliknya. Koefisien determinasi memiliki nilai antara 0 dan 1. Semakin dekat nilainya
dengan nol, semakin kecil pengaruh semua variabel independen terhadap nilai variabel
dependen.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil pengolahan data dan hasil temuan yang sudah disusun dalam
penelitian ini didapat hasil sebagai berikut:
Tabel 1. Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N
36
Normal Parameters
a,b
Mean
0E-7
Std. Deviation
1987.15164747
Most Extreme Differences
Absolute
.182
Positive
.182
Negative
-.159
Kolmogorov-Smirnov Z
1.094
Asymp. Sig. (2-tailed)
.182
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Berdasarkan Tabel 1. Diperoleh nilai Asymp. Sig. (2-tailed) menunjukkan bahwa
secara Bersama-sama Net Profit Margin, Earning per Share dan Harga Saham
menunjukkan nilai sebsar 0,182 lebih besar dari taraf kepercayaan α > 0,05 dapat
disimpulkan bahwa semua variabel tersebut terdistribusi normal.
Tabel 2. Uji Multikolinearitas
Coefficients
a
Model
Collinearity Statistics
Tolerance
VIF
1
(Constant)
NPM
.947
1.056
EPS
.947
1.056
a. Dependent Variable: Harga Saham
Berdasarkan tabel 2 diperoleh hasil uji multikolonieritas diperoleh nilai tolerance
untuk variabel NPM (X1) sebesar 0,947, EPS sebesar 0,947 Karena semua nilai tolerance
lebih besar dari 0,10 dan nilai VIF untuk variabel NPM (X1) sebesar 1,056, EPS sebesar
1,056 karena semua nilai VIF lebih kecil dari 10,00 maka dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa data-data penelitian terbebas dari masalah multikolonieritas.
Sehingga dapat dilanjutkan proses analisis data penelitian.
Vol. 12, No.1, pp. 16-24, Januari 2021
20 https://journal.ikopin.ac.id
Tabel 3. Uji Autokorelasi
Model Summary
b
Model
Durbin-Watson
1
1.190
Dari tabel 3 diperoleh nilai Durbin-Watson sebesar 1,190 menunjukan bahwa
Durbin-Watson yang diperoleh dari hasil pengujian adalah sebesar 1,190 yang berarti
berada di rentang -2 < 1,190 < +2. Maka tidak ada atau tidak terdapat autokorelasi.
Gambar 1. Uji Heteroskedastisitas
Berdasarkan gambar 1 terlihat grafik scatterplot terlihat bahwa titik-titik
menyebar secara acak serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka 0 dan sumbu Y.
hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas
Tabel 4. Hasil Uji Regresi Berganda
Coefficients
a
Model
Unstandardized Coefficients
B
Std. Error
1
(Constant)
-16171.702
2028.886
NPM
.134
.175
EPS
2634.122
266.349
Berdasarkan pada tabel 4 terlihat maka dapat disusun persamaan regresinya
sebagai berikut: Y=a+b1X1+b2X2+ b3X3
Harga Saham= -16171,702 + 0,134 NPM + 2634,122 EPS
Dari persamaan regresi tersebut dapat interpretasikan untuk masing-masing variabel
sebagai berikut:
a. Nilai konstanta sebesar -16171,702 yang dapat diartikan bahwa jika variabel Net
Profit Margin dan Earning Per adalah nol maka nilai Harga Saham akan sama dengan
nilai konstanta yaitu sebesar -16171,702.
Pengaruh Net Profit Margin (NPM) dan Earning per Share
(EPS) terhadap Harga Saham
Furniawan 21
b. Koefisien regresi sebesar 0,134 untuk Net Profit Margin menyatakan bahwa setiap
perubahan NPM sebesar 1 satuan, harga saham akan meningkat sebesar 0,134 pada
tahun berikutnya.
c. Koefisien regresi sebesar 2634,122 untuk Earning per Share menyatakan bahwa
setiap perubahan EPS sebesar 1 satuan harga saham akan Meningkat sebesar 2634,122
pada tahun berikutnya.
Tabel 5. Hasil Uji Korelasi
Model Summary
b
Model
R
1
.867
a
Berdasarkan hasil tabel 5 disimpulkan bahwa hasil koefisien kolerasi yang
ditunjukkan dengan nilai R adalah sebesar 0,867. Hal ini mempunyai arti bahwa kolerasi
atau hubungan antar variabel bebas yang terdiri dari Net Profit Margin dan Earning per
Share terhadap harga saham memiliki hubungan yang sangat Kuat. Sesuai kriteria
penilaian kolerasi berganda bahwa 0,867 berada antara koefisien dengan interval 0,800
1,000 yang artinya memiliki hubungan sangat Kuat antara variabel independen terhadap
variabel dependen.
Tabel 6. Hasil Uji Determinasi
Model Summary
b
Model
R Square
1
.752
Berdasarkan Tabel 6 diperoleh nilai uji koefisien Determinasi, diperoleh nilai
koefisien determinasi (RSquare) sebesar 0,752. hal ini menunjukkan bahwa harga saham
(Y) dipengaruhi sebesar 75,2 % oleh NPM dan EPS, sedangkan sisanya (100% - 75,2 % =
24,8%) dipengaruhi variabel-variabel lain yang tidak diteliti.
Tabel 7. Hasil Uji T
Coefficients
a
Model
t
Sig.
1
(Constant)
-7.971
.000
NPM
.768
.448
EPS
9.890
.000
a. Pengaruh Net Profit Margin terhadap Harga Saham
Hasil penelitian menunjukkan bahwa NPM memperoleh nilai t hitung sebesar 0,768
dan nilai t tabel sebesar 2.03224 (0,768 < 2.03224) dengan nilai signifikan sebesar
0,448 yang mana nilai signifikasi sebesar 0,05 (0,448 > 0,05), maka menunjukkan
bahwa H1 Ditolak artinya Variabel NPM tidak memiliki pengaruh secara signifikan
terhadap harga saham.
Vol. 12, No.1, pp. 16-24, Januari 2021
22 https://journal.ikopin.ac.id
b. Pengaruh Earning per Share terhadap Harga Saham
Hasil penelitian menunjukkan bahwa EPS memperoleh nilai t hitung sebesar 9,890
dan nilai t tabel sebesar 2.03224 (9,890 < 2.03224) dengan nilai signifikan sebesar
0,000 yang mana nilai signifikasi sebesar 0,05 (0,000 < 0,05), maka menunjukkan
bahwa H2 Diterima artinya Variabel EPS memiliki pengaruh secara signifikan
terhadap harga saham.
Tabel 8. Hasil Uji F
ANOVA
a
Model
Sum of
Squares
df
Mean Square
F
Sig.
1
Regression
419767929.54
8
2
209883964.77
4
50.114
.000
b
Residual
138207008.45
2
33
4188091.165
Total
557974938.00
0
35
a. Dependent Variable: Harga Saham
b. Predictors: (Constant), EPS, NPM
Berdasarkan tabel 8 diperoleh hasil Fhitung sebesar 50,114 dengan signifikan
0,000 sedangkan F tabel sebesar 3,28. karena nilai F hitung>F tabel (50,114 > 3,28),
maka H3 diterima, dari sini, kita dapat menyimpulkan bahwa NPM dan EPS memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap harga saham secara simultan.
Pembahasan
1. Pengaruh Net Profit Margin (NPM) terhadap Harga Saham
Dalam hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Net Profit Margin tidak memiliki
Pengaruh terhadap Harga Saham. NPM tidak mempengaruhi harga saham yang
disebabkan oleh NPM itu sendiri, dimana investor lebih memperhatikan penjualan
bersih atau penjualan perusahaan saat mengambil keputusan investasi. NPM adalah
metrik yang terkait dengan penjualan perusahaan. Hasil penelitian ini sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Ambarwati, P., Enas, E., & Lestari, M. N. (2019).
Fitriani, S. Z. (2021). menyatakan bahwa Net Profit Margin tidak memiliki Pengaruh
terhadap Harga Saham.
2. Pengaruh Earning Per Share (EPS) terhadap Harga Saham
Dalam hasil Penelitian ini menunjukan bahwa Earning Per Share memiliki
pengaruh signifikan terhadap Harga Saham. Hal ini menunjukkan bahwa EPS telah
menentukan tingkat harga saham. EPS biasanya menjadi perhatian bagi pemegang
saham umum atau masa depan, karena EPS dapat mewakili jumlah keuntungan yang
diperoleh investor untuk setiap saham. Oleh karena itu, peningkatan EPS perusahaan
dapat berdampak positif pada harga saham di pasar. Semakin tinggi EPS, semakin
tinggi harga saham.Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Khoiri, M. F., & Suwitho, S. (2020), Susanti, M. (2020), Sabrina, S., & Purbawati, D.
Pengaruh Net Profit Margin (NPM) dan Earning per Share
(EPS) terhadap Harga Saham
Furniawan 23
(2020), Fathurrahman, F., Bahri, S., & Pawestri, H. P. (2021), Sari, B. M., & Suriono,
H. (2020), Roesminiyati, R., Salim, A., & Paramita, R. W. D. (2018) dan Sari, I. P., &
Batubara, Z. K. (2020) menyatakan bahwa Earning Per Share memiliki pengaruh
signifikan terhadap Harga Saham.
3. Pengaruh Net Profit Margin dan Earning per Share terhadap Harga Saham
Dalam hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Net Profit Margin dan Earning
per Share terhadap Harga Saham memiliki Pengaruh Signifikan secara bersama-sama,
Sehingga dapat disimpulkan bahwa secara simultan NPM dan EPS berpengaruh
signifikan terhadap harga saham. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Khoiri, M. F., & Suwitho, S. (2020) dan Furniawan (2021)
menyatakan bahwa secara bersama-sama Variabel EPS, ROE dan NPM memiliki
Pengaruh Signifikan terhadap Harga Saham.
KESIMPULAN
Berdasarkan temuan di atas dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Dalam beberapa kasus, Net Profit Margin tidak memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap harga saham.
2. Earning per Share secara parsial berpengaruh signifikan terhadap harga saham
3. Pada saat yang sama, variabel Net Profit Margin dan Earning per Share berpengaruh
signifikan terhadap harga saham.
Berdasarkan kesimpulan yang sudah diuraikan, maka peneliti mengemukakan
saran untuk Penelitian selanjutnya diharapkan menggunakan variabel bebas selain
variabel yang digunakan dalam penelitian ini yang mungkin berpengaruh terhadap harga
saham seperti DER, ROA, Size dan lainlain, diharapkan menggunakan sektor lainnya
sebagai objek penelitian.
BIBLIOGRAFI
Agung, R. R. (2017). PELAKSANAAN PROMOSI DALAM MENINGKATKAN TUJUAN
PENJUALAN DISTRO WOODTRAP KAB. BANDUNG.
Ardian, N. (2019). Pengaruh Insentif Berbasis Kinerja, Motivasi Kerja, Dan Kemampuan
Kerja Terhadap Prestasi Kerja Pegawai UNPAB. JEpa, 4(2), 119132.
Efendi, N. (2020). PENGARUH LABA AKUNTANSI DAN LABA FISKAL TERHADAP
PERSISTENSI LABA (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar
di BEI Tahun 2015-2019). Universitas Gunung Rinjani.
Firdhausya, A. (2019). Pengaruh hutang terhadap laba usaha pada perusahaan barang
konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. UIN Sunan Ampel Surabaya.
Hidayat, A. (2019). Wastu Miruda Arsitektur Koprol: Sebuah Kritik Arsitektur. OMAH
Library.
Lubis, A. S., & Andayani, N. R. (2017). Pengaruh kualitas pelayanan (service quality)
terhadap kepuasan pelanggan pt. sucofindo batam. Journal of Applied Business
Administration, 1(2), 232243.
Mahastanti, L. A. (2011). Faktor-faktor yang dipertimbangkan investor dalam melakukan
investasi. Jurnal Manajemen Teori Dan Terapan, 4(3).
Neliana, T. (2018). Pengungkapan sukarela laporan tahunan dan faktor-faktor yang
mempengaruhi. Jurnal Akuntansi Dan Keuangan, 7(1), 7998.
Vol. 12, No.1, pp. 16-24, Januari 2021
24 https://journal.ikopin.ac.id
Nurdiani, N. (2014). Teknik sampling snowball dalam penelitian lapangan. ComTech:
Computer, Mathematics and Engineering Applications, 5(2), 11101118.
Pratama, A., & Erawati, T. (2014). Pengaruh current ratio, debt to equity ratio, return on
equity, net profit margin dan earning per share terhadap harga saham (study kasus
pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008-
2011). Jurnal Akuntansi, 2(1), 110.
Purwanti, L. (2018). Analisis Market Risk Premium, Firm Size, dan Book To Market
Equity terhadap Return Saham dengan Menggunakan Model Tiga Factor Fama and
French (Studi Pada Perusahaan yang Tergabung dalam Indeks LQ45 Tahun 2013-
2016). Universitas Brawijaya.
Puspitosari, W. A. (2012). Etnis Tionghoa, Tahu dan Kota (Terbangunnya Identitas Kota
Kediri).
Sihombing, R. N. (2017). Pengaruh dan Pengungkapan Corporate Social Responsibility
terhadap Harga Saham Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi
yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2016.
Triadi, I. K. A., & Suarmanayasa, I. N. (2021). Pengaruh Earning Per Share dan Return
On Equity serta Gross Profit Margin terhadap Harga Saham pada Sub Sektor Rokok
yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Ilmiah Akuntansi Dan Humanika,
11(2), 223231.
Widyaningrum, N. (2017). Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan, dan
Kinerja Keuangan terhadap Nilai Perusahaan dengan Good Corporate Governance
sebagai Variabel Moderasi (Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia dan Masuk Peringkat CGPI Periode 2013-2015). Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0
International License